Perang saudara di Suriah yang semula hanya melibatkan rezim
Bashar Asad dan kalangan oposisi, kini semakin melebar. Disinyalir,
rezim Bashar mendapatkan dukungan militer dari Hizbullah, sedangkan
oposisi lebih dahulu mendapatkan dukungan dari Hamas/Ikhwanul Muslimin
dan Salafi Wahabi. Bantuan militer oposisi semakin bertambah semenjak
Amerika memimpin pertemuan 11 negara pendukung oposisi di Dhoha, Qatar.
Tidak
hanya negara-negara pro oposisi Suriah yang bergerak memberi dukungan,
sebagian ulama Sunni juga giat menggelorakan ‘jihad’ ke Suriah. Diantara
yang paling gencar adalah Syekh Yusuf Al-Qardhawi dan Syekh Muhammad
Arifi, seorang ulama Saudi yang baru-baru ini ceramah umum menggelorakan
semangat jihad rakyat Mesir di Kairo.
Namun, seruan
jihad ke Suriah itu pun menyisakan cerita negatif. Syekh Syarif Hatim
bin Arif al-Auni, seorang pakar ilmu hadis, dan mantan anggota MPR Saudi
Arabia menceritakan di dalam akun pribadinya di facebook bahwa beliau
mendapatkan sepucuk surat sejak beberapa minggu lalu. Surat ini ditulis
oleh seorang wanita. Di dalam surat tersebut, si wanita menceritakan
bahwa keponakannya pergi berjihad ke Suriah, dan pulang lagi setelah dua
bulan karena kedua orang tuanya sangat merindukannya. Persoalannya,
setelah pulang, dia benci sekali kepada masyarakat dan mengafirkan kaum
muslimin, khususnya para ulama dan pemerintah Saudi Arabia.
“Wanita
tersebut meminta agar saya memberi nasehat kepada pemuda tersebut.
Lantas saya memberinya nomor telepon salah seorang murid saya, seorang
dosen yang tinggal di daerahnya. Saya minta kepada murid saya agar
berdialog dengan pemuda tadi dan mengoreksi cara pandangnya,” jelas
Syekh al-Auni dalam akun facebooknya.
“Begitulah
fenomena Afghanistan terulang kembali di Suriah!! Jangan katakan bahwa
ini adalah problem individu. Karena kita semua mengetahui bahwa seruan
jihad sektarian (Sunni-Syiah) saat ini merupakan faktor pembangkit jihad
para pemuda secara umum. Orang yang pergi berperang dengan ‘seruan
jihad sektarian’ ini, pasti akan berada di bawah komando sektarian juga.
Perang sektarian di Suriah saat ini dikomandoi oleh Al-Qaedah dan
kelompok-kelompok semisalnya. Oleh karena itu, pemuda yang ikut perang
di Suriah, akan kembali ke daerahnya dengan cara berpikir takfiri (suka
mengafirkan), menghalalkan membunuh orang lain, dan menebarkan fitnah
(kekacauan) di tengah masyarakat,” lanjut Syekh al-Auni. (imm)
http://www.mosleminfo.com/index.php/berita/internasional/pulang-dari-jihad-di-suriah-seorang-pemuda-kafirkan-ulama-saudi/