Imam Muhammad Baqir as: “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.
LAKUKAN SEKECIL APAPUN YANG KAU BISA UNTUK BELIAU AFS, WALAU HANYA MENGUMPULKAN TULISAN YANG TERSERAK!

فالشيعة هم أهل السنة

Selasa, 19 Juli 2011

Fatwa Aneh Wahhabiy : Cara Agar Pria Dewasa Agar Dapat Menjadi Anak Susu (Khusus SALAFI/WAHABI)

*Ultimatum – Biarkan Kami Mengendarai Atau Kami Akan Menyusui Supir Kami*

Wanita Arab Saudi telah sejak lama dirugikan dengan perlunya seorang laki-laki untuk melakukan segala sesuatu, tidak dapat satu ruangan dengan lawan jenis kecuali ada hubungan darah dan mereka tidak dapat membawa mobil mereka sendiri. Sekarang sebuah kelompok wanita Arab Saudi sudah lelah dengan hal ini dan mengancam untuk memberlakukan fatwa mengenai menyusui pria dewasa kecuali mereka diizinkan untuk menyetir.

*Fatwa Terbaru Mengenai Menyusui Pria Dewasa*
Fatwa terbaru yang dikeluarkan oleh Sheikh Abdul Mohsin Bin Nasser Al Obaikan, anggota dari Cendekiawan Arab Saudi, penasehat raja dan konsultan di kementrian hukum menyebabkan sebuah kontroversi. Sheikh Abdul Mohsin Bin Nasser Al Obaikan mengatakan bahwa cara untuk menghindari pelanggaran terhadap hukum Arab yang tegas mengenai kontak antara wanita dan pria adalah dengan mengganti status dari pria yang sering melakukan hubungan dengan sang wanita, dari yang tidak berhubungan darah menjadi hubungan ibu dan anak. Nampaknya Islam menganggap bawah hubungan menyusui setara dengan hubungan darah.

Fakta sejarah Salafy Wahabi

“Mereka memerangi orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala”
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai, dan Ahmad) 

Data Buku
Penulis: Syaikh Idahram
Penerbit: Pustaka Pesantren (Grup LKIS)
Tahun Terbit: 2011

Ketika akan memulai menulis review buku ini saya sedikit ragu. Ada sedikit ragu untuk bersiap menghadapi serangan atau bahkan hujatan dari kelompok Salafi yang kebakaran jenggot melihat kelompok mereka dikritik sedemikian rupa. Saya kira sudah jadi identitas bagi kelompok Salafi untuk ringan lisan mengkafirkan, membid’ahkan dan menyesatkan orang/kelompok yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka.

Buku ini saya temui di pameran buku di Jogja Expo Center beberapa hari lalu. Ditulis oleh seorang penulis Syaikh Idahram (yang saya sayangkan, biografi singkat penulis tidak dijelaskan sedikitpun di buku ini. Sepertinya ini nama pena). Selain penulis tersebut, buku ini juga di-endorser oleh beberapa tokoh kompeten yaitu: KH. Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Dzikir Adz Zikra), KH. DR. Ma’ruf Amien (Ketua MUI) dan Prof. Said Agil Siraj (Ketua Umum PBNU).

Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik: Episode Kebohongan Publik Sekte Salafi Wahabi

Oleh: Syaikh Idahram
Penerbit: Pustaka Pesantren
Tebal:  308 Hal.

Buku ini adalah buku ke-2 terkait trilogi data dan fakta penyimpangan salafi wahabi. Sebelumnya adalah “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” dan Buku ke-3 rencananya akan terbit dengan judul “Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi”.

Adagium yang mengatakan bahwa, buku adalah pengikat ilmu, tidak ada yang mengingkarinya. Lebih dari itu, buku merupakan salah satu media utama dalam mencari kebenaran. Telah berabad-abad lamanya, para ulama terdahulu mewarisi ilmu mereka kepada generasi setelahnya melalui buku yang mereka tulis. Buku menjadi sangat berharga dan penting. la menjadi sandaran utama umat dalam mencari kebenaran dan petunjukTuhan. Lalu, apa jadinya jika buku-buku para ulama yang mewarisi ilmu dan petunjuk itu dikotori, diselewengkan, bahkan dipalsukan? Ke mana lagi umat ini hendak mencari kebenaran? 

Imam Mahdi, Sang Juru Selamat

Malam 15 Sya'ban 255 Hijriah atau dikenal dengan malam nisfu Sya'ban, Hakimah, bibi Imam Hasan Askari as berkunjung ke rumah Imam untuk bersilaturahmi. Di saat Hakimah hendak minta izin untuk pulang, Imam berkata kepadanya, Bibi ! malam ini menginaplah di rumah kami. Hakimah berkata, hari ini, saya sudah cukup merepotkan kalian. Imam menjawab, malam ini akan lahir seorang bayi laki-laki dari keluarga kami yang akan menerangi bumi dengan ilmu, iman dan petunjuknya setelah bumi diliputi kezaliman dan kegelapan. Hakimah dengan heran bercampur gembira bertanya: bayi tersebut anak Nargis ? Imam menjawab, benar anak tersebut dilahirkan Nargis.

Setidaknya ada dua versi ihwal jatidiri juru selamat dunia ini. Sebagian besar golongan Ahlusunnah menganggap bahwa Imam Mahdi itu bernama Muhammad bin Abdullah, yang akan muncul menjelang hari kiamat tiba. Ini berdasarkan sebuah hadis dari Nabi saw yang mengatakan bahwa nama Imam Mahdi itu sama dengan namaku, ayahnya sama dengan nama ayahku.

Senin, 18 Juli 2011

Wahhabiy: Situs Rumah Nabi Dijadikan Jadi WC Umum Sedangkan Untuk Menghormati Utsaimin Dibangunkan Gedung Mewah

Islam sama sekali tak bisa dilepaskan dari sosok Baginda Nabi SAW. Beliau adalah insan yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk memberikan pencerahan kepada umat manusia dengan agama yang sempurna ini. Tiada sosok yang patut diagungkan di muka bumi melebihi Baginda Nabi SAW. Segenap keindahan fisik dan budi pekerti terdapat dalam figur Baginda Rasulullah SAW. Mencintai Baginda Nabi SAW adalah bagian dari mencintai Allah SWT. Beliau bersabda:

مَنْ أَحَبَّنِي فَقَدْ أَحَبَّ اللهَ وَمَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطاَعَ اللهَ

“Barangsiapa mencintaiku, maka ia benar-benar telah mencintai Allah SWT. Barangsiapa menaatiku, maka ia benar-benar telah taat kepada Allah SWT.”

Cara Mudah Membantah Ajaran Sesat Wahhabi (Dari Kitab Sharih al Bayan Fi ar Radd ‘Ala Man Khlaf al Qur’an karya al Imam al Hafizh al Muhaddits Syaikh al Islam Abdullah al Harari al Habasyi)Syaikh al Islam Abdullah al Harari al Habasyi)

Allamah Abdullah
al Harari al Habasyi
Anda katakan kepada orang-orang Wahabi: “Ajaran agama kalian itu baru, dirintis oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab. Buktinya, tidak ada seorang muslim-pun sebelum Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang mengharamkan perkataan: ”Yaa Muhammad (Wahai Muhammad)...”. Bahkan orang yang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab disebutnya sebagai “Syaikh al-Islam”; yaitu Ahmad ibn Taimiyah telah membolehkan mengucapkan “Ya Muhammad…” bagi orang yang sedang kesusahan karena tertimpa semacam lumpuh pada kakinya (al-Khadar). Ibn Taimiyah mengatakan bahwa dianjurkan bagi orang yang tertimpa semacam kelumpuhan pada kaki yang tidak dapat digerakan untuk mengucapkan “Yaa Muhammad…”. Yang dimaksud al-khadar pada kaki di sini bukan artinya “kesemutan”, juga bukan lumpuh yang permanen, tapi yang dimaksud adalah lumpuh sementara karena terlalu lama duduk atau semacamnya. Rekomendasi Ibn Taimiyah ini ia dasarkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat Abdullah ibn Umar, bahwa suatu ketika sahabat yang mulia ini tertimpa al-khadar pada kakinya, lalu ada orang yang berkata kepadanya: “Sebutkan orang yang paling engkau cintai!!”, kemudian Abdullah ibn Umar berkata: “Yaa Muhammad…”.


Minggu, 17 Juli 2011

Penolakan Murid-murid Syaikh Abdullah Al-Harariy Terhadap Nashiruddin Al-Albaniy Syaikhul Wahhabiy

Cover Kitab Tabyinu Dhalalat Al-Albani
Syaikh al-Wahhabiyyah al-Muhtamadits
Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.

Segala puji bagi Allah Subhaanah wa ta’aala, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Sayyidinaa Muhammad Shollallaahu ‘alaih wa alihi wa sallam.

Mengingat tuntunan dan tatanan dakwah yang telah diatur dan dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAAW, para sahabat serta para pecinta mereka yang begitu mengagumkan dan dakwah yang menawan karena pada dakwah mereka dihiasi dengan peradaban yang tinggi dan budi pekerti yang luhur namun telah dicabik-cabik oleh Nashiruddin Al-Albaniy dan para pengikutnya. Maka saya bersyukur sekali dengan adanya naskah kecil ini yang telah ditulis oleh para murid Syaikh Abdullah Al-Harariy. Dengan pertimbangan berdakwah itu dengan tujuan mengajak ummat pada kebenaran dan menggiring mereka pada ridho Allah dan Rasul-Nya, bukanlah membodohi ummat dengan pemahaman yang sepotong-potong dari Alqur’an dan Hadits apalagi menjadikan mereka sebagai pesakitan yang akan divonis kafir, murtad, bid’ah, dan lain sebagainya.

Kitab ini membabat habis penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albaniy Al-Wahhaby. Dibuat oleh murid-murid Syaikh Abdullah Al-Harariy.

Siapakah Ibn Qayyim Al-Jawziyyah? (Salah satu Ulama Rujukan Wahabi)

Ia bernama Muhammad ibn Abi Bakr ibn Ayyub az-Zar’i, dikenal dengan nama Ibn Qayyim al-Jawziyyah, lahir tahun 691 hijriyah dan wafat tahun 751 hijriyah.

Mari kita lihat bagaimana pandangan Ulama-ulama terdahulu mengenai sepak terjang Ibn Qayyim Al-Jawziyah.

1. Al-Dzahabi dalam kitab al-Mu’jam al-Mukhtash, menuliskan tentang sosok Ibn Qayyim sebagai berikut:
“Ia tertarik dengan disiplin Hadits, matan-matan-nya, dan para perawinya. Ia juga berkecimpung dalam bidang fiqih dan cukup kompeten di dalamnya. Ia juga mendalami ilmu nahwu dan lainnya. Ia telah dipenjarakan beberapa kali karena pengingkarannya terhadap kebolehan melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam Nabi Ibrahim. Ia menyibukan diri dengan menulis beberapa karya dan menyebarkan ilmu-ilmunya, hanya saja ia seorang yang suka merasa paling benar dan terlena dengan pendapat-pendapatnya sendiri, hingga ia menjadi seorang yang terlalu berani atau nekad dalam banyak permasalahan” (al-Mu’jam al-Mukhtash).

Pendapat Ibnu Hajar al-Haitami, Ulama Terkemuka Madzhab Syafi’i, Mengatakan: “IBNU TAIMIYAH SESAT”

Sabtu, 16 Juli 2011

Membaca Salafi, Wahabi dan Khawarij

AKHIR-AKHIR INI, di Tanah Air kita muncul banyak sekali kelompok-kelompok pengajian dan studi keislaman yang mengidentitaskan diri mereka sebagai pengikut dan penyebar ajaran para Salaf Saleh. Mereka sering mengatasnamakan diri mereka sebagai kelompok Salafi. Dengan didukung dana yang teramat besar dari negara donor, yang tidak lain adalah negara asal kelompok ini muncul, mereka menyebarkan akidah-akidah yang bertentangan dengan ajaran murni keislaman baik yang berlandaskan al-Quran, hadis, sirah dan konsensus para salaf maupun khalaf. 

Dengan menggunakan ayat-ayat dan hadis yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir, zindiq dan munafiq, mereka ubah tujuan teks-teks tersebut untuk menghantam para kaum muslimin yang tidak sepaham dengan akidah mereka. 

Mereka beranggapan, bahwa hanya akidah mereka saja yang mengajarkan ajaran murni monoteisme dalam tubuh Islam, sementara ajaran selainnya, masih bercampur syirik, bid’ah, khurafat dan takhayul yang harus dijauhi, karena sesat dan menyesatkan. Untuk itu, dalam makalah ringkas ini akan disinggung selintas tentang apa dan siapa mereka. Sehingga dengan begitu akan tersingkap kedok mereka selama ini, yang mengaku sebagai bagian dari Ahlusunnah dan penghidup ajaran Salaf Saleh. 

Rahbar: Masa Imam Mahdi Adalah Masa Kedaulatan Tauhid dan Keadilan

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Sabtu pagi (9/7/2011) dalam pertemuan dengan para ulama, cendekiawan, penulis dan alumnus program ‘Mahdawiyah' menyebut ‘Mahdawiyah' sebagai masalah yang sangat penting, seraya menegaskan bahwa Mahdawiyah adalah tujuan dari gerakan dan perjuangan para nabi sepanjang sejarah.

Seraya menyatakan bahwa tema penantian tak bisa dipisahkan dari masalah ‘Mahdawiyah', beliau mengatakan, salah satu tugas penting yang mesti dilaksanakan terkait masalah ‘Mahdawiyah' adalah meningatkan pekerjaan yang mendalam, cermat dan kuat dengan melibatkan para pakar yang benar-benar menguasai masalah ini dan menghindari langkah-langkah yang dangkal, bodoh, tidak otentik dan hanya didasarkan oleh khayalan dan dugaan semata.

Saudi Arabia, Wahhabism and the Spread of Sunni Theofascism, by Ambassador Curtin Winsor, Jr.

Curtin Winsor, Jr.
Curtin Winsor, Jr. is a former US ambassador to Costa Rica (1983-1985). He was Special Emissary to the Middle East at the outset of the Reagan administration. He is chairman and owner of the American Chemical Services Company of Marmet, WV and serves on the boards of several public policy organizations, including the William H. Donner Foundation, the Atlas Foundation for Economic Research, the Media Research Center and the Hudson Institute.
The United States has largely eliminated the infrastructure and operational leadership of Osama bin Laden's al-Qaeda terrorist network over the past five years. However, its ideological offspring continue to proliferate across the globe.

American efforts to combat this contagion are hamstrung by the fact that its ideological and financial epicenter is Saudi Arabia, where an ostensibly pro-Western royal family governs through a centuries-old alliance with the fanatical Wahhabi Islamic sect. In addition to indoctrinating its own citizens with this extremist creed, the Saudi government has lavishly financed the propagation of Wahhabism throughout the world, sweeping away moderate interpretations of Islam even within the borders of the United States itself.

Dari Muhammad bin Abdul Wahab Hingga Kerajaan Saudi

Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab
Akhirnya Amir Muhammad bin Saud dan Muhammad bin ‘Abdul Wahab saling membaiat dan saling memberi dukungan untuk mendirikan negara teokratik dan mazhab Muhammad bin Abdul Wahab pun dinyatakan sebagai mazhab resmi wilayah kekuasaan Ibnu Saud. Dan Muhammad bin ‘Abdul Wahab akhirnya diangkat menjadi qadhi (hakim agama) wilayah kekuasaan Ibnu Saud. Hubungan keduanya semakin dekat setelah Ibnu Saud berhasil mengawini salah seorang putri Muhammad bin ‘Abdul Wahab.
Pada tahun 1800 seluruh Jazirah Arab telah dikuasai. Dan keamiran pun berubah menjadi kerajaan Saudi Arabia. Untuk kesekian kalinya kita dibuat kagum sekaligus benci. Dua sikap psikologis itu beradu. Kita kagum karena lagi-lagi mayoritas muslim dapat menjaga persatuan dalam menghadapi imperialis Inggris yang berusaha menguasai berbagai wilayah-wilayah Arab. Kita juga benci karena lagi-lagi Salafisme (Wahabisme edisi hard cover) memperagakan ‘teologi horor’ dengan mengusung jargon jihad, membajak kata ‘Ahlussunnah wal Jamaah’. Mazhab ‘kaca mata kuda’ –karena tidak melihat dan menganggap kelompok lain- ini didirikan Muhammad bin Abdul Wahab dari keluarga klan Tamim yang menganut mazhab Hanbali. Ia lahir di desa Huraimilah, Najd, yang kini bagian dari Saudi Arabia, tahun 1111 H [1700 M] masehi, dan meninggal di Dar’iyyah pada tahun 1206 H [1792 M.]. Ia sangat terpengaruh oleh tulisan-tulisan seorang ulama besar bermazhab Hanbali bernama Ibnu Taimiyah yang hidup di abad ke 4 M.. Untuk menimba ilmu, ia juga mengembara dan belajar di Makkah, Madinah, Baghdad dan Bashrah [Irak], Damaskus {Syria], Iran, Afghanistan dan India. Di Baghdad ia mengawini seorang wanita kaya. Ia mengajar di Bashrah selama 4 tahun. Ketika pulang ke kampung halamannya ia menulis buku yang kemudian menjadi rujukan kaum pengikutnya, “Kitabut’Tauhid“. Para pengikutnya menamakan diri mereka dengan sebutan kaum Al-Muwahhidun (para pengesa Tuhan). Seakan hanya kelompok itulah yang pengesa Allah secara murni tanpa terpolusi dengan kesyirikan. Sedang kelompok-kelompok lain yang tak sepaham mereka anggap sebagai kelompok pelaku syirik, bid’ah dan khurafat yang sesat.



Bahkan Imam Ahlussunnah Terkemuka Sekelas Ibn Hajar al-Asqalani Dituduh Sesat Pelaku Bid’ah Oleh Kaum Wahabi!

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.
Bukti Scan Dari Karya Ulama Wahabi yang mengatakan Al-Imam Ibn Hajar al-Asqalani dan Al-Imam Nawawi bukan dari Ahlussunnah… !!!! Dalam masalah Aqidah keduanya dia sebut sebagai ahli bid’ah!!!! Na’udzu Billah!!!

Masalah yang paling banyak mendapat pengingkaran keras dari kaum Musyabbihah [kaum Wahabi di masa sekarang] yang sangat benci terhadap Ilmu Kalam adalah pembahasan nama-nama atau sifat-sifat Allah. Mereka seringkali mengatakan bahwa ungkapan istilah-istilah seperti al-jism (benda/tubuh), al-hadaqah (kelopak mata), al-lisan (lidah), al-huruf (huruf), al-qadam (kaki), al-jauhar (benda), al-‘ardl (sifat benda), al-juz’ (bagian), al-kammiyyah (ukuran) dan lain sebagainya, dalam pembahasan tauhid adalah perkara bid’ah. Mereka mengatakan bahwa dalam mentauhidkan Allah tidak perlu mensucikan Allah dari istilah-istilah tersebut. Menurut mereka pembahasan seperti itu bukan ajaran tauhid yang diajarkan Rasulullah, dan karenanya, -menurut mereka-, hal semacam itu bukan merupakan akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah.Sesungguhnya mereka yang mengingkari istilah-istilah yang biasa dipakai oleh Ahli Kalam Ahlussunnah, tidak lain adalah karena mereka sendiri menyembunyikan akidah tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya) dalam hati mereka. Dan sebenarnya dari semenjak dahulu seperti itulah ungkapan-ungkapan kaum Musyabbihah untuk menyembunyikan keburukan akidah mereka. Karena itu bukan rahasia bahwa kaum Musyabbihah sangat membenci kaum Ahlussunnah, menyesatkan mereka dan bahkan mengkafirkan mereka.

Wahhabiy Memalsukan Kitab Ibanah Imam Abu Hasan Al'Asy'ariy

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.

إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرإ ما نوى

HR: al-Bukhari, Muslim, Abû Dâwûd, al-Nasâ’î dan Ibn Mâjah

قال أبو إسحاق رحمه الله، كنت في جنب الشيخ أبي الحسن الباهلي كقطرة في البحر، وسمعت الشيخ أبا الحسن الباهلي قال، كنت أنا في جنب الشيخ الأشعري كقطرة في جنب البحر

Al-Ustâdz Abû Ishâq al-Isfarâyînî berkata, “Berada di samping al-Syeikh Abû al-Hasan al-Bâhilî, aku terasa bagaikan setetes embun di lautan” . Sementara aku dengar al-Syeikh Abû al-Hasan al-Bâhilî berkata, “di samping al-Syeikh Abû al-Hasan al-Asy‘arî, aku terasa bagaikan tetesan embun di pinggir lautan” . -Tabyîn Kidzb al-Muftarî, hal.141-

Hati-Hati! Wahhabi Menghapus/Mengedit Terbitan Kitab-Kitab Karya Ulama

Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang KH Aziz Masyhuri mengungkapkan, dalam kitab Al-Adzkar terbitan Saudi Arabia, salah satu bagian penting yang menjelaskan tentang ajaran tentang berdoa dengan perantara atau tawashul sengaja dihapus, karena dianggap bertentangan dengan ajaran Wahabi. Padahal kitab yang dikaji di berbagai pesantren itu ditulis oleh ulama Sunni yang menganjurkan tawashul.
Saat berkunjung ke redaksi NU Online pertengahan bulan lalu, mantan ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) ini menuturkan, dirinya telah lama menemukan manipulasi itu, bahkan sejak awal awal tahun 2000.
Selain kitab Al-Adzkar, alam kitab Tafsir Shawi, misalnya, ditengarai terjadi penghapusan beberapa baris, sehingga memenggal isi pokok kitab tersebut.
Menurut Kiai Aziz, pihaknya sempat mengirimkan surat protes kepada pihak penerbit Saudi Arabia atas sepengetahuan Dr KH Agil Al Munawwar, menteri Agama saat itu, tetapi surat protes itu tidak pernah ditanggapi oleh mereka.

Diskusi Tentang Pandangan Syar'iyah Atas Multi Level Marketing

Kamis (5/5), Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) Iran sebagai organisasi pelajar Indonesia di Iran mengadakan Diskusi Panel, "Bisnis MLM (Multi Level Marketing) dalam Tinjauan". Hadir sebagai pembicara, Ust. Hasan Abu Ammar, Ust. Marzuki Amin dan Ust. Abdurrahman Arfan. Bertempat di Aula Sadr Madrasah Imam Khomeini Qom Iran, acara tersebut dihadiri sekitar 60an pelajar Indonesia. Berikut adalah postingan salah satu makalah dari pemateri. Insya Allah jalanny diskusi dalam bentuk berita akan menyusul. 
Berikut pembicaraan via telepon kontributor berita ABNA dengan ust. Marzuki Amin sebagai salah seorang pembicara:

ABNA: Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustadz !
Ustadz: Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
ABNA: Afwan ustadz, karna tidak dapat hadir pada acara diskusi pelajar Indonesia seputar masalah MLM. Ana dengar bahwa antum termasuk salah satu pembicaranya? Kalau antum mengizinkan ana boleh minta makalah yang antum tulis dan memuatnya di situs ABNA? Maksud ana agar rekan-rekan kita di tanaha air juga dapat mengetahui masalah muamalah batil ciptaan musuh-musuh islam tersebut. Bagaimana menurut antum ?

Konsep Taklid dalam Ajaran Madzhab Ahlul Bait as

Mukaddimah
"Agama Islam - sebagaimana maklum – terdiri dari tiga unsur yang satu sama lainnya tidak bisa dipisahkan. Tiga unsur utama itu adalah: aqidah, fiqih dan akhlak.  Di dalam masalah akidah ( ushuluddin ), khususnya menurut ajaran madzhab Ahlul Bait as tidak dibenarkan seorang muslim bertaqlid buta dan mengikuti akidah orang lain tanpa memahami dalil-dalil dan argumen-argumennya.  Misalnya dalam masalah menetapkan dan meyakini adanya Tuhan Sang Pencipta alam semesta ini, adanya hari pembalasan, mengenai keesan Tuhan dan lain-lain, dalam hal ini setiap muslim tidak boleh ikut-ikutan dan bertaqlid buta kepada orang lain, sekali pun kepada guru atau orang tuanya sendiri, artinya ia harus mencari atau memahami dengan baik dan benar akan dalil-dalil dan argumen-argumen yang berhubungan dengan masalah tersebut. Sehingga ketika ia ditanya orang; Apakah Tuhan itu ada?  Kalau Tuhan itu ada, apakah Dia itu esa, satu ataukah ada tiga?  Apakah hari kiamat itu pasti terjadi? Dan pertanyaan-pertanyaan akidah lainnya, maka ia dapat menjawabnya sekali pun dengan argumen yang sangat sederhana sekali; seperti bahwa Tuhan Pencipta itu ada, dalilnya adalah adanya kita dan alam semesta ini."

Jumat, 15 Juli 2011

Bagaimana Al-Mahdi bisa berumur panjang?

Melirik Sanggahan-sanggahan terhadap Mahdisme

Pertama: mengetahui sanggahan dan isykalan yang ditujukan kepada Mahdawiyah, menjawab, dan bergelut dengan masalah seperti ini, termasuk sebuah dimensi penting pendidikan inthidar. 

Jika memang Mahdisme merupakan poros dan dasar pendidikan person dan social, dan memang begitu adanya, maka mengenal isykalan dan sanggahan terhadap mujud mahdawiyah, adalah salah satu hal sangat penting yang harus dipahami dan dipahamkan secara mendalam. 

Tanpa diragukan lagi, pendirian sebuah yayasan, lembaga, atau apa saja yang berkenaan dengan pengenalan terhadap sanggahan-sanggahan mahdawiyah proses jawabannya tak ayal lagi merupakan sebuah kelaziman.

Jika kita ingin membahas hal ini secara detail dan terperinci, terpaksa kita harus membahasnya dari pelbagai segi dan sisi. Sanggahan-sanggahan itu harus diklasifikasikan dan dipilah-pilah, dan poros dari semua sanggahan yang berkembang dan muncul di tengah-tengah masyarakat harus kita teliti lebih seksama, dan minimal jawaban atas sanggahan yang paling pokok tersebut kita paparkan walaupun secara global. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kita akan membahas tentang urgensitas pengecekan  sanggahan-sanggahan terhadap mahdawiyah (mehdisme)

Siapakah Imam Mahdi as Itu?

Menurut pendapat para ahli sejarah dan hadis, Imam Mahdi as dilahirkan pada malam Jumat, 15 Sya'ban 255 atau 256 H. Ayahanda beliau adalah Imam Hasan al-'Askari dan ibunda beliau—menurut beberapa riwayat—bernama Narjis, Shaqil, Raihanah, atau Susan. Akan tetapi, beragamnya nama yang dimiliki oleh ibunda beliau ini tidak mengindikasikan keberagaman diri sebagai seorang wanita. Karena, tidak menutup kemungkinan beliau memiliki nama-nama yang beragam sebagaimana layaknya orang-orang besar lainnya. [1] Tempat kelahiran beliau adalah Samirra`, sebuah kota besar di Irak dan pada masa kekhilafahan Bani Abbasiah pernah menjadi ibu kota kerajaan. 

Silsilah nasab beliau secara terperinci adalah Muhammad al-Mahdi bin Hasan al-‘Askari bin Ali al-Hadi bin Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha bin Musa al-Kazhim bin Ja’far as-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali as-Sajjad bin Husain as-Syahid bin Ali bin Abi Thalib as. 

Ibnu Sina: Filosof & Bapak Kedokteran Dunia

Dialah yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.
Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil an Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif.Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan.

Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

IBN RUSHD: JEMBATAN ANTARA FILSAFAT DAN SYARI’AT-AGAMA

1. Pengantar

Dalam dunia Islam, Filsafat mempunyai tempat tersendiri. Filsafat tidak begitu mudah diterima oleh kalangan Islam oleh ketatnya benteng ajaran teolog yang dipelopori oleh kaum Asyari’ah khususnya seorang tokoh yang bernama Al-Ghazali. Di tengah situasi demikian, muncullah generasi baru di antara para Filsuf yang dengan gigih memperjuangkan pandangannya bahwa filsafat dapat berguna dalam memahami syariat yang diperintahkan oleh Tuhan. Dari kawasan Barat dunia Islam, lahirlah salah satu filsuf terbesar Islam sepanjang masa, yang tidak hanya menegakkan kejayaan filsafat, namun juga mampu menggelorakan semangat tokoh-tokoh lain untuk mengembangkan seni berpikir dan mencintai kebijaksanaan itu (philosophia), yaitu Ibn Rushd. Kehadiran dan ajarannya yang kurang mendapat apresiasi dalam dunia Islam, di mana ia berpijak, berbanding terbalik dengan apresiasi dan respon dari dunia filsafat Barat. Tulisannya banyak dipelajari dan dikritisi oleh banyak tokoh di barat, bahkan oleh seorang Doctor Angelicus Kristen, Thomas Aquinas. Hal semacam ini menambah nilai tersendiri dari seorang Ibn Rushd.

Ibnu Haytsam: Penemu Kamera Obscura yang Mengubah Dunia

Surat kabar terkemuka di Inggris, The Independent pada edisi 11 Maret 2006 sempat menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk "Bagaimana para inventor muslim mengubah dunia." The Independent menyebut sekitar 20 penemuan penting para ilmuwan Muslim yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat. 


Ibnu Arabi

Ibnu Arabi lahir di ujung barat Mediterania (Murcia) dan setelah perjalanan panjang, ia mengakhiri hidupnya di ujung timur Mediterania (Damaskus). Dengan demikian ia telah menghubungkan Mediterania Timur dan Mediterania Barat meskipun ia merasakan pahitnya peperangan dan fitnah yang terjadi pada masanya. Ia telah membentuk pandangan peradaban yang menghubungkan antara dua sisi Mediterania dalam sebuah cakrawala yang luas, kaya dan dalam.

A. Pendahuluan
Mediterania telah menjadi pusat peradaban dunia sejak awal sejarah hingga abad kesembilan belas. Di pantai negara sekitarnya berada peradaban Mesopotamia, negara Syam dan Mesir Kuno. Peradaban-peradaban tersebut meluas ke timur, Asia hingga India, dan ke barat hingga Samudera Atlantik.

Kecemerlangan Ibnu Rusyd dalam Filsafat Paripatetik

Oleh: Ghulam Hossein Ebrahim Dinani 

Sejarawan Barat dan mereka yang memandang filsafat Islam dengan kaca mata Barat, menganggap bahwa kemunduran filsafat Islam di belahan timur dunia Islam menjadikan filsafat secara umum telah musnah di kawasan itu. Sekalipun anggapan ini tidak benar sepenuhnya, namun dapat menunjukkan semangat penentangan terhadap filsafat. Hebatnya penentangan yang dilakukan oleh para arif dan teolog membuat tidak ada lagi filosof yang muncul dari kawasan timur dunia Islam. 

Buku pemenang pertama festival tahunan buku Iran yang ke 24, tahun ini (1385, 2007), dalam kategori filsafat Islam. 

Di dunia Islam, filsafat telah melalui berbagai macam periode. Perjalanan filsafat Islam dimulai secara resmi di abad ke dua dan tiga Hijriyah, berbarengan dengan penerjemahan karya-karya pemikir Yunani. Sebelumnya, sekalipun kajian teologi cukup digandrungi, namun filsafat tidak memiliki posisi tersendiri. Filosof muslim pertama adalah Abu Ishaq al-Kindi (185-260 H). 

Mulla Sadra, Filsuf Besar Muslim

Di bulan Mei-Juni setiap tahunnya di Iran digelar seminar untuk mengenang seorang pemikir dan filsuf besar yang sangat berjasa dalam mengembangkan filsafat Islam. Tak sedikit yang meyakini bahwa tanpa beliau filsafat Islam tak mungkin dikenal seperti saat ini. Pemikir besar ini adalah sang hakeem dan faqeeh, Mulla Sadra.

Henry Corbin, filsuf besar kontemporer Prancis mengatakan, 
"Sadruddin Mohammad Shirazi yang dikenal dengan nama Mulla Sadra adalah orang yang berhasil menapak di puncak filsafat Iran dan Islam. Karya pemikirannya masih mempengaruhi pemikian filsafat Iran hingga hari ini. Dia meninggalkan lebih dari 45 karya besar penulisan. Karyanya yang paling besar adalah kitab al-Asfar al-Arba'ah yang setelah ditulis buku itu menjadi pijakan bagi pemikiran para cendekiawan Iran. Dalam karyanya yang memberikan penjelasan atas kitan Ushul Kafi, Mulla Sadra tampil layaknya juru bicara pemikiran iluminasi yang melahirkan sebuah filsafat nabawi. Beliau juga menulis tafsir beberapa surah al-Quran. Dengan karya-karya besarnya, Mulla Sadra menunjukkan bagaimana filsafat di dunia Islam Syiah berkembang dengan pesat di saat negeri-negeri Islam lainnya mengalami stagnansi." 

Ayatullah Behjat, Manifestasi Penghambaan Sejati

Dunia Islam dirundung duka atas kepergian sosok ulama agung. Ia adalah manifestasi orang-orang arif yang oleh Rasulullah Saw disebut sebagai para pewaris nabi-nabi. Mereka telah meninggalkan warisan ilmu dan akhlak yang jika seseorang mengetahui nilainya, maka ia akan mendapatkan banyak manfaat. 

Ungkapan indah ini dikemukakan oleh para auliya Allah bahwa para malaikat akan membentangkan sayapnya di bawah kaki para pencari ilmu. Ungkapan tersebut membuktikan betapa tinggi nilai ilmu dan para pencarinya menurut agama Islam. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membantu manusia untuk mengetahui dunia eksistensinya, dan yang mampu menunjukkan jalan untuk mengenal Allah swt Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Dengan bantuan ilmu pengetahuan, manusia akan mampu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya serta menyingkap berbagai rahasia alam. 

Biografi Ayatullah Al-Udzma Syeikh Mohammad Taqi Bahjat

Menyusul wafatnya Ayatullah Al-Udzma Syeikh Mohammad Taqi Bahjat, selain mengucapkan bela sungkawa atas kehilangan besar ini, akan lebih baik menelusuri kehidupan beliau untuk lebih banyak mengenalnya.


Kelahiran

Ayatullah Al-Udzma Syeikh Mohammat Taqi Bahjat Fumani lahir di penghujung tahun 1334 HQ di sebuah keluarga agamis di kota Fuman, Provinsi Gilan. Di usia 16 bulan ia harus kehilangan ibu tercintanya dan menjadi anak yatim.


Kamis, 14 Juli 2011

Mutiara Aimmah

Mutiara Hadits Imam Ja‘far as
  • “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
  • “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”
  • “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

Pendapat Syaikh Zaini Dahlan (Mufti Makkah di Zamannya) Atas Ajaran Wahhabi

Permulaan munculnya Muhammad ibn Abdil Wahhab ini ialah di wilayah timur sekitar tahun 1143 H. Gerakannya yang dikenal dengan nama Wahhabiyyah mulai tersebar di wilayah Nejd dan daerah-daerah sekitarnya. Muhammad ibn Abdil Wahhab meninggal pada tahun 1206 H. Ia banyak menyerukan berbagai ajaran yang ia anggap sebagai berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Ajarannya tersebut banyak ia ambil atau tepatnya ia hidupkan kembali dari faham-faham Ibn Taimiyah yang sebelumnya telah padam, di antaranya; mengharamkan tawassul dengan Rasulullah, mengharamkan perjalanan untuk ziarah ke makam Rasulullah atau makam lainnya dari para Nabi dan orang-orang saleh untuk tujuan berdoa di sana dengan harapan dikabulkan oleh Allah, mengkafirkan orang yang memanggil dengan “Ya Rasulallah…!”, atau “Ya Muhammad…!”, atau seumpama “Ya Abdul Qadir…! Tolonglah aku…!” kecuali, menurut mereka, bagi yang hidup dan yang ada di hadapan saja, mengatakan bahwa talak terhadap isteri tidak jatuh jika dibatalkan. Menurutnya talak semacam itu hanya digugurkan dengan membayar kaffarah saja, seperti orang yang bersumpah dengan nama Allah, namun ia menyalahinya

Selasa, 12 Juli 2011

Hadis Aneh di Shahih Bukhari

Anomali Hadis Abu Hurairah
Abu Hurairah memang pernah menjadi sosok yang kontroversial tetapi kami pribadi masih tetap memakai hadis-hadisnya selagi hadis Abu Hurairah tersebut tidak bermasalah, tidak bertentangan dengan Al Qur’an, Ahlul Bait dan hadis-hadis shahih. Walaupun begitu kami tidak menafikan kalau ditemukan beberapa hadisnya yang bisa dibilang “anomaly”, silakan ikuti pembahasan ini dan nilailah sendiri

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ مَا تَرَكَ غِنًى وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ تَقُولُ الْمَرْأَةُ إِمَّا أَنْ تُطْعِمَنِي وَإِمَّا أَنْ تُطَلِّقَنِي وَيَقُولُ الْعَبْدُ أَطْعِمْنِي وَاسْتَعْمِلْنِي وَيَقُولُ الِابْنُ أَطْعِمْنِي إِلَى مَنْ تَدَعُنِي فَقَالُوا يَا أَبَا هُرَيْرَةَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا هَذَا مِنْ كِيسِ أَبِي هُرَيْرَةَ

Minggu, 10 Juli 2011

Tarjih Hadis Hadis Ke-Wali-an Imam 'Ali ib Abi Thalib AS

ya_ali

Kedudukan Hadis “Imam Ali Pemimpin Bagi Setiap Mukmin Sepeninggal Nabi SAW

Diriwayatkan dengan berbagai jalan yang shahih dan hasan bahwa Rasulullah SAW bersabda kalau Imam Ali adalah Pemimpin bagi setiap mukmin sepeninggal Beliau SAW. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imran bin Hushain RA, Buraidah RA, Ibnu Abbas RA dan Wahab bin Hamzah RA. Rasulullah SAW bersabda

إن عليا مني وأنا منه وهو ولي كل مؤمن بعدي

Ali dari Ku dan Aku darinya dan Ia adalah Pemimpin bagi setiap mukmin sepeninggalKu.

Apa rahasia kemaksuman (kesucian dari dosa dan kesalahan)?

Syaikh Mahmud Tayyar Maraghi


Apa rahasia kemaksuman (kesucian dari dosa dan kesalahan)? Jika memang kemaksuman para nabi dan imam adalah anugerah Tuhan; lalu kenapa kita tidak diliput oleh anugerah yang sama? Kalau saja Tuhan menganugerahi kita dan memberikan ilmu laduni kepada kita maka kita juga menjadi maksum sebagaimana mereka?

JAWABAN:

Kemaksuman adalah anugerah sekaligus berdasarkan usaha dan pencarian. Dan persoalan ini akan menjadi jelas setelah memperhatikan poin-poin berikut:

Pertama. Para nabi dan imam mempunyai keinginan manusiawi, hidup sebagaimana masyarakat hidup, dan berusaha untuk meraih derajat-derajat spiritual, mereka adalah orang-orang yang sabar, pejuang, zuhud, dan bertakwa.

Jumat, 08 Juli 2011

ANTOLOGI ISLAM (lII) BAB 3 IMAMAH MERUPAKAN KELEMBUTAN (LUTHF) ALLAH

Dari perspektif Syi’ah, Imamah (kepemimpinan yang ditunjuk Tuhan) adalah suatu nikmat Allah SWT kepada manusia yang dengannya agama disempumakan. Allah SWT yang memiliki Kekuasaan dan Keagungan berfirman,

Pada hari ini telah Kusempumakan untuk kamu agamamu dan Kecukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. al-Maidah : 3).

Imamah merupakan kelembutan (luthf) yang menarik umat manusia menuju ketaatan kepada-Nya dan menjauhkan diri mereka dari kedurhakaan kepada-Nya, tanpa memaksa mereka dengan cara apapun. Ketika Allah SWT memerintahkan manusia untuk melakukan sesuatu padahal Dia mengetahui bahwa mereka tidak bisa melakukannya atau sangatlah sulit bagi mereka untuk melakukannya tanpa bantuan-Nya, maka seandainya Allah SWT tidak memberikan pertolongan-Nya, niscaya Dia menentang tujuan-Nya sendiri.

Kamis, 07 Juli 2011

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: Mengambil pelajaran itu adalah pengingat yang tulus. Siapa yang berfikir, maka ia akan mengambil pelajaran dan siapa yang mengambil pelajaran maka ia akan menyingkirkan dirinya dari keramain (uzlah) dan siapa yang menyingkirkan dirinya dari keramaian, maka ia selamat. (Biharul Anwar)

Rabu, 06 Juli 2011

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Shadiq as: "Tertipulah yang melakukan tiga perkara: membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan orang yang tak dipercayai, dan menghasratkan apa yang tak dimiliki." ((Tuhaf al-Uqul))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Rasulullah saw: Orang yang paling dimurkai Tuhan: orang yang menyebarkan fitnah, yang menceraiberaikan orang yang bersaudara, dan yang menjatuhkan kehormatan orang-orang yang bersih.((Bihar al-Anwar 71:383))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: Jadilah orang yang samuh (dermawan) dan janganlah menjadi orang yang mubadhir (menghambur-hamburkan harta), juga jadilah orang yang muqaddir (mempertimbangkan harta pengeluaran) dan janganlah menjadi orang muqattir (terlalu hemat). ((Nahj al-balaghah, hikmat 33))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Rasulullah saw: Tidaklah ada susu bagi seorang bayi sebagus air susu ibunya.(('uyun akhbar al-ridha (as) juz 2 hal.34))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Rasulullah saw: Manusia yang paling bijak ialah yang paling banyak mengingat kematian dan yang bekerja paling keras untuk mempersiapkannya. ((al-Bihar, 71: 267))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: Orang arif itu temannya kebenaran, musuhnya kebatilan. Al-Kayyis shiddiiquhu alhaqq wa ‘aduwwuhu al-baathil.((Ghurar al-Hikam))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ridha as: “Tidak ada kesalehan yang lebih berguna daripada menjauhi yang diharamkan Tuhan dan menahan diri dari menyakiti orang beriman.”((88 Aphorism) )

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ridha as: “Tidak ada kesalehan yang lebih berguna daripada menjauhi yang diharamkan Tuhan dan menahan diri dari menyakiti orang beriman.”((88 Aphorism) )

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: Cinta harta melemahkan agama dan meruntuhkan keyakinan.((Ghurar al-Hikam))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Rasulullah saw: Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya, yang menyayangi dan disayangi((al-Bihar 77:149))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: "Keburukan yang menyebabkan kamu berduka lebih baik di sisi Allah dari kebaikan yang membuatmu bangga (Sayyiah tasuuk, khayrun indallah min hasanah tu’jibuk" ((Nahjul Balaghah,))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: “Sampaikan rumahmu yang luas untuk akhiratmu: di dalamnya muliakan tamu, sambungkan persaudaraan, dan penuhi hak-hak orang-orang yang punya hak atasmu,”((Nahj al-Balaghah, khotbah ke-142.))

Mutiara Suci 14 Tersucikan

Imam Ali as: Apa yang disembunyikan orang dalam hatinya akan tampak pada keterpelesetan lidahnya dan ekspresi mukanya.((Syarh Nahj al-Balaghah 18: 123))
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...