Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Mesir meyakini bahwa Mossad dan Al Qaeda adalah pihak-pihak yang memproduksi dan menyebar-luaskan film yang berisi penghinaan terhadap Nabi Besar Islam.
Abdullah Al Ashaal Kamis (13/09) mengatakan kepada Al Alam bahwa sampai hari kiamat pun musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhenti menghina Islam dan Al Quran, bahkan orang seperti Paus pun berani menghina Nabi Muhammad Saw.
Wakil Menteri Luar Negeri Mesir ini menambahkan, film yang berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw yang diproduksi di Amerika akhir-akhir ini bukanlah usaha mereka yang terakhir. Pada dasarnya Al Ashaal meyakini bahwa film ini adalah salah satu bagian dari usaha para Zionis untuk menciptakan perpecahan di antara penganut Islam dan Kristen.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Amerika tidak akan terlalu memperhatikan film ini, satu-satunya yang diharapkan adalah reaksi umat Islam, dan seperti yang dapat kita saksikan, orang-orang Islam membakar Kedubes-kedubes Amerika. Sudah tiba masanya negara-negara Islam mengambil langkah diplomasi khusus dalam menghadapi Amerika dan Eropa, sehingga kemudian tidak akan ada lagi seorang pun yang mampu melakukan penistaan terhadap kesucian Islam.
Abdullah Al Ashaal menegaskan bahwa menghormati agama-agama lain adalah bagian dari hak asasi manusia, karena agama merupakan salah satu sisi maknawiahnya manusia dan kebebasan bukan berarti pengesahan atas penyerangan dan penghinaan terhadap keyakinan-keyakinan lain. (IRIB Indonesia/ HS)
Abdullah Al Ashaal Kamis (13/09) mengatakan kepada Al Alam bahwa sampai hari kiamat pun musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhenti menghina Islam dan Al Quran, bahkan orang seperti Paus pun berani menghina Nabi Muhammad Saw.
Wakil Menteri Luar Negeri Mesir ini menambahkan, film yang berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw yang diproduksi di Amerika akhir-akhir ini bukanlah usaha mereka yang terakhir. Pada dasarnya Al Ashaal meyakini bahwa film ini adalah salah satu bagian dari usaha para Zionis untuk menciptakan perpecahan di antara penganut Islam dan Kristen.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Amerika tidak akan terlalu memperhatikan film ini, satu-satunya yang diharapkan adalah reaksi umat Islam, dan seperti yang dapat kita saksikan, orang-orang Islam membakar Kedubes-kedubes Amerika. Sudah tiba masanya negara-negara Islam mengambil langkah diplomasi khusus dalam menghadapi Amerika dan Eropa, sehingga kemudian tidak akan ada lagi seorang pun yang mampu melakukan penistaan terhadap kesucian Islam.
Abdullah Al Ashaal menegaskan bahwa menghormati agama-agama lain adalah bagian dari hak asasi manusia, karena agama merupakan salah satu sisi maknawiahnya manusia dan kebebasan bukan berarti pengesahan atas penyerangan dan penghinaan terhadap keyakinan-keyakinan lain. (IRIB Indonesia/ HS)