Beberapa waktu lalu sempat ribut berita tudingan rohis di sekolah dan
masjid sebagai sasaran teroris. Penyebabnya adalah berita di Metro TV
tentang bibit terorisme di sekolah. Pola rekrutmen teroris, menurut
Metro, ada lima, yakni sasarannya siswa SMP akhir-SMA dari
sekolah-sekolah umum, masuk melalui program ekstra kurikuler di
masjid-masjid sekolah.
Siswa-siswi terlihat tertarik kemudian diajak berdiskusi di luar sekolah, dijejali berbagai kondisi sosial buruk, penguasa korup, keadilan tidak seimbang, dan doktrin penguasa adalah thaghut alias kafir. Dalam waktu singkat, protes terhadap stasiun televisi itu menyeruak. Di Twitter pun datang bertubi-tubi karena kebanyakan aktivis dakwah muda merupakan jebolan rohis.
Lalu bagaimana menurut pandangan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj? Berikut penjelasannya kepada Muhammad Taufik dari merdeka.com dalam perjalanan semobil menuju sebuah stasiun televisi swasta, Rabu (26/9).
Siswa-siswi terlihat tertarik kemudian diajak berdiskusi di luar sekolah, dijejali berbagai kondisi sosial buruk, penguasa korup, keadilan tidak seimbang, dan doktrin penguasa adalah thaghut alias kafir. Dalam waktu singkat, protes terhadap stasiun televisi itu menyeruak. Di Twitter pun datang bertubi-tubi karena kebanyakan aktivis dakwah muda merupakan jebolan rohis.
Lalu bagaimana menurut pandangan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj? Berikut penjelasannya kepada Muhammad Taufik dari merdeka.com dalam perjalanan semobil menuju sebuah stasiun televisi swasta, Rabu (26/9).