Penghormatan Kalimah Tauhid akan mengalami iritasi, seiring
dikeluarkannya fatawa ‘Ulama salafi ketika ditanya bagaimana hukum
menghormat kepada bendera, berikut jawabannya:
Tidak boleh bagi seorang muslim berdiri untuk memberi hormat kepada
bendera dan lagu kebangsaan. Ini termasuk perbuatan bid’ah yang harus
diingkari dan tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah shallallaahu
’alaihi wa sallam ataupun masa Al-Khulafaaur Raasyiduun radliyallaahu
’anhum. Ia juga bertentangan dengan tauhid yang wajib sempurna dan
keikhlasan di dalam mengagungkan hanya kepada Allah semata serta
merupakan sarana menuju kesyirikan. Di samping itu, ia merupakan bentuk
penyerupaan terhadap orang-orang kafir, mentaqlidi tradisi mereka yang
jelek, serta menyamai mereka dalam sikap berlebih-lebihan terhadap para
pemimpin dan protokoler-protokoler resmi. Padahal, Nabi shallallaahu
’alaihi wa sallam telah melarang kita berlaku sama seperti mereka atau
menyerupai mereka. [1] Wabillaahit-taufiq, washallallaahu ’alaih
Nabiyyinaa Muhammad wa Aalihi wa shahbihi wa sallam.
[Jawaban diambiil dari Fataawa Al-Lajnah Ad-Daaimah lil-Buhuts
wal-Ifta’ hal. 149 melalui kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah
fil-Masaailil-’Ashriyyah min Fatawa ’Ulama Al-Baladil-Haram oleh Khalid
Al-Juraisy – repro dari sumber yang telah bertebaran].
Doktrin inilah yang membuat penistaan Kalimah Tauhid itu bisa terjadi di Arab Saudi sana, doktrin syirik itu justru mendatangkan dosa baru bagi pelakunya, mereka
tidak lagi memandang Kalimah Tauhid itu sebagai kalimah yang harus
dimulyakan dan di hormati, gara gara kalimat itu berbentuk bendera
negaranya, mereka hanya memandang bendera itu hanya dari sisi benderanya saja, simak laporan reporter warkop langsung dari madinah ini:
Jalan jalan di Madinah melihat sebuah atribut atau semacam bungkusan
yang bernuansa ala bendera saudi arabia yang jatuh tergeletak di aspal
disebelah kaki orang orang…
Saya sengaja perhatikan karena tidak segera di ambil oleh mereka.
Wajar kalau ada yang pernah usul agar model bendera saudi ini dirubah.
Jika Anda masih punya nurani sebagai orang yang beragama, pantaskah
semua ini? jika bukan orang Islam sendiri yang memuliakan Kalmat kalimat
Suci itu, siapa lagi yang akan menghormatinya?
*Demikian baba naheel melaporkan dari Madinah