Hadits-hadits yang memberitakan akan datangnya Faham Wahabi.
Sungguh
Nabi s a w telah memberitakan tentang golongan Khawarij ini dalam
beberapa hadits beliau, maka hadits-hadits seperti itu adalah merupakan
tanda kenabian beliau s a w, karena termasuk memberitakan sesuatu yang
masih ghaib (belum terjadi). Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih,
sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan
sebagian yang lain terdapat dalam selain kedua kitab tsb. Hadits-hadits
itu antara lain:
1. Fitnah itu datangnya dari sini, fitnah itu datangnya dari arah sini, sambil menunjuk ke arah timur (Najed-pen ).
2.
Akan muncul segolongan manusia dari arah timur, mereka membaca Al
Qur’an tetapi tidak bisa membersihkannya, mereka keluar dari agamanya
seperti anak panah yang keluar dari busurnya dan mereka tidak akan
kembali ke agama hingga anak panah itu bisa kembali ketempatnya
(busurnya), tanda-tanda mereka bercukur kepala (plontos – pen).
3.
Akan ada dalam ummatku perselisihan dan perpecahan kaum yang indah
perkataannya namun jelek perbuatannya. Mereka membaca Al Qur’an, tetapi
keimanan mereka tidak sampai mengobatinya, mereka keluar dari agama
seperti keluarnya anak panah dari busurnya, yang tidak akan kembali
seperti tidak kembalinya anak panah ketempatnya. Mereka adalah
sejelek-jelek makhluk, maka berbahagialah orang yang membunuh mereka
atau dibunuh mereka. Mereka menyeru kepada kitab Allah, tetapi
sedikitpun ajaran Allah tidak terdapat pada diri mereka. Orang yang
membunuh mereka adalah lebih utama menurut Allah. Tanda-tanda mereka
adalah bercukur kepala (plontos – pen).
4.
Di Akhir zaman nanti akan keluar segolongan kaum yang pandai bicara
tetapi bodoh tingkah lakunya, mereka berbicara dengan sabda Rasulullah
dan membaca Al Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka,
meraka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, maka
apabila kamu bertemu dengan mereka bunuhlah, karena membunuh mereka
adalah mendapat pahala disisi Allah pada hari kiamat.
5.
Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an
namun tidak sampai mengobati mereka, mereka keluar dari agama seperti
anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti
anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah
bercukur kepala (plontos – pen).
6.
Kepala kafir itu seperti (orang yang datang dari) arah timur, sedang
kemegahan dan kesombongan (nya) adalah (seperti kemegahan dan
kesombongan orang-orang yang) ahli dalam (menunggang) kuda dan onta.
7. Dari arah sini inilah datangnya fitnah, sambil mengisyaratkan ke arah timur (Najed – pen).
8.
Hati menjadi kasar, air bah akan muncul disebelah timur dan keimanan di
lingkungan penduduk Hijaz (pada saat itu penduduk Hijaz terutama kaum
muslimin Makkah dan Madinah adalah orang-orang yang paling gigih melawan
Wahabi dari sebelah timur / Najed – pen).
9.
(Nabi s a w berdo’a) Ya Allah, berikan kami berkah dalam negeri Syam
dan Yaman, para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah,
beliau berdo’a: Ya Allah, berikan kami berkah dalam negeri Syam dan
Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau s a w bersabda: Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta disana pula akan muncul tanduk syaitan.
10.
Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an
namun tidak sampai membersihkan mereka. Ketika putus dalam satu kurun,
maka muncul lagi dalam kurun yang lain, hingga adalah mereka yang
terakhir bersama-sama dengan dajjal.
Dalam
hadits-hadits tsb dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur
kepala (plontos – pen). Dan ini adalah merupakan nash atau perkataan
yang jelas ditujukan kepada kaum khawarijin yang datang dari arah timur,
yakni para penganut Ibnu Abdil Wahab, karena dia telah memerintahkan
setiap pengikutnya bercukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikut
kepadanya tidaklah dibolehkan berpaling dari majelisnya sebelum
melakukan perintah tsb (bercukur – plontos). Hal seperti ini tidak
pernah terjadi sebelumnya dari aliran-aliran SESAT lainnya. Oleh
sebab itu, hadits-hadits tsb jelas ditujukan kepada mereka, sebagaimana
apa yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal, seorang
mufti di Zubaid. Beliau r a berkata: “Tidak usah seseorang menulis suatu
buku untuk menolak Ibnu Abdil Wahhab, akan tetapi sudah cukup ditolak
oleh hadits-hadits Rasulullah s a w itu sendiri yang telah menegaskan
bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah
sebelumnya tidaklah pernah berbuat demikian selain mereka.”
Muhammad
bin Abdul Wahhab (pendiri Wahabisme – pen) sungguh pernah juga
memerintah kaum wanitanya untuk bercukur (gundul – pen). Pada suatu saat
ada seorang wanita masuk agamanya dan memperbarui Islamnya sesuai
dengan doktrin yang dia masukkan, lalu dia memerintahkan wanita itu
bercukur kepala (gundul pacul – pen). Kemudian wanita itu menjawab:
“anda memerintahkan kaum lelaki bercukur kepala, seandainya anda
memerintahkan mereka bercukur jenggot mereka maka boleh anda
memerintahkan kaum wanita mencukur rambut kepalanya, karena rambut kaum
wanita adalah kedudukannya sama dengan jenggot kaum lelaki”.Maka
dia kebingungan dan tidak bisa berkata apa-apa terhadap wanita itu.
Lalu kenapa dia melakukan hal itu, tiada lain adalah untuk membenarkan
sabda Nabi s a w atas dirinya dan para pengikutnya, yang dijelaskan
bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul/plontos). Jadi apa yang
dia lalukan itu semata-mata membuktikan kalau Nabi s a w itu benar
dalam segala apa yang disabdakan.
Adapun
mengenai sabda Nabi s a w yang mengisyaratkan bahwa akan ada dari arah
timur (Najed – pen) keguncangan dan dua tanduk syaithon, maka sebagian
ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk syaithon itu
tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahhab.Sebagian
ahli sejarah menyebutkan peperangan BANI HANIFAH, mengatakan: Di akhir
zaman nanti akan keluar di negeri Musailamah seorang lelaki yang
menyerukan agama selain agama Islam.
Ada beberapa hadits yang didalamnya menyebutkan akan timbulnya fitnah, diantaranya adalah:
1.
Darinya (negeri Musailamah dan Muhammad bin Abdul Wahhab) fitnah yang
besar yang ada dalam ummatku, tidak satupun dari rumah orang Arab yang
tertinggal kecuali dimasukinya, peperangan bagaikan dalam api hingga
sampai keseluruh Arab, sedang memeranginya dengan lisan adalah lebih
sangat (bermanfaat – pen) daripada menjatuhkan pedang.
Sungguh amat heran mengapa kaum Wahhabiy bertahan untuk selalu mengatakan bahwa tempat yang dimaksudkan Rasulullah dalam hadits itu adalah Kuffah, padahal jelas-jelas dalam hadits itu disebutkan "tempat matahari terbit" (timur) dan Kuffah berada di utara Madinah bukan di sebelah timurnya. |
3. Akan lahir syaithon dari Najed, Jazirah Arab akan goncang lantaran fitnahnya.Al-Allamah
Sayyid Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub As-Sayyid Abdullah
Al-Haddad Ba’Alawi didalam kitabnya :”Jalaa’uzh zhalaam fir rarrdil
Ladzii adhallal ‘awaam” sebuah kitab yang agung didalam menolak faham
wahabi, beliau r a menyebutkan didalam kitabnya sejumlah hadits,
diantaranya ialah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib
r a sbb :“Akan
keluar di abad kedua belas nanti dilembah BANI HANIFAH seorang lelaki,
tingkahnya seperti pemberontak, senantiasa menjilat (kepada penguasa
Sa’ud – pen) dan menjatuhkan dalam kesusahan, pada zaman dia hidup
banyak kacau balau, menghalalkan harta manusia, diambil untuk berdagang
dan menghalalkan darah manusia, dibunuhnya manusia untuk kesombongan,
dan ini adalah fitnah, didalamnya orang-orang yang hina dan rendah
menjadi mulia (yaitu para petualang & penyamun digurun pasir – pen),
hawa nafsu mereka saling berlomba tak ubahnya seperti berlombanya
anjing dengan pemiliknya”. Kemudian
didalam kitab tersebut Sayyid Alwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu
ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahhab dari Tamim. Oleh sebab
itu hadits tersebut mengandung suatu pengertian bahwa Ibnu Abdul Wahhab
adalah orang yang datang dari ujung Tamim, dialah yang diterangkan
hadits Nabi s a w yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Sa’id
Al-Khudri r a bahwa Nabi s a w bersabda :“Sesungguhnya
diujung negeri ini ada kelompok kaum yang membaca Al Qur’an, namun
tidak sampai melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama
seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka membunuh pemeluk Islam
dan mengundang berhala-berhala (Amerika, Inggeris dan kaum Zionis baik
untuk penggalian berhala purbakala atau untuk kepentingan yang lain –
pen), seandainya aku menjumpai mereka tentulah aku akan membunuh mereka
seperti dibunuhnya kaum ‘Ad.Dan
ternyata kaum Khawarij ini telah membunuh kaum muslimin dan mengundang
ahli berhala (Amerika, Zionis dan sekutunya – pen). Ketika Imam Ali bin
Abi Thalib kw ditebas oleh kaum khawarij, ada seorang lelaki berkata:
“Segala Puji bagi Allah yang telah melahirkan mereka dan menghindarkan
kita dari mereka”. Kemudian Imam Ali berkata: “Jangan begitu, demi Tuhan
yang diriku berada didalam Kekuasaan-Nya, sungguh diantara mereka ada
seorang yang dalam tulang rusuknya para lelaki yang tidak dikandung oleh
perempuan, dan yang terakhir diantara mereka adalah bersama dajjal”.
Ada
hadits yang diriwayatkan oleh Abubakar didalamnya disebutkan BANI
HANIFAH, kaum Musailamah Al-Kadzdzab, Beliau s a w berkata:
“Sesungguhnya lembah pegunungan mereka senantiasa menjadi lembah fitnah
hingga akhir masa dan senantiasa terdapat fitnah dari para pembohong
mereka sampai hari kiamat”.Dalam riwayat lain disebutkan: “Celaka-lah Yamamah, celaka karena tidak ada pemisah baginya”
Di dalam kitab
Misykatul Mashabih terdapat suatu hadits berbunyi sbb: “Di akhir zaman
nanti akan ada suatu kaum yang akan membicarakan kamu tentang apa-apa
yang belum pernah kamu mendengarnya, begitu juga (belum pernah)
bapak-bapakmu (mendengarnya), maka berhati-hatilah jangan sampai
menyesatkan dan memfitnahmu”.Allah SWT telah menurunkan ayat Al Qur’an berkaitan dengan BANI TAMIM sbb:“Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu) kebanyakan mereka tidak mengerti”. (QS. 49 Al-Hujurat: 4).
Juga
Allah SWT menurunkan ayat yang khitabnya ditujukan kepada mereka sbb:
“Jangan kamu semua mengangkat suaramu diatas suara Nabi”. (QS. 49
Al-Hujurat 2)Sayyid
Alwi Al-Haddad mengatakan: “Sebenarnya ayat yang diturunkan dalam kasus
BANI HANIFAH dan mencela BANI TAMIM dan WA”IL itu banyak sekali, akan
tetapi cukuplah sebagai bukti buat anda bahwa kebanyakan orang-orang
Khawarij itu dari mereka, demikian pula Muhammad bin Abdul Wahhab dan
tokoh pemecah belah ummat, Abdul Aziz bin Muhammad bin Su’ud (pendiri
kerajaan Saudi Arabia – pen) adalah dari mereka”.
Diriwayatkan
bahwa Nabi s a w bersabda: “Pada permulaan kerasulanku aku senantiasa
menampakkan diriku dihadapan kabilah-kabilah pada setiap musim dan tidak
seorangpun yang menjawab dengan jawaban yang lebih buruk dan lebih
jelek daripada penolakan BANI HANIFAH”. Sayyid
Alwi Al-Haddad mengatakan: “Ketika aku sampai di Tha’if untuk ziarah ke
Abdullah Ibnu Abbas r a, aku bertemu dengan Al-Allamah Syeikh Thahir
Asy-Syafi’i, dia memberi tahukan kepadaku bahwa dia telah menulis kitab
guna menolak faham wahabi ini dengan judul: “AL-INTISHARU LIL AULIYA’IL
ABRAR”. Dia berkata kepadaku: “Mudah-mudahan lantaran kitab ini Allah
memberi mafa’at terhadap orang-orang yang hatinya belum kemasukan bid’ah
yang datang dari Najed (faham Wahabi), adapun orang yang hatinya sudah
kemasukan maka tak dapat diharap lagi kebahagiannya, karena ada sebuah
hadits riwayat Bukhari: ‘Mereka keluar dari agama dan tak akan kembali’.
Sedang yang dinukil sebagian ulama yang isinya mengatakan bahwa dia
(Muhammad bin Abdul Wahhab) adalah semata-mata meluruskan perbuatan
orang-orang Najed, berupa anjuran terhadap orang-orang Baduy untuk
menunaikan sholat jama’ah, meninggalkan perkara-perkara keji dan
merampok ditengah jalan, serta menyeru kemurnian tauhid, itu semua
adalah tidak benar”.
Memang
nampaknya dari luar dia telah meluruskan perbuatan manusia, namun kalau
ditengok kekejian-kekejiannya dan kemungkaran-kemungkaran yang
dilakukannya berupa:
1.
Mengkafirkan ummat muslimin sebelumnya selama 600 tahun lebih (yakni
600 tahun sebelum masa Ibnu Taimiyah dan sampai masa Wahabi, jadi
sepanjang 12 abad lebih- pen).
2. Membakar kitab-kitab yang relatif amat banyak (termasuk Ihya’ karya Al-Ghazali)3. Membunuh para ulama, orang-orang tertentu & masyarakat umum.
4. Menghalalkan darah dan harta mereka (karena dianggap kafir – pen)
5. Melahirkan jisim bagi Dzat Allah SWT.
6. Mengurangi keagungan Nabi Muhammad s a w, para Nabi & Rasul a s serta para Wali r a
7. Membongkar makam mereka dan menjadikan sebagai tempat membuang kotoran (toilet).
8. Melarang orang membaca kitab “DALAA’ILUL KHAIRAT”, kitab Ratib dan dzikir-dzikir, kitab-kitab maulid Dziba’.
9.
Melarang membaca Shalawat Nabi s a w diatas menara-menara setelah
melakukan adzan, bahkan telah membunuh siapa yang telah melakukannya.
10.
Menyuap orang-orang bodoh dengan doktrin pengakuan dirinya sebagai nabi
dan memberi pengertian kepada mereka tentang kenabian dirinya dengan
tutur kata yang manis.
11. Melarang orang-orang berdo’a setelah selesai menunaikan sholat.
12. Membagi zakat menurut kemauan hawa nafsunya sendiri.
13. Dia mempunyai i’tikad bahwa Islam itu sempit.
14. Semua makhluk adalah syirik.
15. Dalam setiap khutbah dia berkata bahwa bertawasul dengan para Nabi, Malaikat dan para Wali adalah kufur.
16.
Dia mengkafirkan orang yang mengucapkan lafadz: “maulana atau
sayyidina” terhadap seseorang tanpa memperhatikan firman Allah yang
berbunyi: “Wasayyidan” dan sabda Nabi s a w kepada kaum Anshar: “Quumuu
li sayyidikum”, kata sayyid didalam hadits ini adalah shahabat Sa’ad bin
Mu’adz.
17. Dia juga melarang orang ziarah ke makam Nabi s a w dan menganggap Nabi s a w itu seperti orang mati lainnya.
18. Mengingkari ilmu Nahwu, lughat dan fiqih, bahkan melarang orang untuk mempelajarinya karena ilmu-ilmu tsb dianggap bid’ah.
Dari
ucapan dan perbuatan-perbuatannya itu jelas bagi kita untuk menyakini
bahwa dia telah keluar dari kaidah-kaidah Islamiyah, karena dia telah
menghalalkan harta kaum muslimin yang sudah menjadi ijma’ para ulama
salafushsholeh tentang keharamannya atas dasar apa yang telah diketahui
dari agama, mengurangi keagungan para Nabi dan Rasul, para wali dan
orang-orang sholeh, dimana menurut ijma’ ulama’ keempat mazhab
Ahlissunnah wal jama’ah / mazhab Salafushsholeh (yang asli – pen) bahwa
mengurangi keagungan seperti itu dengan sengaja adalah kufur, demikian
kata sayyid Alwi Al-Haddad”.
Dia
berusia 95 tahun ketika mati dengan mempunyai beberapa orang anak yaitu
Abdullah, Hasan, Husain dan Ali mereka disebut dengan AULADUSY SYEIKH
atau PUTRA-PUTRA MAHA GURU AGUNG (menurut terminologi yang mereka punyai
ini adalah bentuk pengkultusan-individu, mengurangi kemuliaan para Nabi
dan Rasul tapi memuliakan dirinya sendiri – dimana kejujurannya? –
pen). Mereka ini mempunyai anak cucu yang banyak dan kesemuanya itu
dinamakan AULADUSY SYEIKH sampai sekarang.
Catatan:
Kalau melihat 18 point doktrin Wahabi diatas maka jelaslah bahwa
Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang preman dan petualang akidah
serta sama sekali tidak dapat digolongkan bermazhab Ahlissunnah Wal
Jama’ah atau mazhab Salafush-Sholeh.
Ada lagi doktrin yang tidak disebutkan oleh penulis diatas yaitu:
1. Melarang penggunaan alat pengeras untuk adzan atau dakwa atau apapun.
2. Melarang penggunaan telpon.
3. Melarang mendengarkan radio dan TV
4. Melarang melagukan adzan.
5. Melarang melagukan / membaca qasidah
6. Melarang melagukan Al Qur’an seperti para qori’ dan qari’ah yakni yang seperti dilagukan oleh para fuqoha
7. Melarang pembacaan Burdah karya imam Busiri rahimahullah
8.
Melarang mengaji “sifat 20″ sebagai yang tertulis dalam kitab Kifatayul
Awam, Matan Jauharatut Tauhid, Sanusi dan kitab-kitab Tauhid Asy’ari /
kitab-kitab Ahlussunnah Wal Jama’ah, karena tauhid kaum Wahabi berkisar
Tauhid “Rububiyah & uluhiyah” saja.
9.
Imam Masjidil Haram hanya seorang yang ditunjuk oleh institusi kaum
Wahabi saja, sedang sebelum Wahabi datang imam masjidil Haram ada 4
yaitu terdiri dari ke 4 madzhab Ahlussunnah yaitu Hanafi, Maliki,
Syafi’i dan Hanbali. Inilah, apakah benar kaum Wahabi sebagai madzhab
Ahlissunnah yang melarang madzhab Ahlussunnah?. Tepatnya, Wahabi adalah:
“MADZHAB YANG MENGHARAMKAN MADZHAB”.
10. Melarang perayaan Maulid Nabi pada setiap bulan Rabiul Awal.
11.
Melarang perayaan Isra’ Mi’raj yang biasa dilaksanakan setiap malam 27
Rajab, jadi peraktis tidak ada hari-hari besar Islam, jadi agama apa ini
kok kering banget?
12. Semua tarekat sufi dilarang tanpa kecuali.
13. Membaca dzikir “La Ilaaha Illallah” bersama-sama setelah shalat dilarang
14. Imam dilarang membaca Bismillah pada permulaan Fatihah dan melarang pembacaan Qunut pada shalat subuh.
Doktrin-doktrin
Wahabi ini tidak lain berasal dari gurunya Muhammad bin Abdul Wahhab
yakni seorang orientalis Inggris bernama Hempher yang bekerja sebagai
mata-mata Inggris di Timur Tengah guna mengadu domba kaum muslimin.
Imprealisme / Kolonialisme Inggris memang telah berhasil mendirikan
sekte-sekte bahkan agama baru ditengah ummat Islam seperti Ahmadiyah dan
Baha’i. Jadi Wahabiisme ini sebenarnya bagian dari program kerja kaum
kolonial.
Mungkin
pembaca menjadi tercenggang kalau melihat nama-nama putra-putra
Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu Abdullah, Hasan, Husain dan Ali dimana
adalah nama-nama yang tekait dekat dengan nama tokoh-tokoh ahlilbait,
hal ini tidak lain putra-putranya itu lahir sewaktu dia belum menjadi
rusak karena fahamnya itu dan boleh jadi nama-nama itu diberikan oleh
ayah dari Muhammad bin Abdul Wahhab yang adalah seorang sunni yang baik
dan sangat menentang putranya setelah putranya rusak fahamnya dan
demikian pula saudara kandungnya yang bernama Sulaiman bin Abdul Wahhab
sangat menentangnya dan menulis buku tentangan kepadanya yang berjudul
:”ASH-SHAWA’IQUL ILAHIYAH FIRRADDI ALA WAHABIYAH”. Nama-nama itu
diberikan oleh ayahnya tidak lain untuk bertabaruk kepada para tokoh
suci dari para ahlilbait Nabi s a w. Kemudian nama-nama itu tidak muncul
lagi dalam nama-nama orang yang sekarang disebut-sebut atau digelari
Auladusy Syaikh tsb.
Diantara
kekejaman dan kejahilan kaum Wahabi adalah meruntuhkan kubah-kubah
diatas makam sahabat-sahabat Nabi s a w yang berada di Mu’ala (Makkah),
di Baqi’ & Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan
tanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah diatas
tanah dimana Nabi s aw dilahirkan, yaitu di Suq al Leil di ratakan
dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir
onta. Saat ini karena gencarnya desakan kaum muslimin international maka
kabarnya dibangun perpustakaan. Benar-benar kaum Wahabi itu golongan
paling jahil diatas muka bumi ini. Tidak pernah menghargai peninggalan
sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam Semula
Alkubbatul Khadra atau kubah hijau dimana Nabi Muhammad s a w
dimakamkan juga akan didinamit dan diratakan dengan tanah tapi karena
ancaman international maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan
mengurungkan niatnya.
Semula seluruh yang
menjadi manasik haji itu akan dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan
digeser tapi karena banyak yang menentang termasuk Sayyid Almutawalli
Syakrawi dari Mesir maka diurungkannya.
Setelah
saya memposting tentang Wahabi ini seorang ikhwan mengirim email ke
saya melalui Japri dan mengatakan kepada saya bahwa pengkatagorian
Wahabi sebagai kelompok Khawarij itu kurang lengkap, karena Wahabi tidak
anti Bani Umaiyah bahkan terhadap Yazid bin Muawiyah pun membelanya.
Dia memberi difinisi kepada saya bahwa Wahabi adalah gabungan
sekte-sekte yang telah menyesatkan ummat Islam, terdiri dari gabungan
Khawarij, Bani Umaiyah, Murji’ah, Mujassimah, Musyabbihah dan
Hasyawiyah. Teman itu melanjutkan jika anda bertanya kepada kaum Wahabi
mana yang lebih kamu cintai kekhalifahan Bani Umaiyah atau Abbasiyah,
mereka pasti akan mengatakan lebih mencintai Bani Umaiyah dengan
berbagai macam alasan yang dibuat-buat yang pada intinya meskipun Bani
Abbas tidak suka juga pada kaum alawi tapi masih ada ikatan yang lebih
dekat dibanding Bani Umaiyah, dan Bani Umaiyah lebih dahsyat
kebenciannya kepada kaum alawi, itulah alasannya.
Wahai
saudaraku yang budiman, waspadalah terhadap gerakan Wahabiyah ini
mereka akan melenyapkan semua mazhab baik Sunni (Ahlussunnah Wal
Jama’ah) maupun Syi’ah, mereka akan senantiasa mengadu domba kedua
mazhab besar. Sekali lagi waspadalah dan waspadalah gerakan ini
benar-benar berbahaya dan jika kalian lengah, kalian akan terjengkang
dan terkejut kelak. Gerakan ini dimotori oleh juru dakwa – juru dakwa
yang radikal dan ekstrim, yang menebarkan kebencian dan permusuhan
dimana-mana yang didukung oleh keuangan yang cukup besar (petro-dollar).
Kesukaan
mereka menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan
tuduhan kafir, syirik dan ahlil bid’ah, itulah ucapan yang
didengung-dengungkan disetiap mimbar dan setiap kesempatan, mereka tak
pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka
sendiri.
Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng Islam kan
penduduk negeri ini. Diantaranya timbulnya fitnah perang padri yang
penuh kekejian dan kebiadaban persis seperti ketika Ibnu Sa’ud dan Ibnu
Abdul Wahab beserta kaumnya menyerang haramain.
Mereka mengatakan
ajaran para wali itu masih tercampur kemusyrikan Hindu dan Budha,
padahal para Wali itu jasanya telah meng Islam kan 90 % penduduk negeri
ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng Islam kan
yang 10 % sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkapan orang kafir
saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Jika bukan
karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwa ke
negeri kita ini tentu orang-orang yang asal bunyi dan menjadi corong
bicara kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme,
penyembah berhala atau masih kafir lainnya (Naudzu Billah min Dzalik).
Klaim
Wahabi bahwa mereka penganut As-Salaf, As-Salafushsholeh dan
Ahlussunnah wal Jama’ah serta sangat setia pada keteladanan sahabat dan
tabi’in adalah omong kosong dan suatu bentuk penyerobotan HAK PATEN
SUATU MAZHAB. Mereka bertanggung jawab terhadap hancurnya
peninggalan-pininggalan Islam sejak masa Rasul suci Muhammad s a w, masa
para sahabatnya r a dan masa-masa setelah itu. Meraka menghancurkan
semua nilai-nilai peninggalan luhur Islam dan mendatangkan
arkeolog-arkeolog (ahli-ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya
ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan pra Islam
baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek
wisata dsb. Mereka dengan bangga setelah itu menunjukkan bahwa zaman pra
Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, maka jelaslah
penghancuran nilai-nilai luhur peninggalan Islam tidak dapat diragukan
lagi merupakan pelenyapan bukti sejarah hingga timbul suatu keraguan
dikemudian hari.Oleh
karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-ngaku sebagai faham
yang hanya berpegang pada Al Qur’an dan As-Sunnah serta keteladanan
Salafushsholeh apalagi mengaku sebagai GOLONGAN YANG SELAMAT DSB, itu
semua omong kosong dan kedok untuk menjual barang dagangan berupa akidah
palsu yang disembunyikan. Sejarah hitam mereka dengan membantai ribuan
kaum muslimin di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz
(yang sekarang di namakan Saudi, suatu nama bid’ah karena nama negeri
Rasulullah s a w diganti dengan nama satu keluarga kerajaan yaitu
As-Sa’ud). Yang terbantai itu terdiri dari para ulama-ulama yang sholeh
dan alim, anak-anak yang masih balita bahkan dibantai dihadapan ibunya.