Kemarin (14/7) santer diberitakan di beberapa media bahwa Ulama
Al-Azhar berkumpul di masjid Al-Azhar untuk mendukung mantan Presiden
Dr. Mohammad Morsi. Media tersebut menyebutkan bahwa Militer mengepung
masjid dan melarang muazin mengumandangkan azan Zuhur. Mosleminfo berhasil mendapatkan info valid terkait kejadian sebenarnya:
1.
Pada hari Sabtu (13/7), terdapat selebaran berisi ajakan untuk
melakukan orasi di Masjid Al-Azhar pada esok harinya (hari Ahad 14/7).
Ajakan ini sendiri bukan resmi dari Al-Azhar Asy-Syarif.
Selebaran tersebut berbunyi seperti ini, sangat provokatif dan jauh dari akhlak Islam:
لا
تنسوا أحبائي الكرام اللقاء الحاشد غدا الاحد بالجامع الازهر الساعة 12
ظهرا لجميع الأزهريين جامعيين وخطباء ومدرسين معاهد وكل خريجي الازهر لبيان
موقف الازهر من الاحداث الجارية وموقفنا من شيخ الازهر الخائن
“Jangan
lupa wahai sahabat-sahabatku yang mulia untuk berkumpul besok, hari
Ahad di Masjid Al-Azhar pukul 12 Siang. Ajakan ini untuk seluruh Azhari,
baik yang di Universitas, para khatib, guru Ma’had serta seluruh Alumni
Azhar. Ajakan ini untuk menjelaskan posisi Al-Azhar tentang kondisi
yang sedang terjadi di Mesir, serta sikap kita terhadap Grand Shaikh
Al-Azhar yang berkhianat.”
2.Hari Ahad ini (14/7) waktu
Zuhur, berkumpullah beberapa orang yang mengaku bagian dari Al-Azhar,
baik beberapa syekh, dosen serta beberapa mahasiswa dan para da’i. Namun
yang harus dicatat, pertemuan ini tidaklah dihadiri oleh Petinggi Ulama
Al-Azhar.
3. Melihat kondisi Masjid Al-Azhar yang dipenuhi oleh
pendukung Morsi, sedangkan mayoritas warga di sekitar masjid adalah
pendukung Militer, maka petugas masjid Al-Azhar berinisiatif untuk
mencegah terjadinya bentrokan dengan cara menutup pintu masjid Al-Azhar.
Dan tentu saja memanggil petugas keamanan untuk mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan terburuk. “Saya menutup gerbang untuk
menghindari bentrokan di masjid sebab penduduk sekitar sini mendukung
keputusan militer yang menurunkan Dr. Mohammad Morsi dan mematikan Sound
System adalah jalan terbaik agar mencegah konflik di Masjid Al-Azhar,”
jelas Muhammad Mahmud, penjaga pintu Masjid Al-Azhar.
4. Tidak
benar bahwa di Masjid Al-Azhar tidak dikumandangkan azan. Berita tentang
penafian azan di masjid Al-Azhar adalah murni kebohongan.
5. Tidak ada satu pun militer di sekitar masjid Al-Azhar. Berita pengepungan militer di masjid Al-Azhar adalah kebohongan media.
6.
Tidak benar bahwa pertemuan ini diisi mutlak oleh para ulama Al-Azhar.
Pertemuan ini malah diikuti oleh wajah-wajah muda yang ketika ditanya
ternyata ada yang masih kuliah jenjang S-1 di Al-Azhar. Mereka terlihat
seperti syekh karena dipakaikan gamis dan turbus (peci) Al-Azhar.
7.
Sumber berita yang dipost oleh mayoritas Mahasiswa Azhar berasal dari
Fans Page Al-Azhar University. Perlu diketahui page ini bukan page resmi
Universitas Al-Azhar. Justru admin FP ini adalah akun bernama Jail
Mansyud yang merupakan Kader Muda Ikhwanul Muslimin. FP ini pernah
bermasalah saat memprovokasi mahasiswa Al-Azhar untuk memilih Mursi dan
FJP pada pemilu yang lalu.
8. Mayoritas masyayekh dan dosen yang
berada di lokasi, berafiliasi pada Ikhwanul Muslimin seperti Dr. Thalat
Afifi yang merupakan mantan menteri agama pada rezim Morsi dan Ikhwanul
Muslimin.
http://www.mosleminfo.com/index.php/berita/lagi-fitnah-terhadap-al-azhar-dan-militer-mesir/
http://www.mosleminfo.com/index.php/berita/lagi-fitnah-terhadap-al-azhar-dan-militer-mesir/