Setidaknya 123 orang tewas dibunuh oleh takfiri Front al-Nusra didikan
Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan Israel di utara Aleppo, demikian Kantor
berita resmi SANA melaporkan, Sabtu, 27/07/13.
Kantor berita itu juga mencatat, sebagian besar korban pembantaian yang dilakukan oleh teroris bersenjata di kota Khan al-Assal adalah warga sipil.
Kantor berita itu juga mencatat, sebagian besar korban pembantaian yang dilakukan oleh teroris bersenjata di kota Khan al-Assal adalah warga sipil.
Kelompok teroris bersenjata Front al-Nusra dari Brigade Ansar al-Khalifa mengaku bertanggungjawab melakukan pembantaian di Khan al-Assal. Mereka memutilasi mayat dan melemparkan jasad-jasad tak bernyawa itu ke sebuah lubang besar di luar kota. Tidak cukup sampai disitu, mereka juga membakar sejumlah mayat.
Sebagian besar kota saat ini masih di bawah kendali takfiri Front al-Nusra.
Sebuah penyelidikan independen yang dipimpin Rusia mengungkapkan bahwa takfiri Front al-Nusra melakukan serangan kimia di Khan al-Assal di pinggir utara kota Aleppo pada bulan Maret lalu yang menewaskan 26 orang.
Pada tanggal 6 Mei, penyidik PBB, Carla Del Ponte juga mengatakan, kesaksian dari beberapa korban konflik di Suriah menunjukkan tafiri menggunakan zat saraf, sarin untuk membunuh korbannya.
Sarin adalah zat saraf berwarna dan sangat beracun yang dapat menyebabkan kejang-kejang, kelumpuhan dan kematian dalam beberapa menit jika diserap melalui inhalasi, menelan, atau kontak dengan kulit atau mata.
Laporan lain mengatakan, Arab Saudi sudah menandatangani kesepakatan 50 juta dolar dengan tentara Israel untuk memasok senjata tua kepada kelompok takfiri.
Senjata-senjata itu meliputi berbagai jenis termasuk rudal anti-tank, kendaraan militer, peralatan artileri, dan perangkat night vision. [It/Onh/Ass]
(IslamTimes)