Badan intelijen Amerika Serikat, CIA dan pasukan operasi khusus AS,
diam-diam telah melatih para pemberontak Suriah selama berbulan-bulan.
Jauh sebelum Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana untuk
mempersenjatai oposisi Suriah.
Hal ini dibeberkan oleh media
terkemuka AS, Los Angeles Times yang mengutip pejabat-pejabat AS dan
komandan-komandan pemberontak Suriah.
Pelatihan untuk pasukan
pemberontak Suriah itu meliputi penggunaan senjata antitank dan
antipesawat. Pelatihan itu telah dilakukan di pangkalan-pangkalan di
Yordania dan Turki sejak akhir tahun 2012 lalu.
Menurut Los Angeles Times seperti dilansir kantor berita� AFP,� Sabtu
(22/6/2013), sejak pembukaan pangkalan baru AS di gurun pasir di
Yordania pada November 2012, para agen CIA dan pasukan operasi khusus AS
diam-diam melatih para militan Suriah. Pelatihan dilakukan secara
berkelompok, yang tiap kelompok terdiri dari 20 hingga 45 orang selama
dua pekan.
“Mereka yang berasal dari CIA itu, kami akan duduk dan
berbicara dengan mereka saat istirahat dari pelatihan dan sesudahnya,
mereka akan mencoba mendapatkan informasi mengenai situasi di dalam
Suriah,” ujar seorang komandan pemberontak Suriah yang tidak disebutkan
namanya.
Menurut komandan militan lainnya, Yahya Bittar, pelatihan
itu dilakukan oleh personel-personel AS, Yordania dan Prancis.
Dikatakannya, sebanyak 100 militan telah dikirimkan kembali ke
perbatasan Suriah setelah mengikuti pelatihan di Yordania selama satu
bulan terakhir.
Gedung Putih tidak bersedia berkomentar mengenai
pemberitaan ini. Laporan ini muncul lebih dari sepekan setelah Obama
memerintahkan CIA untuk secara langsung menyediakan persenjataan bagi
para pemberontak Suriah. Alasannya, pemerintah Suriah telah menggunakan
senjata kimia dalam memerangi para pemberontak.
Sumber: Detik