Added by Husein Sarallah on September 15, 2012.
JAKARTA (14 September) — Hal terakhir yang ingin didengar warga
negara Indonesia yang cinta damai, toleran dan multikultur adalah Bank
Indonesia menyediakan dirinya untuk jadi pijakan kampanye provokasi,
agitasi dan kebencian atas warga negara Indonesia penganut ajaran agama
Islam mazhab Syiah, kata sebuah organisasi sipil berbasis Jakarta hari
ini. “Kami mengecam keras keputusan Bank Indonesia memberi ruang bagi
sebuah tabligh akbar anti Syiah pada Minggu siang, 16 September,” kata
pimpinan Garda Suci Merah Putih, Ir. Mujtahid Hashem, MA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun aktivis Garda, tablig rencananya
berpusat di Baitul Ihsan, sebuah masjid di dalam kompeks Bank
Indonesia. Menggusung jargon “Indonesia Damai Tanpa Syiah”, kampanye
anti kebhinekaan Pancasila itu bakal menghadirkan tiga penceramah, yakni
Abd. Somad (Ketua MUI Jatim), Farid Okbah dan Bachtiar Nasir Lc.
“Tablig akbar ini adakah provokasi menyebarkan kebencian atas ajaran
Islam mazhab Syiah meski faktanya tak ada satupun negara Muslim di dunia
ini yang pernah mengeluarkan fatwa sesat atas Syiah – apalagi
menyebutnya kafir dan di luar Islam,” kata Mujtahid.
Lebih jauh, Mujtahid meminta para pejabat senior Bank Indonesia
membatalkan acara itu, berlepas diri dari siapaun yang memprakarsainya
sekaligus meminta maaf secara terbuka. “Mungkin hanya di Indonesia,”
kata Mujtahid, “sebuah lembaga otoritas moneter menyediakan mimbar
pengkafiran sesama Muslim.”
Rencana Bank Indonesia memberi ruang bagi tegaknya mimbar pengkafiran
Syiah ini terjadi meski derita warga Syiah di Sampang, Madura, belum
lagi menemukan akhirnya. Tercatat ratusan warga Syiah mengungsi setelah
penyerangan terencana atas dusun mereka di Kecamatan Omben, Sampang.
Satu orang tewas, lima luka berat dan ratusan rumah hancur dalam
penyerangan yang dilatari agitasi dan provokasi anti Syiah dari mereka
yang notabene menyebut dirinya tokoh agama. Ironis. ***
TTD.
GARDA SUCI MERAH PUTIH
*Catatan: Reporter Beritaprotes.co mengetahui bahwa sesaat lepas tersiarnya Siaran Pers ini, Jumat (14/9), pejabat Bank Indonesia memutuskan pembatalan acara tabligh akbar anti Syiah di Masjid Baitul Ihsan, kompleks Bank Indonesia.