tag:blogger.com,1999:blog-86994804002868210422024-03-06T12:42:52.797+07:00فالشيعة هم أهل السنةكل يوم عاشري
كل أرض كربلاءAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comBlogger307125tag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-39994844849407331922014-03-11T01:47:00.000+07:002014-03-11T01:47:07.919+07:00Doa Saifi Saghir )دعاء سيف صغير(<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsd56XU7VUZx600w0pKEumJmlBqHYSpo-kQKlsuEI0B7LWDigEI0cZxGUCeH1tq6_rg_0gOASLAIm7ZZVE-HUFv7JxcVk0BArGz1aeMQwnMNE38XVRql90_QTCeew1W6BlpxOETjyMOvM/s1600/Ruhollah-Khomeini%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsd56XU7VUZx600w0pKEumJmlBqHYSpo-kQKlsuEI0B7LWDigEI0cZxGUCeH1tq6_rg_0gOASLAIm7ZZVE-HUFv7JxcVk0BArGz1aeMQwnMNE38XVRql90_QTCeew1W6BlpxOETjyMOvM/s1600/Ruhollah-Khomeini%255B1%255D.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<br />
رَبِّ أَدْخِلْنِي فِي لُجَّةِ بَحْرِ أَحَدِيَّتِكَ وَ طَمْطَامِ يَمِّ وَحْدَانِيَّتِكَ وَ قَوِّنِي بِقُوَّةِ سَطْوَةِ سُلْطَانِ فَرْدَانِيَّتِكَ حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى فَضَاءِ سَعَةِ رَحْمَتِكَ وَ فِي وَجْهِي لَمَعَاتُ بَرْقِ الْقُرْبِ مِنْ آثَارِ حِمَايَتِكَ مَهِيبا بِهَيْبَتِكَ عَزِيزا بِعِنَايَتِكَ مُتَجَلِّلا مُكَرَّما بِتَعْلِيمِكَ وَ تَزْكِيَتِكَ وَ أَلْبِسْنِي خِلَعَ الْعِزَّةِ وَ الْقَبُولِ وَ سَهِّلْ لِي مَنَاهِجَ الْوُصْلَةِ وَ الْوُصُولِ وَ تَوِّجْنِي بِتَاجِ الْكَرَامَةِ وَ الْوَقَارِ وَ أَلِّفْ بَيْنِي وَ بَيْنَ أَحِبَّائِكَ فِي دَارِ الدُّنْيَا وَ دَارِ الْقَرَارِ وَ ارْزُقْنِي مِنْ نُورِ اسْمِكَ هَيْبَةً وَ سَطْوَةً تَنْقَادُ لِيَ الْقُلُوبُ وَ الْأَرْوَاحُ وَ تَخْضَعُ لَدَيَّ النُّفُوسُ وَ الْأَشْبَاحُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لَهُ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ وَ خَضَعَتْ لَدَيْهِ أَعْنَاقُ الْأَكَاسِرَةِ لا مَلْجَأَ وَ لا مَنْجَى مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ وَ لا إِعَانَةَ إِلا بِكَ وَ لا اتِّكَاءَ إِلا عَلَيْكَ ادْفَعْ عَنِّي كَيْدَ الْحَاسِدِينَ ، وَ ظُلُمَاتِ شَرِّ الْمُعَانِدِينَ وَ ارْحَمْنِي تَحْتَ سُرَادِقَاتِ عَرْشِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ أَيِّدْ ظَاهِرِي فِي تَحْصِيلِ مَرَاضِيكَ وَ نَوِّرْ قَلْبِي وَ سِرِّي بِالاطِّلاعِ عَلَى مَنَاهِجِ مَسَاعِيكَ إِلَهِي كَيْفَ أَصْدُرُ عَنْ بَابِكَ بِخَيْبَةٍ مِنْكَ وَ قَدْ وَرَدْتُهُ عَلَى ثِقَةٍ بِكَ وَ كَيْفَ تُؤْيِسُنِي [تُوئِسُنِي] مِنْ عَطَائِكَ وَ قَدْ أَمَرْتَنِي بِدُعَائِكَ وَ هَا أَنَا مُقْبِلٌ عَلَيْكَ مُلْتَجِئٌ إِلَيْكَ بَاعِدْ بَيْنِي وَ بَيْنَ أَعْدَائِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ أَعْدَائِي اخْتَطِفْ أَبْصَارَهُمْ عَنِّي بِنُورِ قُدْسِكَ وَ جَلالِ مَجْدِكَ إِنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ الْمُعْطِي جَلائِلَ النِّعَمِ الْمُكَرَّمَةِ لِمَنْ نَاجَاكَ بِلَطَائِفِ رَحْمَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلالِ وَ الْإِكْرَامِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ أَجْمَعِينَ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ</div>
<div dir="ltr">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div dir="rtl">
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang</div>
<div dir="rtl">
Ya Rabbi masukkanlah aku ke dalam lautan keesaan dan ketunggalan-Mu, </div>
<div dir="rtl">
kuatkanlah aku dengan kekuatan kemahatunggalan-Mu sehingga aku keluar menuju kelapangan rahmat-Mu sedangkan di wajahku terpancar cahaya kedekatan (dengan-Mu) sebagai efek karunia-Mu, berwibawa karena wibawa-Mu, mulia karena inayah-Mu, dan tampak agung dan termuliakan karena pengajaran serta penyucian-Mu, pakaikanlah kepadaku pakaian kemuliaan dan penerimaan, mudahkanlah bagiku jalan menuju diri-Mu, pakaikanlah mahkota kemuliaan dan kewibawaan di kepalaku, persatukanlah aku dan para kekasih-Mu di dunia fana dan akhirat yang abadi, anugerahkanlah kepadaku demi cahaya asma-Mu kewibawaan dan keagungan sehingga hati dan ruh (makhluk-Mu) tunduk kepadaku dan jiwa-jiwa bersimpuh di hadapanku. Wahai Zat yang seluruh kaum yang congkak hina di hadapan-Nya dan para raja bersimpuh di haribaan-Nya, tiada tempat pelarian dan menyelamatkan diri dari-Mu kecuali kepada-Mu, tiada pertolongan kecuali dengan (pertolongan)-Mu, dan tiada sandaran kecuali terhadap diri-Mu, tolaklah dariku makar para penghasud dan kejahatan para penentang, kasihanilah aku di bawah tirai-tirai ‘Arsy-Mu. wahai yang Lebih Mulia dari orang-orang yang mulia, kuatkanlah tubuhku dalam menggapai segala keridaan-Mu dan sinarilah kalbu dan batinku dengan mengetahui jalan-jalan menuju ke haribaan-Mu. Wahai Sembahanku, bagaimana mungkin aku keluar dari pintu-Mu dengan segala kegagahan sedangkan aku telah memasukinya dengan penuh kepercayaan kepada-Mu dan bagaimana mungkin Engkau memutusasakan aku dari anugerah-Mu sedangkan Engkau telah memerintahkanku untuk memohon kepada-Mu. Kini aku menghadap dan berlindung kepada-Mu, buatkanlah jurang pemisah antara daku dan para musuhku sebagaimana Engkau telah membuat jurang pemisah antara mereka sendiri. butakanlah mata mereka (sehingga tidak dapat melihat)-ku dengan cahaya Qudsi dan keagungan-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Allah Maha Pemberi karunia-karunia yang agung dan mulia dengan rahmat-Mu yang Mahalembut kepada orang yang bermunajat kepada-Mu. Wahai yang Mahahidup, wahai yang Maha Berdiri Sendiri, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat atas junjungan dan nabi kami, Muhammad dan seluruh keluarganya yang suci. </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-12487826866600068382014-01-27T06:48:00.002+07:002014-01-27T06:48:59.946+07:00NASAB UMAR BIN KHATHAB<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTs4l0jJb8Ew4zHx8DVRfWrWI4xrd1k4OmpJWvVfRkofLrH9rKr_7_UrH43kiM6A7lRu4vpi8-SPbegZ1hYFL9_anOKI3M82eWTQkbA_W97HnhUtjR5sw1VomP-4zU7iFx7-XGOqQB6pk/s1600/filsafat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTs4l0jJb8Ew4zHx8DVRfWrWI4xrd1k4OmpJWvVfRkofLrH9rKr_7_UrH43kiM6A7lRu4vpi8-SPbegZ1hYFL9_anOKI3M82eWTQkbA_W97HnhUtjR5sw1VomP-4zU7iFx7-XGOqQB6pk/s1600/filsafat.jpg" height="320" width="231" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"type":45,"tn":"*G"}" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Dari 4 Khalifah Rasyidin, hanya Umar bin Khathab yang nasabnya
tersembunyi dan tidak dipublikasikan secara luas ke publik. Mengapa?<br /> <br /> BUDAK ABDUL MUTHTHALIB: NAFIL DAN SHOHHAK<span class="text_exposed_show"><br />
Nafil adalah seorang budak dari Kilab bin Luay bin Ghalib al-Quraisy.
Setelah majikannya wafat, dia pindah tangan pada majikan baru, Abdul
Muththalib. Selain mempunyai budak baru Nafil, Abdul Muththalib
mempunyai seorang budak wanita bernama Shohhak yang datang dari Negri
Habasyah (Ethiopia). Tugas Nafil adalah menggembalakan unta-unta Abdul
Mutthalib. Sedang tugas Shohhak adalah menggembalakan domba-dombanya. <br /> <br /> LAHIRNYA KHATHAB<br /> Abdul Muththalib memisahkan Nafil dan Shohhak ke dalam area penggembalaan yang berbeda. <br />
Suatu hari mereka bertemu di suatu tempat. Melihat sosok fisik Shohhak,
bangkitlah birahi Nafil. Gayung bersambut, mereka berdua melakukan
hubungan intim. Setiap melakukan tugas pengembalaan mereka saling memadu
kasih hingga Shohhak hamil. <br /> </span></span></span><br />
<a name='more'></a><br /> Karena ketakutan akan ketahuan
majikan mereka, begitu Shohhak melahirkan, orok yang diberi nama Khathab
dibuang oleh Nafil. Pada tengah malam yang sunyi dan gelap, Nafil
membuang orok ke tempat penimbunan sampah. Beruntung bagi si orok
Khathab, dirinya ditemukan seorang pemulung wanita Yahudi dan
selanjutnya dirawat di rumahnya hingga dewasa. Tugas Khathab adalah
membelah kayu untuk dijadikan kayu bakar untuk kepentingan ibu
pungutnya. <br /> <br /> Suatu hari pada saat Khathab sedang istirahat dari
keletihan membelah kayu, lewatlah Shohhak yang sedang menggiring
domba-dombanya. Melihat sosok fisik Shohhak yang menawan, Khathab
langsung jatuh birahi. Khathab tidak mengetahui bahwa sejatinya Shohhak
adalah ibu kandungnya. Demikian pula Shohhak tidak mengetahui bahwa
Khathab adalah anak kandungnya sendiri yang dulu dibuang ke tempat
sampah.<br /> <br /> KHATHAB BERHUBUNGAN DENGAN IBU KANDUNGNYA<br /> Karena
kerap bersua, akhirnya antara Khathab dengan Shohhak terjalin hubungan
kasih. Keduanya melakukan hubungan intim hingga Shohhak pun hamil.
Riwayat berlanjut mirip dengan kejadian saat Khathab lahir, hanya saja
hubungan antara Khathab dengan Shohhak menghasilkan orok wanita.<br /> <br />
Karena ketakutan akan ketahuan majikan mereka, begitu Shohhak
melahirkan, orok yang diberi nama Hantamah dibuang oleh Khathab. Pada
tengah malam yang sunyi dan gelap, Khathab membuang orok ke tempat
penimbunan sampah di luar kota Makkah. Beruntung bagi si orok Hantamah,
dirinya ditemukan oleh Hisyam bin al-Mughirah bin al-Walid.<br /> <br />
Berbeda dengan si pemulung Yahudi yang menemukan Khathab, Hisyam
mengadopsi dan mendidik Hantamah. Nasab Hantamah pun dinisbahkan pada
nasab Hisyam, hingga dalam sejarah tercatat sebagai Hantamah binti
Hisyam.<br /> <br /> <br /> KHATHAB MENIKAH DENGAN CUCUNYA<br /> LAHIRLAH UMAR BIN KHATHAB<br />
Khathab sering kali datang ke rumah Hisyam bin al-Mughirah bin Al-Walid
untuk keperluan mengirim kayu bakar. Suatu saat tiba-tiba Khathab
melihat Hantamah yang muda belia. Khathab terpesona dan sangat
mengagumi. Khathab tidak mengetahui bahwa sejatinya Hantamah adalah anak
dari hubungannya dengan Shohhak, yang juga tak lain adalah ibu
kandungnya sendiri.<br /> <br /> Berbeda dengan hubungannya dengan Shohhak
(ibu kandungnya), kali ini Khathab mempunyai keberanian untuk meminang
Hantamah. Khathab meminangnya pada Hisyam. Hisyam pun menikahkan
Hantamah dengan Khathab.<br /> Dari pernikahan Khathab dengan Hantamah, lahirlah Umar bin Khathab.<br /> <br /> [(1) Idris Alhusainy Al- Maghriby, Lagad Syayya’atni Al-Husein, Hlm 176-177; <br />
(2) Yusuf Al- Bahreiny , Kasykuul, Juz 3, Hlm 212-213; menukil dari
Muhammad bin Saib Al-Kalby Al-Nassabah dan Abu Mukhannaf Luth bin Yahya
Al- Azdy Al-Nassabah dalam kitab al-Sholabah Fi Ma’rifah Al- Shohabah; <br /> (3) Mashodir Nasab’Umar dalam kitab Al- Dzari’ah, Hlm 141 dll dll]<br /> <br /> <br /> UMAR MELARANG BERBICARA NASABNYA<br />
Dalam kitab “Nadhoriyyat al-Khalifatain,” karya pemikir Islam Dr. Najah
Al-Thoiy (Juz 1, Hlm 41-43) diriwayatkan: “Dalam salah satu peraturan
yang dikeluarkan oleh Umar adalah larangan berbicara masalah nasab”<br /> [Lihat juga Syarah Nahjul al-Balaghah, Ibnu Abil al-Hadid, Juz 11, Hlm 68-69]<br /> <br />
Kenapa Umar melarang berbicara nasabnya? Hal ini dimaksudkan agar
orang-orang pada saat itu tidak menyelidiki nasabnya. Dalam kenyataannya
sosok Khathab adalah kakeknya Umar, juga ayahnya dan Khal (saudara
ibu)nya.<br /> <br /> (1) Alasan bahwa Khathab adalah kakek Umar karena
Hantamah adalah ibu kandung Umar sebagaimana dikuatkan oleh Ibnu
Qutaibah dalam kitabnya”Al-Ma’arif” bahwa dia (Hantamah) adalah putri
dari Khathab, maka jadilah Khathab sebagai kakeknya Umar. <br /> (2) Alasan bahwa Khathab adalah ayah dari Umar sangat jelas, karena dia adalah suami Hantamah, ibu kandungnya Umar.<br />
(3) Alasan bahwa Khathab adalah Khal (saudara ibu) dari Umar adalah
karena Khathab dan Hantamah adalah saudara dari ibunya yang bernama
Shohhak. Saudara dari ibu dalam bahasa Arab dinamakan Khal.<br /> (4)
Nafil dan putranya Khathab keduanya mempunyai andil terhadap Shohhak.
Sedangkan Shohhak adalah Ibu Khathab. Khathab mengawini Hantamah,
sedangkan Hantamah adalah putrinya sendiri.<br /> [(1) Kalam Aby Muhnaf fi
Nasab Umar, (2) Al-Matsalib Muhammad bin Syahr Asyub; (3) Al- Majlisy,
Bihar Al- Anwar, Juz 31, Hlm 99; (4) Al-Kalby, Al-Matsalib Al-’Arab]<br /> <br />
Ibnu Katsir meriwayatkan: “Konon si Khathab adalah ayah dari Umar bin
Khathab, juga sebagai saudara ayahnya (pamannya) dan merangkap sebagai
saudara dari ibunya”<br /> [Ibnu Katsir, Sirah al-Nabawiyyah, Juz 1, Hlm
153, Cetakan ‘Isa Al-Baby Al-Halaby dkk Cairo. 1384 H/1964 M, dan
cetakan Dar Al- Fikr, Beirut, Juz 1, Hlm 153 Tahun 1398 H/1978 M]<br /> <br /> UPAYA “MELENYAPKAN” NASAB UMAR<br />
Dengan demikian kitab “Matsalib Al-’Arab karya Ibnu Al-Kalby dan
Mufagiyaat karya Zubair bin Bakar serta Sirah Ibnu Ishaq dan Al-Sirah
Al-Nabawiyyah karya Ibnu Katsir keseluruhannya telah meriwayatkan nasab
Umar bin Khathab.<br /> <br /> Karena bahayanya permasalahan semacam ini
jika sampai ke publik dan demi menjaga kredibilitas serta reputasi Umar
kalau-kalau akan dikategorikan kedalam anak hasil perzinahan, beberapa
penerbit telah menghapus sejarah ini dari kitab Mufaqiyaat dan kitab
Sirah Ibnu Ishaq maka kini dicetak sesuai dengan kehendak mereka.<br />
[Sumber: “Nadhoriyat Al-Khalifatain,” karya cendekiawan Islam Dr. Najah
Al-Thoiy, Juz 1, Hlm 41-43, Beirut: Al-Huda, Ctakan pertama Tahun 1998]</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-28422661615329405172014-01-23T15:53:00.002+07:002014-01-23T15:53:56.035+07:00Global Terrorism and Saudi Arabia: Bandar’s Terror Network<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<h2 class="_5clb">
</h2>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZfVc02drRXi5JRbf7qhUPj95gVlNaEG2XWPZJ0E-70Vr9Wcxyr_IIoUNizC7-P407tE2d1_4xMhxfO3QeIDdb_O6jPtrEhuGTyaswxlZtE_WsZjwpblF-WYctDz8W362ipineOFFz-Q/s1600/Prince%2520Bandar%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZfVc02drRXi5JRbf7qhUPj95gVlNaEG2XWPZJ0E-70Vr9Wcxyr_IIoUNizC7-P407tE2d1_4xMhxfO3QeIDdb_O6jPtrEhuGTyaswxlZtE_WsZjwpblF-WYctDz8W362ipineOFFz-Q/s1600/Prince%2520Bandar%5B1%5D.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Jan 18, 2014 | By Prof. James Petras<br /><br />
Saudi Arabia has all the vices and none of the virtues of an oil rich
state like Venezuela. The country is governed by a family dictatorship <span>which tolerates no opposition and severely punishes human rights advocates and political dissidents. <br /><br />
Hundreds of billions in oil revenues are controlled by the royal
despotism and fuel speculative investments the world over. The ruling
elite relies on the purchase of Western arms and US military bases for
protection. The wealth of productive nations is siphoned to enrich the
conspicuous consumption of the Saudi ruling family. The ruling elite
finances the most fanatical, retrograde, misogynist version of Islam,
“Wahhabi” a sect of Sunni Islam.</span></span></div>
<a name='more'></a><br /> Faced with internal dissent
from repressed subjects and religious minorities, the Saudi dictatorship
perceives threats and dangers from all sides, overseas, secular,
nationalists and Shiite ruling governments; internally, moderate Sunni
nationalists, democrats and feminists; within the royalist cliques,
traditionalists and modernizers. In response it has turned toward
financing, training and arming an international network of Islamic
terrorists who are directed toward attacking, invading and destroying
regimes opposed to the Saudi clerical-dictatorial regime.<br /><br /> The
mastermind of the Saudi terror network is Bandar bin Sultan, who has
longstanding and deep ties to high level US political, military and
intelligence officials. Bandar was trained and indoctrinated at Maxwell
Air Force Base and Johns Hopkins University and served as Saudi
Ambassador to the US for over two decades (1983 – 2005). Between 2005 –
2011 he was Secretary of the National Security Council and in 2012 he
was appointed as Director General of the Saudi Intelligence Agency.
Early on Bandar became deeply immersed in clandestine terror operations
working in liaison with the CIA. Among his numerous dirty operations
with the CIA during the 1980s, Bandar channeled $32 million dollars to
the Nicaragua Contra’s engaged in a terror campaign to overthrow the
revolutionary Sandinista government in Nicaragua.<br /><br /> During his
tenure as ambassador he was actively engaged in protecting Saudi royalty
with ties to the 9/11/01 bombing of the Triple Towers and the Pentagon.
Suspicion that Bandar and his allies in the Royal family had prior
knowledge of the bombings by Saudi terrorists (11 of the 19), is
suggested by the sudden flight of Saudi Royalty following the terrorist
act. US intelligence documents regarding the Saudi-Bandar connection are
under Congressional review.<br /><br /> With a wealth of experience and
training in running clandestine terrorist operations, derived from his
two decades of collaboration with the US intelligence agencies, Bandar
was in a position to organize his own global terror network in defense
of the isolated retrograde and vulnerable Saudi despotic monarchy.<br /><br /> Bandar’s Terror Network<br /><br />
Bandar bin Sultan has transformed Saudi Arabia from an inward-looking,
tribal based regime totally dependent on US military power for its
survival, to a major regional center of a vast terror network, an active
financial backer of rightwing military dictatorships (Egypt) and client
regimes (Yemen) and military interventor in the (Persian) Gulf region
(Bahrain). Bandar has financed and armed a vast array of clandestine
terror operations, utilizing Islamic affiliates of Al-Qaeda, the Saudi
controlled Wahhabi sect as well as numerous other Sunni armed groups.
Bandar is a pragmatic terrorist operator, repressing Al-Qaeda
adversaries in Saudi Arabia and financing Al-Qaeda terrorists in Iraq,
Syria, Afghanistan and elsewhere. While Bandar was a long-term asset of
the US intelligence services, he has, more recently, taken an
independent course where the regional interests of the despotic state
diverge from those of the US. In the same vein, while Saudi Arabia has a
longstanding enmity toward Israel, Bandar has developed a “covert
understanding” and working relation with the Netanyahu regime, around
their common enmity toward Iran and more specifically in opposition to
the interim agreement between the Obama-Rouhani regime.<br /><br /> Bandar
has intervened directly or via proxies in reshaping political
alignments, destabilizing adversaries and bolstering and expanding the
political reach of the Saudi dictatorship from North Africa to South
Asia, from the Russian Caucuses to the Horn of Africa, sometimes in
concert with Western imperialism, other times projecting Saudi hegemonic
aspirations.<br /><br /> North Africa: Tunisia, Morocco, Libya and Egypt<br /><br />
Bandar has poured billions of dollars to bolster the rightwing
pro-Islamic regimes in Tunisia and Morocco, ensuring that the mass
pro-democracy movements would be repressed, marginalized and
demobilized. Islamic extremists receiving Saudi financial support are
encouraged to back the “moderate” Islamists in government by
assassinating secular democratic leaders and socialist trade union
leaders in opposition. Bandar’s policies largely coincide with those of
the US and France in Tunisia and Morocco; but not in Libya and Egypt.<br /><br />
Saudi financial backing for Islamist terrorists and Al-Qaeda affiliates
against Libyan President Gadhafi were in-line with the NATO air war.
However divergences emerged in the aftermath, the NATO backed client
regime made up of neo-liberal ex-pat’s faced off against Saudi backed
Al-Qaeda and Islamist terror gangs and assorted tribal gunmen and
marauders. Bandar funded Islamic extremists in Libya were bankrolled to
extend their military operations to Syria, where the Saudi regime was
organizing a vast military operation to overthrow the Assad regime. The
internecine conflict between NATO and Saudi armed groups in Libya,
spilled over and led to the Islamist murder of the US Ambassador and CIA
operatives in Benghazi. Having overthrown Gadhafi, Bandar virtually
abandoned interest in the ensuing blood bath and chaos provoked by his
armed assets. They in turn, became self-financing – robbing banks,
pilfering oil and emptying local treasuries – relatively “independent”
of Bandar’s control.<br /><br /> In Egypt, Bandar developed, in coordination
with Israel (but for different reasons), a strategy of undermining the
relatively independent, democratically elected Muslim Brotherhood regime
of Mohammed Morsi. Bandar and the Saudi dictatorship financially backed
the military coup and dictatorship of General Sisi. The US strategy of a
power-sharing agreement between the Moslem Brotherhood and the military
regime, combining popular electoral legitimacy and the pro-Israel-pro
NATO military was sabotaged. With a $15 billion aid package and promises
of more to come, Bandar provided the Egyptian military a financial
lifeline and economic immunity from any international financial
reprisals. None were taken of any consequences. The military crushed the
Brotherhood, jailed and threatened to execute its elected leaders. It
outlawed sectors of the liberal-left opposition which it had used as
cannon fodder to justify its seizure of power. In backing the military
coup, Bandar eliminated a rival, democratically elected Islamic regime
which stood in contrast to the Saudi despotism. He secured a like-minded
dictatorial regime in a key Arab country, even though the military
rulers are more secular, pro-Western, pro-Israel and less anti-Assad
than the Brotherhood regime. Bandar’s success in greasing the wheels for
the Egyptian coup secured a political ally but faces an uncertain
future.<br /><br /> The revival of a new anti-dictatorial mass movement
would also target the Saudi connection. Moreover Bandar undercut and
weakened (Persian) Gulf State unity, Qatar had financed the Morsi regime
and was out $5 billion dollars it had extended to the previous regime.<br /><br />
Bandar’s terror network is most evident in his long-term large scale
financing, arming, training and transport of tens of thousands of
Islamic terrorist “volunteers” from the US, Europe, the Middle East, the
Caucuses, North Africa and elsewhere. Al-Qaeda terrorists in Saudi
Arabia became “martyrs of Islam” in Syria. Dozens of Islamic armed gangs
in Syria competed for Saudi arms and funds. Training bases with US and
European instructors and Saudi financing were established in Jordan,
Pakistan and Turkey. Bandar financed the major rebel Islamic terrorist
armed group, the Islamic State of Iraq and the Levant, for cross border
operations.<br /><br /> "With Hezbollah supporting Assad," Bandar directed
money and arms to the Abdullah Azzam Brigades in Lebanon to bomb South
Beirut, the Iranian embassy and Tripoli. Bandar directed $3 billion to
the Lebanese military with the idea of fomenting a new civil war between
it and Hezbollah. In co-ordination with France and the US, but with far
greater funding and greater latitude to recruit Islamic terrorists,
Bandar assumed the leading role and became the principle director of a
three front military and diplomatic offensive against Syria, Hezbollah
and Iran. For Bandar, an Islamic takeover in Syria would lead to an
Islamic Syrian invasion in support of Al-Qaeda in Lebanon to defeat
Hezbollah in hopes of isolating Iran. Tehran would then become the
target of a Saudi-Israeli-US offensive. Bandar’s strategy is more
fantasy than reality.<br /><br /> Bandar Diverges from Washington, the Offensive in Iraq and Iran<br /><br />
Saudi Arabia has been an extremely useful but sometimes out of control
client of Washington. This is especially the case since Bandar has taken
over as Intelligence chief, a long-time asset of the CIA he has also,
at times, taken the liberty to extract favors for his services,
especially when those favors enhance his upward advance within the Saudi
power structure. Hence, for example, his ability to secure AWACs
despite AIPAC opposition earned him merit points. As did Bandar’s
ability to secure the departure of several hundred Saudi royalty with
ties to the 9/11 bombers, despite a high level national security
lockdown in the aftermath of the bombing.<br /><br /> While there were
episodic transgressions in the past, Bandar moved on to more serious
divergences from US policy. He went ahead, building his own terror
network, directed toward maximizing Saudi hegemony – even where it
conflicted with US proxies, clients and clandestine operatives.<br /><br />
"While the US is committed to backing the rightwing Maliki regime in
Iraq," Bandar is providing political, military and financial backing to
the Sunni terrorist “Islamic State of Iraq and Syria”. When the US
negotiated the “interim agreement” with Iran Bandar voiced his
opposition and “bought” support. Saudi signed off on a billion dollar
arms agreement during French President Hollande’s visit, in exchange for
greater sanctions on Iran. Bandar also expressed support for Israel’s
use of the Zionist power configuration to influence the Congress, to
sabotage US negotiations with Iran.<br /><br /> Bandar has moved beyond his
original submission to US intelligence handlers. His close ties with
past and present US and EU presidents and political influentials have
encouraged him to engage in “Big Power adventures”. He met with Russian
President Putin to convince him to drop his support for Syria, offering a
carrot or a stick, a multi-billion dollar arms sale for compliance and a
threat to unleash Chechnyian terrorists to undermine the Sochi
Olympics. He has turned Erdogan from a NATO ally supporting moderate
armed opponents to Bashar Assad, into embracing the Saudi backed Islamic
State of Iraq and Syria, a terrorist Al-Qaeda affiliate. Bandar has
“overlooked” Erdogan’s “opportunist” efforts to sign off oil deals with
Iran and Iraq, his continuing military arrangements with NATO and his
past backing of the defunct Morsi regime in Egypt, in order to secure
Erdogan’s support for the easy transit of large numbers of Saudi trained
terrorists to Syria and probably Lebanon.<br /><br /> Bandar has
strengthened ties with the armed Taliban in Afghanistan and Pakistan,
arming and financing their armed resistance against the US, as well as
offering the US a site for a negotiated departure.<br /><br /> Bandar is
probably supporting and arming Uighur Muslim terrorists in western
China, and Chechens and Caucasian Islamic terrorists in Russia, even as
the Saudis expand their oil agreements with China and cooperate with
Russia’s Gazprom.<br /><br /> The only region where the Saudis have
exercised direct military intervention is in the (Persian) Gulf
min-state of Bahrain, where Saudi troops crushed the pro-democracy
movement challenging the local despot.<br /><br /> Bandar: Global Terror on Dubious Domestic Foundations<br /><br />
Bandar has embarked on an extraordinary transformation of Saudi foreign
policy and enhanced its global influence. All to the worst. Like
Israel, when a reactionary ruler comes to power and overturns the
democratic order, Saudi arrives on the scene with bags of dollars to
buttress the regime. Whenever an Islamic terror network emerges to
subvert a nationalist, secular or Shiite regime, it can count on Saudi
funds and arms. What some Western scribes euphemistically describe as
“tenuous effort to liberalize and modernize” the retrograde Saudi
regime, is really a military upgrade of its overseas terrorist activity.
Bandar uses modern techniques of terror to impose the Saudi model of
reactionary rule on neighboring and distant regimes with Muslim
populations.<br /><br /> The problem is that Bandar’s “adventurous” large
scale overseas operations conflict with some of the ruling Royal
family’s “introspective” style of rulership. They want to be left alone
to accrue hundreds of billions collecting petrol rents, to invest in
high-end properties around the world, and to quietly patronize high end
call girls in Washington, London and Beirut –while posing as pious
guardians of Medina, Mecca and the Holy sites. So far Bandar has not
been challenged, because he has been careful to pay his respects to the
ruling monarch and his inner circle. He has bought and brought Western
and Eastern prime ministers, presidents and other respectable notable to
Riyadh to sign deals and pay compliments to the delight of the reigning
despot. Yet his solicitous behavior to overseas Al-Qaeda operations,
his encouraging Saudi extremists to go overseas and engage in terrorist
wars, disturbs monarchical circles. They worry that Saudis trained,
armed and knowledgeable terrorists – dubbed as “holy warriors” – may
return from Syria, Russia and Iraq and bomb the King's palaces.
Moreover, oversea regimes targeted by Bandar’s terror network may
retaliate, Russia or Iran, Syrians, Egyptians, Pakistanis, Iraqis may
just sponsor their own instruments of retaliation. Despite the hundreds
of billions spent on arms purchases, the Saudi regime is very vulnerable
on all levels. Apart from tribal legions, the billionaire elite have
little popular support and even less legitimacy. It depends on overseas
migrant labor, foreign “experts” and US military forces. The Saudi elite
is also despised by the most religious of the Wahhabi clergy for
allowing “infidels” on sacred terrain. While Bandar extends Saudi power
abroad, the domestic foundations of rule are narrowing. While he defies
US policymakers in Syria, Iran and Afghanistan, the regime depends on
the US Air Force and Seventh Fleet to protect it from a growing array of
adversarial regimes.<br /><br /> Bandar, with his inflated ego, may believe
that he is a “Saladin” building a new Islamic empire, but in reality,
by waving one finger his patron monarch can lead to his rapid dismissal.
One too many provocative civilian bombings by his Islamic terrorist
beneficiaries can lead to an international crises leading to Saudi
Arabia becoming the target of world opprobrium.<br /><br /> In reality,
Bandar bin Sultan is the protégé and successor of Bin Laden; he has
deepened and systematized global terrorism. Bandar’s terror network has
murdered far more innocent victims than Bin Laden. That, of course, is
to be expected; after all he has billions of dollars from the Saudi
treasury, training from the CIA and the handshake of Netanyahu!<br /><br /><br /><br /><br /> Source: Global Research</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-58933761187268300072013-12-05T14:55:00.001+07:002013-12-05T15:32:52.567+07:00Ilham Kadir dari LPPI Asuhan Said Samad Menghina Ulama Sulsel dan Indonesia Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY_UVZnPP1kdu2OFyl5YHqVvrRhuXp-o9Z2UIQwtWAraV32G43Lo-4Ekrczydwx05VVyxDHArQx4wDLs2Vp9lg7VbLnH7TnqVD6bIH-hyL55i3uhHFMDy_hhMQS1jrPksqGUnvfZhDJq4/s1600/1386205287%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY_UVZnPP1kdu2OFyl5YHqVvrRhuXp-o9Z2UIQwtWAraV32G43Lo-4Ekrczydwx05VVyxDHArQx4wDLs2Vp9lg7VbLnH7TnqVD6bIH-hyL55i3uhHFMDy_hhMQS1jrPksqGUnvfZhDJq4/s320/1386205287%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Entah apa yang telah merasuki penulis tetap di situs LPPI an Said Samad, Ilham Kadir, hingga kemarin, 4 Desember, beliau menurunkan lagi sebuah tulisan lucu bertajuk “Sai Baba dan Ideologi Syiah Imamiah”. Seakan tak kehabisan akal untuk mencaci maki mazhab Islam Syiah, beliau berusaha mencocok-cocokkan Antara ajaran Sai Baba dari India, dengan salah satu mazhab besar di dalam Islam ini. [lppimakassar.net]<br /><br /> Jika pada tulisan sebelumnya Ilham Kadir menyebut pengikut Syiah sebagai jahil murakkab, bodohnya orang bodoh, atau bodoh kuadrat, kali ini dia menembak orang yang menganggap Syiah itu sebagai bagian dari Islam. Dia mengatakan bahwa kesesatan Syiah sudah sangat terang, seterang mentari di hari cerah, seraya mengatakan bahwa yang mengingkarinya adalah sufaha, kelompok yang sudah mengetahui kebenaran tetapi tetap menolaknya. Dengan demikian, penulis kelahiran Bone Sulsel ini telah menghina ulama seperti AGH Quraish Shihab, AGH Sanusi Baco, Prof Ahmad Sewang, Prof Kamaruddin Amin, AGH Mustamin Arsyad, Prof Ghalib, Sayyid Abdurrahim Assegaf Puang Makka, KH Sahib Karaeng Nompo, dan puluhan ulama di Sulawesi Selatan. Itu belum termasuk ratusan ulama di seluruh Indonesia bahkan ribuan di seluruh dunia.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><br /></b><b> Ajaran Islam Syiah Tidak Sama Dengan Ajaran Sai Baba</b><br /> Sungguh kebodohan yang nyata ketika Ilham Kadir menyamakan Islam Syiah dengan kepercayaan yang diajarkan oleh Sai Baba. Simplifikasi yang dilakukan seperti ini lahir dari keputusasaan atas hujjah. Hal itu juga lahir dari kebodohan melihat realitas dan membaca penjelasan ajaran. Atau kemungkinan yang paling mungkin, Ilham Kadir ketika menyebut sufaha, pada dasarnya beliau sedang menyebut diri sendiri. Artinya, sebenarnya beliau telah melihat kebenaran yang ada pada ajaran mazhab ahlulbait sebagaimana yang dilihat oleh ulama-ulama Sulsel (hanya sebagai contoh kecil saja), namun karena kesombongan, atau mungkin ada alasan lain, maka dia tetap menolak kebenaran itu. Menggunakan logika sederhana saja, betapa banyak ulama berkompeten di Sulsel yang mengatakan bahwa mazhab Syiah adalah bagian dari Islam, dan bahwa perbedaan Sunnah Syiah hanya perbedaan furu’ saja dan bukan yang hakiki. Lalu apakah kata-kata segelintir orang, termasuk Ilham Kadir dan Said Samad mesti kita dengar? Tentu saja kita tetap harus mendengar, namun harus kita garis bawahi bahwa mereka berdua, andaipun berkompeten, maka kompetensi mereka tentu masih sangat jauh dibandingkan dengan para professor dan ulama sepuh yang kami sebutkan di atas.<br /><br /> Ilham Kadir menyebut kembali beberapa isu-isu yang sering dikritik di dalam ajaran Syiah dan menyebutnya sama dengan ajaran Sai Baba, misalnya konsep kegaiban dan raj’ah. Perlu diketahui, kedua konsep tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh ulama muktabar dari kalangan mazhab Syiah, tidak seperti yang dijelaskan oleh Ilham Kadir tersebut. Di dalam buku “Sunnah Syiah Bergandengan Tangan Mungkinkah” yang ditulis oleh AGH Quraish Shihab, pakar tafsir asal Sulsel ini menjelaskan masalah raj’ah di dalam keyakinan mazhab Syiah secara khusus di bab 10 pada halaman 185. Disitu AGH Quraisy, mengutip pendapat ulama Syiah mengenai hal tersebut seraya mengatakan bahwa, sebagaimana dengan kepercayaan hadirnya Nabi Isa as dan Imam Mahdi yang diyakini oleh sebagian pengikut ahlussunnah, percaya atau tidak percaya kepada raj’ah tidak mencederai akidah Islam seseorang (hal. 187)<br /><br /> Usaha putus asa Ilham Kadir untuk menyamakan Antara ajaran Syiah dengan Sai Baba bisa disebut lahir dari amnesia teologis, historis dan sosiologis atas ajaran dan sejarah Islam. Dia lupa, atau kemungkinan besar tidak tahu, kegaiban Imam Mahdi atau konsep raj’ah dalam pemahaman Syiah berbeda dengan konsep-konsep dalam kepercayaan lain. Selain karena pemahaman Islam Syiah itu didasarkan atas interpretasi Alquran dan hadis Nabi Saw, juga karena alas an historis. Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan bahwa seolah-olah Islam Syiah menyerupai ajaran Sai Baba, sementara ajaran sempalan di dalam tradisi Hindu ini sendiri lahir 14 abad setelah kehadiran Islam? Jikapun memang ada kemiripan, mestinya dikatakan Sai Baba menyerupai atau mengambil ajaran mazhab Islam Syiah, bukan sebaliknya! Dalam hal “pencontekan” ini, kita sama sekali tidak bisa menyalahkan Islam yang dicontek oleh siapapun.<br /><br /> Persamaan tidak mesti sebuah kesamaan. Jika Benjamin Netanyahu sebagai perdana mentri Israel menerima keabsahan demokrasi di dalam proses pemerintahan, pada saat yang sama Ilham Kadir juga menerima hal yang sama seperti yang ditulisnya ketika menjelaskan tentang ketaatan kepada Imam; hanya orang yang pendek akal yang akan mengatakan bahwa Ilham Kadir sama dengan Benjamin Netanyahu. Walau mungkin tentu saja, ada kemiripan-kemiripan di dalam kepercayaan dan penerimaan tersebut.<br /><br /> <b>Menghina Ulama Sulawesi Selatan dan Indonesia</b><br /><br /> Dalam tulisan tersebut, Ilham Kadir menyebut bahwa orang yang tidak menerima terangnya kesesatan Syiah adalah sufaha. Beliau juga mengindikasikan bahwa kelompok sufaha dalam konteks ini juga tumbuh menjamur di Makassar. Beliau mengatakan “Para sufaha di Indonesia tak terkecuali Makassar kian tumbuh seakan tak terbendung”. Penulis LPPI Said Samad ini kerap menggunakan istilah sufaha untuk mencela orang yang tidak menerima pemahaman mereka. Padahal, seperti yang kami katakan di atas, sepertinya beliaulah yang lebih tepat disebut sufaha.<br /><br /> Inilah kekurangajaran yang sangat nyata dari seorang penulis seperti Ilham Kadir. Bagaimana tidak, secara terang-terangan, dia telah menghina dan menyebut ulama-ulama dan guru-guru besar di Makassar secara khusus dan Indonesia secara umum sebagai sufaha. Apa pasal? Ilham memaksakan pendapat bahwa Islam Syiah sesat, dan bahwa siapa yang masih menerimanya, maka mereka adalah sufaha. Artinya, dia telah menyebut sufaha AGH Sanusi Baco, AGH Quraish Shihab, Prof Ahmad Sewang, Prof Kamaruddin Amin, AGH Mustamin Arsyad, Prof Ghalib, Sayyid Abdurrahim Assegaf Puang Makka, KH Sahib Karaeng Nompo, dan semua ulama dan tokoh di Sulsel secara khusus dan Indonesia secara umum yang ratusan dari mereka menyebut Syiah itu bagian dari Islam. Lalu apakah kaum muslimin bisa menyandarkan pendapat mereka kepada segelintir orang selevel Ilham Kadir ini yang tidak menghargai dan telah melecehkan pewaris para Nabi?<br /><br /> Kita berprasangka baik saja. Mungkin saja Ilham Kadir berniat baik untuk mengambil peran di dalam amar ma’ruf nahi munkar. Hanya saja, entah karena alasan apa, beliau selalu menutup diri dari kebenaran yang disampaikan oleh ulama Islam yang berkompeten. Hanya saja, sangat sering Ilham melupakan akhlak karimah di dalam diskusi dan dialog. Yang nampak adalah kesombongan, dan tidak jarang menghina ulama seperti kasus di atas. Dan kaum muslimin harus berlepas diri dari mereka-mereka yang tidak bersedia mewarisi akhlak Muhammad dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: xx-small;">http://www.lppimakassar.net/</span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-18946429745038924592013-07-28T07:37:00.001+07:002013-07-28T07:37:32.997+07:00Takfiri Front al-Nusra Mutilasi 123 Warga Sipil di Aleppo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJuUfRAShyJy8M2VHQiH2th_PAOGIsbj62TMl9ysiOWnptIgeJNrU-OS_yk-KPD3MEBpo7ETrOfkO8VuVJ08gWPRdV_ZEhOUkWBCjMzFCk5nJK6knOFy7sXW7k19YW_yOUrrHUfNsihm4/s1600/n00287471-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJuUfRAShyJy8M2VHQiH2th_PAOGIsbj62TMl9ysiOWnptIgeJNrU-OS_yk-KPD3MEBpo7ETrOfkO8VuVJ08gWPRdV_ZEhOUkWBCjMzFCk5nJK6knOFy7sXW7k19YW_yOUrrHUfNsihm4/s400/n00287471-b%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Setidaknya 123 orang tewas dibunuh oleh takfiri Front al-Nusra didikan
Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan Israel di utara Aleppo, demikian Kantor
berita resmi SANA melaporkan, Sabtu, 27/07/13.<br /><br />Kantor berita itu
juga mencatat, sebagian besar korban pembantaian yang dilakukan oleh
teroris bersenjata di kota Khan al-Assal adalah warga sipil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />Kelompok
teroris bersenjata Front al-Nusra dari Brigade Ansar al-Khalifa mengaku
bertanggungjawab melakukan pembantaian di Khan al-Assal. Mereka
memutilasi mayat dan melemparkan jasad-jasad tak bernyawa itu ke sebuah
lubang besar di luar kota. Tidak cukup sampai disitu, mereka juga
membakar sejumlah mayat.<br /><br />Sebagian besar kota saat ini masih di bawah kendali takfiri Front al-Nusra.<br /><br />Sebuah
penyelidikan independen yang dipimpin Rusia mengungkapkan bahwa takfiri
Front al-Nusra melakukan serangan kimia di Khan al-Assal di pinggir
utara kota Aleppo pada bulan Maret lalu yang menewaskan 26 orang.<br /><br />Pada
tanggal 6 Mei, penyidik PBB, Carla Del Ponte juga mengatakan,
kesaksian dari beberapa korban konflik di Suriah menunjukkan tafiri
menggunakan zat saraf, sarin untuk membunuh korbannya.<br /><br />Sarin
adalah zat saraf berwarna dan sangat beracun yang dapat menyebabkan
kejang-kejang, kelumpuhan dan kematian dalam beberapa menit jika diserap
melalui inhalasi, menelan, atau kontak dengan kulit atau mata.<br /><br />Laporan
lain mengatakan, Arab Saudi sudah menandatangani kesepakatan 50 juta
dolar dengan tentara Israel untuk memasok senjata tua kepada kelompok
takfiri.<br /><br />Senjata-senjata itu meliputi berbagai jenis termasuk
rudal anti-tank, kendaraan militer, peralatan artileri, dan perangkat
night vision. [It/Onh/Ass]<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">(IslamTimes) </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-4544795539478969912013-07-27T21:58:00.001+07:002013-07-28T07:38:05.567+07:00Front al-Nusra Ekskusi 51 Warga Sipil di Khan al-Assal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqf7oKpcsOjvJ62nRFn13ZXAUuQrqOAicEs9PDj5vA1fRMntY1uUon7_wgvNREvpLUxtbDQ8ZZ-pg2DH_G5GoSRvtR-hCILY3XKa9At8jJ6hhWPTDRo0HWo08z2U2-8DHcX7kuqc_VZzw/s1600/n00287362-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqf7oKpcsOjvJ62nRFn13ZXAUuQrqOAicEs9PDj5vA1fRMntY1uUon7_wgvNREvpLUxtbDQ8ZZ-pg2DH_G5GoSRvtR-hCILY3XKa9At8jJ6hhWPTDRo0HWo08z2U2-8DHcX7kuqc_VZzw/s320/n00287362-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pemberontak takfiri Front al-Nusra Suriah mengekskusi sekitar 51 warga
sipil di Khan al-Assal, di provinsi utara Aleppo. Demikian al-Alam
melaporkan, Sabtu, 27/07/13.<br /><br />Laporan-laporan media setempat pada
hari Jumat, 26/07/13, melaporkan beberapa warga sipil tewas setelah pada
Senin sebelumnya kota tersebut jatuh ke tangan para takfiri didikan
Arab Saudi, Qatar,Turki, AS dan Eropah. Para korban semua ditembak di
kepala.</span></span></div>
<a name='more'></a><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxJS_XmkeWQK7pM2TrneG6ltx60KrzZtr48QHUWcTBS2TSDlu4jUFknR5Vb79Qy-y4s1iVLiJI0yh5JncZjOg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />Sejumlah personel militer Suriah juga dieksekusi di samping warga sipil, menurut laporan tersebut.<br /><br /> <br /> video; http://v.alalam.ir/news/2013/07/27/alalam_635105207970585919_25f_4x3.flv<br /><br />Sebagian
besar kota saat ini masih di bawah kendali takfiri. Khan al-Assal
adalah pusat lokasi serangan kimia awal tahun ini yang menewaskan 30
orang.[IT/Onh/Ass]</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-18343431582524588872013-07-27T20:43:00.002+07:002013-07-27T20:43:39.658+07:00Habib Rizieq: ASWAJA Tidak Mudah Mengkafirkan Penganut Mazhab Lain<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVU1JZyhryS_xNB4mpUVPy64qbn0yyY-ABoNjWf1MGAgRoX5qDhAkLG5LcYQiY8es_18cp17dcf56TQcCro9z5Qru682AtWEXzWNC41VS5JX8hpspAJ1Z7d7qfv5oyTZF64L3O5Jbq6rA/s1600/n00286588-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVU1JZyhryS_xNB4mpUVPy64qbn0yyY-ABoNjWf1MGAgRoX5qDhAkLG5LcYQiY8es_18cp17dcf56TQcCro9z5Qru682AtWEXzWNC41VS5JX8hpspAJ1Z7d7qfv5oyTZF64L3O5Jbq6rA/s320/n00286588-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab,
mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan untuk mudah mengatakan kafir
pada kelompok natau mazhab tertentu.<br /><br />“Islam tidak mengajarkan
untuk mudah mengatakan kafir pada kelompok atau mazhab tertentu. Jangan
mudah mengatakan Murji’ah itu kafir, Mu’tazilah itu kafir, Wahabi kafir,
Syiah kafir, dan seterusnya. Hal tersebut bukan ajaran ahlus sunnah wal
jamaah,” kata ulama kharismatik yang sering disapa Habib Rizieq kepada
Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (21/7).</span></div>
<a name='more'></a><br />Menurut Rizieq, ia tidak
pernah membenarkan perang antar mazhab dengan alasan apa pun dan tidak
setuju jika kalangan ahlus sunnah mudah saling mengkafirkan.<br /><br />"Dalam
ajaran Islam ada istilah ‘mutakfiri ahlul kiblat’, yaitu tidak boleh
sembarangan mengkafirkan ‘ahlul kiblat’," jelas Habib Rizieq.<br /><br />Dia
mengungkapkan, FPI tetap pada jalur ‘ahlus sunnah wal jamaah’ khususnya
dalam aqidah asy’ariyah dan mazhab syafi’i dan tidak akan mudah
mengkafirkan kelompok mazhab mana pun, kecuali yang sudah ‘kufrun
bawwah’, contohnya seperti ahmadiyah, yang telah meyakini ada nabi
setelah Muhammad SAW.<br /><br />“Pemahaman Ahmadiyah tersebut jelas salah,
dan silahkan kalau mau dikafirkan, itu pun kita tetap wajib untuk dakwah
agar mereka kembali kepada Islam”, jelas Rizieq.<br /><br />FPI bangun Masjid di Kampung Ahmadiyah<br />Habib
Rizieq juga menyatakan jika FPI tidak sembarangan dalam menyatakan
perang pada kelompok-kelompok yang menyimpang dari ajaran agama Islam.<br /><br />
“Tidak benar, jika FPI menganjurkan membunuh Ahmadiyah, ada saat kita
harus perang, dan ada saat kita harus dakwah, ungkapan pada saat FPI
berperang, jangan dijadikan dalil bahwa itu sikap final FPI”, tegas
Rizieq.<br /><br />Dalam usaha merangkul ahmadiyah, FPI membangun sebuah
masjid dengan nama masjid Al-Aqsha ditengah kampung Ahmadiyah di
Tasikmalaya, di mana kurang lebih ada 5000 orang Ahmadiyah. Usaha
tersebut sudah tiga tahun berjalan dan sebanyak 720 anggota Ahmadiyah
telah masuk Islam.<br /><br />“Kita bertekad mengembalikan mereka semua ke
jalan Allah, akan tetapi kita tidak bisa memberi mereka petunjuk, bahkan
untuk diri sendiri pun kita tidak mampu, kecuali dengan pertolongan dan
kekuatan Allah SWT.,” tambahnya. [IT/Mk]<br /><br />Sumber: http://mirajnews.com/en/indonesia/7235-habib-rizieq-ahlus-sunnah-itu-tidak-mudah-mengkafirkan.html</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-49064595532094023482013-07-27T20:31:00.002+07:002013-07-27T20:31:39.273+07:00Pangeran Saudi Membelot dari Keluarga Kerajaan al-Saud<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZti0xgV4pHpV0rEgW_ipqbZjgjRuqbdjPiL-v0iEhdHQ57dUDR14-V_qP6IJx5kefST9nosylpaL_S-oQTQ0vUiRTZFLtDCAIq0LxTDY4LMWj52yo0aIyZKWovBh8Xf1BT71cAXuyCGM/s1600/n00287367-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZti0xgV4pHpV0rEgW_ipqbZjgjRuqbdjPiL-v0iEhdHQ57dUDR14-V_qP6IJx5kefST9nosylpaL_S-oQTQ0vUiRTZFLtDCAIq0LxTDY4LMWj52yo0aIyZKWovBh8Xf1BT71cAXuyCGM/s320/n00287367-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pangeran Khalid bin Farhan Al-Saud mengumumkan pembelotannya dari keluarga kerajaan al-Saud melalui pernyataan resmi dan menyerukan kepada pangeran lainnya memecah keheningan mereka dan mengungkapkan kebenaran demi Allah.</span></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /><br />Pangeran Saudi itu menjelaskan penderitaannya di
bawah pemerintahan rezim al-Saud dan menggambarkannya sebagai pengalaman
pahit yang diungkapkan dalam twitter bersama penulis Mujtahid serta
pembangkang Arab Saad al-Faqih, yang saat ini tinggal di London.</span></div>
<a name='more'></a><br />Dikatakannya,
dia bersyukur kepada Allah Swt yang membantunya memahami kebenaran
mengenai rezim Saudi melalui pengalaman pribadi yang mengerikan,
sehingga ia masih bisa memiliki rasa seperti yang orang lain derita di
seluruh negeri, sejak masa kecilnya.<br /><br />"Dengan bangga, saya mengumumkan pembelotan saya dari keluarga al-Saud di Arab Saudi," tulisnya dalam pernyataan.<br /><br />"Rezim
di Arab Saudi ini sudah tidak berdiri dengan aturan Allah atau bahkan
aturan negara mapan. Dan semua kebijakan, keputusan, dan tindakan
semata-mata dan benar-benar didasarkan pada kehendak pribadi
pemimpinnya."<br /><br />"Semua yang dikatakan di Arab Saudi tentang
penghormatan hukum dan aturan agama hanya tiruan, dan mereka bisa
berbohong dan berpura-pura bahwa rezim mematuhi aturan Islam."<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="http://www.islamtimes.org/images/docs/000287/n00287367-t.jpg" class="decoded" src="http://www.islamtimes.org/images/docs/000287/n00287367-t.jpg" /><br /> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Dia
lebih jauh mengkritik keluarga kerajaan yang menganggap negara sebagai
milik pribadi sendiri sambil membungkam semua suara dari dalam dan luar
pemerintah yang menyerukan perubahan dan reformasi.<br /><br />Khalid Bin
Farhan juga mengatakan keluarga yang berkuasa sengaja menarik negara
dengan kondisi saat ini di mana teriakan orang tertindas diabaikan. <br /><br />"Mereka
tidak berpikir mengenai apa pun kecuali keuntungan pribadi mereka dan
tidak pernah peduli kepada negara dan kepentingan rakyat atau bahkan
keamanan nasional," tambahnya.<br /><br />Dia memperingatkan masalah yang
menimpa saat ini di Arab Saudi bukan perkara dan hal yang sementara atau
dangkal, dan masalah-masalah itu tidak akan berakhir hanya pada
pengangguran, upah yang rendah, distribusi kekayaan umum, fasilitas,
jasa dan lain-lain<br /><br />"Masalah-masalah yang ada sangat mendalam dan
nyata," katanya, "Masalah-msalah tersebut mengenai korupsi politik dan
keuangan serta penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dalam sistem
parlemen dan peradilan.<br /><br />Pangeran Saudi itu menjelaskan, segala
sesuatu yang dikatakan oleh oposisi pro-reformasi mengenai politik,
ekonomi, peradilan negara, sosial dan kondisi keamanan serta
penyalahgunaan mereka atas nilai-nilai agama adalah benar, dan
"situasinya bahkan lebih buruk dari apa yang dikatakan dalam kritik
tersebut".<br /><br />Dia akhirnya meminta semua orang yang masih peduli
untuk masa depan negara segera bergabung dengannya dan aliran reformasi
dan memecah keheningan pada korupsi yang merajalela di kerajaan
al-Saud.[IT/Onh/Ass]</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;">(IslamTimes) </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-68123450147397641402013-07-27T03:41:00.000+07:002013-07-27T03:41:00.652+07:00Aswaja: Rebut Kembali Masjid dari Tangan Wahabi!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7yXkiJAo4tSjycJUmx0SZjgb08Gtc_oHku1tMDbVw4VgITIJlGYrvWt0A4q1rI9ziJkvc3mn-txgGyK7xT48KZpjPVsW0Urz9Z3CtrlKV2hTZV5vh1Zp5rGC9kc0m4w7bvtuvBUTdmuY/s1600/n00226764-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7yXkiJAo4tSjycJUmx0SZjgb08Gtc_oHku1tMDbVw4VgITIJlGYrvWt0A4q1rI9ziJkvc3mn-txgGyK7xT48KZpjPVsW0Urz9Z3CtrlKV2hTZV5vh1Zp5rGC9kc0m4w7bvtuvBUTdmuY/s320/n00226764-b%5B1%5D.jpg" width="280" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hampir dapat dipastikan, kelompok Wahabi selalu berulah. Tempat ibadah
yang awalnya demikian tenang dengan berbagai kegiatan ala ulama salaf
ternyata dipersoalkan. Untungnya, bisa diredam. Masjid pun akhirnya
kembali ke pangkuan ahlus sunnah waljamaah.<br /><br />Di mana-mana Wahabi
Salafi selalu membuat masalah dalam penyebaran dakwah. Mereka tidak
segan memvonis bid’ah dan musyrik secara sembarangan kepada orang
beriman yang tidak sepaham.<br /><br />Oleh karena itu, dakwah mereka harus
diluruskan agar tidak menimbulkan pertengkaran dan perpecahan di
kalangan umat, dan tidak menjadikan ancaman bagi kehidupan masyarakat
berbangsa dan bemegara. Seperti yang dilakukan oleh Petinggi Sarkub, KH.
Thobari Syadzily, dalam kunjungannya di tempat kejadian di Perum Pondok
Makmur Kotabaru (dekat Kotabumi), Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.</span></div>
<a name='more'></a><br />Sudah
lama suasana kehidupan di lingkungan masyarakat masjid Nurul Hidayah
Perumahan Pondok Makmur Kotabaru Kabupaten Tangerang berjalan aman dan
penuh kedamaian. Jika ada permasalahan yang dapat menimbulkan
perpecahan, mereka dapat meredam dengan baik dan mengedepankan toleransi
atau tasamuh (saling menghormati), sehingga permasalahan dapat
diselesaikan dengan baik. Mereka juga menolong, bertukar pendapat dan
berbagi pengalaman.<br /><br />Hampir setiap malam, masjid Nurul Hidayah
banyak dikunjungi jamaah imtuk melaksanakan shalat dan kegiatan
keislaman lainnya yang sudah menjadi tradisi. Kegiatan berlangsung cukup
lama dan tidak seorangpun berani mengusik atau usil.<br /><br />Namun,
sangat disayangkan, pertengahan 2011 lalu. “Suasana kondusif tersebut
berubah,” kata KH Thobari Syadzily kepada wartawan Majalah Aula. Ini
terjadi setelah kedatangan kelompok Wahabi Salafi yang dipimpin Ustadz
Kusnadi. Bahkan di antara sesama jama’ahpun saling bertengkar dan
membenci hanya karena urusan sepele. “Kegiatan tahlil, tawassul,
selamatan kematian, dzikir berjama’ah, peringatan maulid Nabi SAW dan
sebagainya menjadi bahan perdebatan yang tidak kunjung usai,” kata Kiai
Thobari, tokoh Densus 99 Sarkub.<br /><br />Padahal sebelumnya, ustadz
Kusnadi tidak diterima kehadiran dakwahnya di masjid sekitar Kotabumi
Tangerang, termasuk masjid yang dimiliki Muhammadiyah. “Karena, isi
dakwahnya selalu dipenuhi dengan cercaan, makian, dan hinaan terhadap
amalan-amalan yang tidak sepaham dengannya,” ungkap alumni Pesantren
Tebuireng Jombang ini. “Sehingga, hal itu dapat menjadikankan fitnah
yang dapat menimbulkan kebencian dan perpecahan di tengah masyarakat,”
lanjut Kiai Thobari Syadzily yang juga aktifis Lajnah Falakiyah PWNU
Banten ini.<br /><br />Dikisahkan, dalam penyampaian dakwahnya, Ustadz
Kusnadi melarang mengadakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), seperti
Maulid Nabi SAW, Isra’ Mi’raj, selamatan kematian dan sebagainya. “Semua
peringatan tidak ada tuntunannya dari Nabi SAW dan berasal dari kaum
Yahudi Nasrani dan merupakan tradisi agama Hindu dan Budha,” sergahnya
menyayangkan. Jadi, semuanya bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan
masuk neraka.<br /><br />Begitu pula, sang ustadz mengajarkan akidah
mujassimah kepada masyarakat termasuk anak-anak. “Yang bersangkutan
menyatakan bahwa Allah bertempat di Arasy, punya tangan, wajah, dan
sebagainya. “Berarti dia menyamakan Allah SWT dengan makhluk, meskipun
sesuai dengan keagungan-Nya,” lanjutnya. Jadi, yang diajarkan
bertentangan dengan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Karena, di antara
sifat yang wajib bagi Allah itu adalah Al- Mukhalafah iil Hawadits.
“Artinya Allah berbeda dengan makhluk. Sedangkan, lawan dari sifat
Al-Mukhalafah lil Hawadits adalah sifat Al-Mumatsalah lil Hawadits,”
katanya berargumen. Dengan demikian Allah tidak sama seperti makhluk,
yang merupakan salah satu sifat yang mustahil bagi Allah.<br /><br /><strong>WASPADAI MODUS MEREKA</strong><br />Masuk
dan diterimanya kelompok Wahabi Salafi di masjid Nurul- Hidayah tidak
lain karena peran serta ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Karena,
mereka menggunakan strategi dakwah yang penuh dengan kelicikan dengan
memutarbalikan fakta hukum dan sejarah. Selain itu, untuk memuluskan dan
mengembangkan misi, mereka terns melakukan pendekatan, mempengaruhi,
dan berusaha mengambil hati para pengurus DKM itu dengan berbagai macam
cara. “Sehingga lama-kelamaan semua pengurus masjid yang terdiri dari
orang yang masih awam dalam beragama itu terpengaruh dan terkena virus
Wahabi Salafi,” katanya menyayangkan. Akhirnya dakwah mereka diterima
dan disambut baik. Bahkan, mereka diizinkan untuk mengadakan pengajian
rutinan mingguan, yang jama’ahnya didatangkan dari luar.<br /><br />Untuk
keberlangsungan pengajian rutinan mingguan itu, ketua DKM masjid
Nurul-Hidayah berusaha membantu mencarikan kontrakan dan membiayai sang
ustadz untuk tinggal di dekat masjid. Tidak berhenti sampai di situ, dia
juga mencarikan kontrakan yang masih kosong untuk dijadikan tempat
tinggal para pengikutnya, sehingga rumah kontrakan di sekitar masjid
dipenuhi para penghuni jama’ah Wahabi Salafi. Akhirnya untuk memuluskan
jalan dakwah, masjid itu dikuasai jama’ah mere¬ka bahkan tak jarang imam
shalat rawatib pun diangkat dari golongan mereka atas mandat ketua DKM,
yang sudah terkena pengaruh.<br /><br />Di awal tahun 2012, mereka berhasil
menjalankan visi dan misi Wahabi Salafi dengan menduduki dan menguasai
masjid Nurul-Hidayah. “Pengajian rutinan, baik harian maupun mingguan
pun berjalan dengan tertib dan lancar sesuai yang mereka harapkan,”
katanya Kiai Thobari memastikan, segala bentuk kegiatan yang berkaitan
dengan nilai ibadah (‘ubudiyah) yang tidak sesuai dengan paham mereka
sedikit demi sedikit mereka rubah dan tiadakan. “Bahkan pengajian
ibu-ibu pada setiap hari Jum’at pun sempat dihentikan,” katanya sembari
geleng- geleng kepala. “Karena, mereka menilai bahwa perbuatan itu
termasuk perbuatan bid’ah dan dilarang dalam syari’at Islam,” lanjutnya.<br /><br />Puncaknya
pada bulan Ramadhan lalu, ibadah shalat tarawih pun diubah total. Yang
tadinya dua puluh raka’at diganti menjadi delapan raka’at, tanpa dzikir
atau doa setelah selesai shalat tarawih dan witir, hingga setiap
kegiatan “Kultum” pun diisi dan didominasi para penceramah dan ustadz
mereka.<br /><br /><strong>I’TIBAR DEMI KEBAIKAN</strong><br />Untungnya pada
awal Juli lalu mayoritas masyarakat tidak menerima dengan dakwah yang
dibawa mereka, sehingga mengadakan gerakan melengserkan kepengurusan
masjid. Akhirnya awal Agustus, masyarakat mendesak ketua DKM masjid
beserta jajarannya segera mengundurkan diri. Alhamdulillah atas seizin
Allah SWT keinginan masyarakat luas itu tercapai. Setelah kepengurusan
DKM mengundurkan diri dan lengser di hadapan para jama’ah, masyarakat
mulai mengadakan pemilihan ketua DKM baru beserta jajarannya.<br /><br />Kepengurusan
DKM masjid Nurul-Hidayah yang baru membawa angin segar dalam melakukan
pencerahan keagamaan Ahlussun¬nah wal Jama’ah. Dan kelompok Wahabi
Salafi pun tidak dapat bergerak dengan bebas dan leluasa dalam
menyebarkan ajaran. “Karena, ruang gerak dakwah mereka selalu diawasi,
dipersempit, dan dibatasi,” kata Kiai Thobari dengan lega. Rasanya,
itulah balasan amal mereka yang suka membid’ah dan memusyrikkan amalan
orang yang tidak sepaham. Semoga peristiwa ini akan menjadi i’tibar
(bahan pelajaran) bagi kita semua, Amiin. [Islam Times/<a href="http://www.sarkub.com/2012/rebut-kembali-masjid-dari-tangan-wahabi/" target="_blank">Sarkub.com</a>]<br /><br />Sumber: www.sarkub.com/2012/rebut-kembali-masjid-dari-tangan-wahabi/</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-2915889808205837572013-07-27T03:36:00.002+07:002013-07-27T03:36:41.210+07:00Cara NU Mencegah Wahabi Masuk Desa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7X5eviHeqkBg52zBsOZ1IRYprPueb81wPhHH0czQxXEId-1FBq37m_4lBfokwFRLn0x1vMGSh1f53zBpkL_XMo2W_l1bwnEu_G4sTiX0CI_LTeP58p8Nh37VoJpe_s0EyRl5woIo5o8I/s1600/CAH+NU%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7X5eviHeqkBg52zBsOZ1IRYprPueb81wPhHH0czQxXEId-1FBq37m_4lBfokwFRLn0x1vMGSh1f53zBpkL_XMo2W_l1bwnEu_G4sTiX0CI_LTeP58p8Nh37VoJpe_s0EyRl5woIo5o8I/s400/CAH+NU%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Apa dan Bagaimana langkah Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren mencegah
pergerakan Wahabi Salafi di Indonesia yang masuk ke kampung-kampung dan
desa? <br /><br />Islam Times mengutip wawancara yang dilakukan <em>Majalah Risalah NU</em> dengan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Berikut petikan wawancaranya:<br /><br /><strong><em>Bagaimana sebenarnya Wahabi di Indonesia?</em></strong><br /><br />Itu
sebenarnya sudah lama, tapi eksisnya sejak tahun 80-an setelah Arab
Saudi membuka LIPIA (Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Arab). Ketika
itu direkturnya masih bujangan yang kawin dengan orang Bogor. Kemudian
menampakkan kekuatannya, bahkan mereka membuka yayasan-yayasan. Setahu
saya ada 12 yayasan yang pertama kali dibentuk.</span></div>
<a name='more'></a><br /> Antara lain
As-Shafwah, Assunnah, Annida, Al-Fitrah, Ulil Albab, yang semuanya
didanai oleh masyarakat Saudi, bukan oleh negaranya. Contoh, Assunah
dibangun oleh Yusuf Ba'isa di Cirebon, di Kali Tanjung, Kraksan.
Sekarang ketuanya Prof. Salim Badjri, muridnya adalah Syarifuddin yang
ngebom Polresta Cirebon beberapa waktu lalu. Dan satu lagi yang ngebom
gereja Bethel di Solo namanya Ahmad Yusuf. <br /><br />Jadi, sebenarnya,
Wahabi ajarannya bukan teroris, tapi bisa mencetak orang jadi teroris
karena menganggap ini itu bid'ah, musyrik, lama-lama bagi orang yang
diajari punya keyakinan," Kalau begitu orang NU boleh dibunuh dong,
kalau ada maulid nabi boleh di bom," dan seterusnya.<br /><br /><strong><em>Soal pemalsuan kitab-kitab Sunni, khususnya kitab yang jadi referensi NU, bagaimana?</em></strong><br /><br />Kita
sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengkounter pendapat mereka. Kita
jangan minder dan merasa kalah. Kalau hanya dihujat maulid nabi gak ada
dalilnya, atau ziarah kubur gak ada dalilnya, sudah banyak buku yang
ditulis untuk membantahnya. Misalnya yang ditulis pak Munawir-Yogya,
Abdul Manan-Ketua PP LTM NU, Idrus santri Situbondo, Muhyiddin Abdus
Somad dari Jember, dan lain sebagainya. Banyak yang menulis buku tentang
dalil-dalil amaliah kita. <br /><br />Ziarah kubur dalilnya ini, maulid
nabi dalilnya ini, tawassul dalilnya ini. Seperti saya sering mengatakan
maulid nabi itu memuji-muji nabi Muhammad, semua sahabat juga memuji
nabi Muhammad, setinggi langit bahkan. Nabi Muhammad diam saja tidak
melarang. <br /><br />Tawassul, semua sahabat juga tawassul dengan
Rasulullah. Tawassul dengan manusia, Rasulullah lho! Bukan Allahumma
langsung, tapi saya minta tolong Rasullulah.sampai begitu! Litarhamna,
rahmatilah kami. Labid bin Rabiah mengatakan, kami datang kepadamu wahai
manusia yang paling mulia di atas bumi, agar engkau merahmati kami.
Coba, minta rahmat kepada Rasulullah, kalau itu dilarang, kalau itu
salah, Rasulullah pasti melarang, "jangan minta ke saya, musrik". Tapi
Enggak tuh!<br /><br />Dalam Al-Quran juga ada dalil, walau annahum idz
dzalamu anfusahum jauka fastaghfarullaha wastaghfara lahumurrasul
lawajadullaha tawabarrahima (surat Ahzab). Seandainya mereka yang zalim
datang kepada Muhammad, mereka istigfar, dan kamu pun (Muhammad)
memintakan istighfar untuk mereka, pasti Allah mengampuni.<br /><br /><strong><em>Bagaimana dengan kitab-kitab Wahabi?</em></strong><br /><br />Ya
kan sudah banyak yang diterjemah, bahkan kalau ada orang pergi haji
pulang dapat terjemahan. Itu dari kitab-kitab Wahabi semua.<br /><br /><em><strong>Siapa pendiri Wahabi?</strong></em><br /><br />Begini, Muhammad bin Abd Wahab, pendiri Wahabi itu mengaku bermazhab Hambali, tapi Hambali versi ibn Taimiyah. <br /><br />Ibnu
Taimiyah adalah pengikut Hambali yang ekstrim. Imam Hambali itu imam
ahli sunnah yang empat yang selalu mendahulukan nash atau teks daripada
akal, jadi banyak sekali menggunakan hadist ahad. Kalau Imam Hanafi
kebalikannya, dekat dengan akal. Murid Imam Hambali lebih ekstrim,
lahirlah Ibnu Taimiyah yang kemudian punya pengikut Muhammad bin Abd
Wahab. Di sini menjadi luar biasa, malah dipraktekkan menjadi tindakan,
bongkar kuburan. Sementara Ibnu Taimiyah masih teori dan wacana.<br /><br /><em><strong>Asal Usul Wahabi dari mana?</strong></em><br /><br />Bukan
dari Mekkah, dari Najd, Riyadh. Orang Makkah asli, Madinah asli, Jiddah
asli gak ada yang Wahabi, hanya tidak berani terang- terangan.Dulu
hampir saja terjadi fitnah, ketika mahkamah Syar'iyyah al 'ulya
(mahkamah tinggi syar'i) menghukumi Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki
harus dibunuh karena melakukan kemusyrikan. Keputusannya sudah
ditandatangani oleh Raja Khalid, tapi dimasukkan laci oleh Raja
Fahd.waktu itu putera mahkota, katakanlah dibekukan! Kalau terjadi,
gempar itu!<br /><br /><strong><em>Untuk membendung gerakan Wahabi, apa yang harus diiakukan NU?</em></strong><br /><br />Saya
yakin kalau yang keluaran pesantren gak terpengaruh. Saya di sana 13
tahun, sedikitpun, malah berbalik benci. Semua yang keluaran dari NU ke
sana, seperti pak Agil Munawar, Masyhuri Na'im, gak ada yang Wahabi. <br /><br />Semua
keluaran sana gak ada yang Wahabi kalau dari sini bekalnya kuat. Atau
bukan NU, seperti Muslim Nasution dari Wasliyah, pak Satria Efendi dari
PERTI, gak Wahabi meskipun di sana belasan tahun sampai doktor. Pak
Maghfur Usman, Muchit Abdul Fattah, pulang malah sangat anti, Wahabinya.<br /><br />Insya
Allah Selama pesantren- NU masih eksis, Wahabi gak akan masuk. Wahabi
pertama kali dibawa Tuanku Imam Bonjol yang tokoh Padri. Padri itu
pasukan berjubah putih yang anti tahlil. Hanya waktu itu kekerasannya
Imam Bonjol untuk menyerang Belanda. Padahal ke internal juga keras.
Imam Bonjol itu anti ziarah kubur. Kuburannya di Manado. Waktu saya ke
Menado ditawari, "mau ziarah kubur gak?" Ya waktu hidupnya gak seneng
ziarah kubur, masak saya ziarahin?<br /><br /><em><strong>Tentang pengikut Wahabi yang banyak dari kalangan Eksekutif?</strong></em><br /><br />Orang
kalau sudah punya status sosiai, direktur, sudah dapat kedudukan,
terhormat, kaya, yang kurang satu, ingin mendapatkan legitimasi sebagai
orang soleh dan orang baik-baik. Nah, mereka kemudian mencari guru
agama. Guru agama yang paling gampang ya mereka, ngajarinya gampang.
Kalau ngaji sama orang NU kan sulit, detil. Kalau sama mereka yang
penting ini Islam, ini kafir, ini halal, ini haram, doktrin hitam putih.
Sehingga di antara orang-orang terdidik terbawa oleh aliran mereka.
Karena masih instan faham agamanya. Kaiau kita gak, kita faham agamanya
sejak kecil.<br /><br /><strong><em>Inti gerakan Wahabi itu di semua lini ya?</em></strong><br /><br />Harus
diingat bahwa berdirinya NU itu adalah karena perilaku Wahabi. Wahabi
mau bongkar kuburan Nabi Muhammad, KH Hasyim bikin komite Hijaz yang
berangkat Kiai Wahab, Haji Hasan Dipo (ketua PBNU pertama), KH Zainul
Arifin membawa suratnya kiai Hasyim ketemu Raja Abdul Azis mohon,
mengharap, atas nama umat Islam Jawi, mohon jangan dibongkar kuburan
Nabi Muhammad. Pulang dari sana baru mendirikan Nahdlatul Ulama. <br /><br />Jadi
memang dari awal kita ini sudah bentrok dengan Wahabi. Lahirnya NU
didorong oleh gerakan Wahabi yang bongkar-bongkar kuburan, situs
sejarah, mengkafir- kafirkan, membid'ah-bid'ahkan perilaku kita, amaliah
kita. Tadinya diam saja, begitu yang mau dibongkar makam Nabi Muhammad,
baru KH Hasyim perintah bentuk komite tersebut.<br /><br /><strong><em>Seberapa Kuat Wahabi Sekarang?</em></strong><br /><br />Sebetulnya
tidak kuat, sedikit. Tapi dananya itu yang luar biasa. Dan belum tentu
orang yang ikut karena percaya Iho! Artinya kan semata-mata karena dapat
uang. Uangnya luar biasa. Si Arab-arab itu, kan kebanyakan Arab bukan
Habib. Jadi pada dasarnya mereka juga cari uang.<br /><br /><strong><em>Ancamannya seberapa besar?</em></strong><br /><br />Yah,
Kalau kita biarkan ya terancam. Kalau setiap hari radio MTA, TV Rodja
ngantemin maulid nabi, ziarah kubur, lama-lama orang terpengaruh juga.
(IT/sa)<br /><br /><br />Sumber: http://www.facebook.com/pages/Undangundang-ke-agama-an-siswasiswi-wahabiyahsalafiyah/505405702834684?ref=stream</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-65981913741789249302013-07-27T03:28:00.001+07:002013-07-27T03:28:38.412+07:00Gus Yahya Staquf: Wahabi Takfiri Ingin Bentuk Negara Radikal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNlNPYaQTQIlDszJLC02KIYo0v1E5pEhNZQceSRedVH0oqqdpMCHp2YwacjVOc2kWkdh7Z1fNoMqapRPlEN8KuqV1TGU1G0PjRj2CLf-CvlBh3OhFXcFqo_2nu7mpghdWqZD-G8bULUiM/s1600/n00259275-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNlNPYaQTQIlDszJLC02KIYo0v1E5pEhNZQceSRedVH0oqqdpMCHp2YwacjVOc2kWkdh7Z1fNoMqapRPlEN8KuqV1TGU1G0PjRj2CLf-CvlBh3OhFXcFqo_2nu7mpghdWqZD-G8bULUiM/s320/n00259275-b%5B1%5D.jpg" width="299" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Gerakan radikalisme Islam (Wahabi-Salafi) memiliki agenda ingin
mengambil alih kekuasaan untuk membentuk negara baru sesuai dengan paham
mereka. Gerakan radikal ini selalu menolak bahkan mengkafirkan orang
Islam di luar kelompoknya.<br /><br />Hal itu disampaikan Katib Syuriyah
PBNU KH Yahya C. Staquf dalam acara dialog publik Nation dan carakter
building dengan tema “Peran Pemuda Islam Moderat Dalam Menangkal
Radikalisasi Agama” yang diadakan GP Ansor – Fatayat NU bekerjasama
dirjen IKP Kementrian Kominfo di Gedung MWCNU Kecamatan Dawe Kudus,
Sabtu (27/4).<br /><br />Gus Yahya, sapaan akrab beliau, menandaskan,
radikalisme Islam telah menjadi ancaman yang sangat berbahaya sehingga
gerakannya harus dibendung. </span></div>
<a name='more'></a><br />“Jika gagal dibendung, NU Islam moderat di Indonesia juga akan hilang,” tegasnya.<br /><br />Menurutnya
NU didirikan di Indonesia, tambahnya, untuk mengikat bangsa ini supaya
tidak lepas. Hal ini terlihat dari simbol tali yang melingkari bumi
(peta) Indonesia pada lambang NU.<br /><br />“Maksudnya tali itu sebagai pengikat Indonesia, kalau lepas maka negara akan meleleh,” jelas putra almarhum KH Cholil Bisri ini.<br /><br />Menurut
Gus Yahya, dengan merawat tradisi amalan NU dan mengumpulkan jamaah
atau komunitas seperti NU, maka akan mudah memberi pemahaman yang benar
serta memilah-milah aliran maupun gerakan radikalisme.<br /><br />“Kalau jamaah NU kendor maka akibatnya mudah dirusak oleh orang-orang radikal maupun Wahabi, ” tandasnya.<br /><br />Sementara
itu, budayawan Sastro Al Ngatawi menilai upaya gerakan Islam radikal
sebetulnya ingin mengambil alih kekuasaan menjadi Negara Islam.
Kelompok radikal ini hanya sebatas mengenal dan memiliki semangat Islam
tetapi belum memahami Islam secara benar dan utuh. Mereka, hanya salah
paham dengan paham yang salah dengan tujuan ingin menerapkan budaya Arab
dengan topeng Islam. <br /><br />“Tidak ikut mendirikan dan tidak merawat,
kok tiba-tiba datang ingin menguasai negara, dalam hukum fiqh namanya
ghosob kekuasaan,” kata Sastro seperti diberitakan NU Online <br /><br />“Orang-orang
seperti ini harus diberi pemahaman yang benar tentang Islam. Kalau
tidak mau dan ingin menjadi negara Islam ya disuruh pindah saja ke
negara Arab,” ungkapnya.<br /><br />Menurutnya, sebagai warga negara Indonesia perlu menelaah kembali sejarah bangsa dan memahami tradisi budaya. <br /><br />“Dengan demikian, kita akan menjadi orang Indonesia yang Islam bukan orang Islam yang Indonesia,” pungkasnya. (IT/sa)<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">IslamTimes </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-62252873318530842932013-07-27T03:25:00.000+07:002013-07-27T03:25:01.393+07:00Iran, Syiah dan Fitnah-fitnah Murahan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYKMzQhs2HMR5d9xQngIJwFOG_zv9jwT1ZO5jBTfzgWFQxQiIpLhkp_JgBAbJ7WC_7k6Xb7Hytuuhkjrl0KILfBLgvduFC1ladBMR7Zi_wpuqZDSthK_nnrjqR5nZAkWcTHflhkzETUUU/s1600/n00286606-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYKMzQhs2HMR5d9xQngIJwFOG_zv9jwT1ZO5jBTfzgWFQxQiIpLhkp_JgBAbJ7WC_7k6Xb7Hytuuhkjrl0KILfBLgvduFC1ladBMR7Zi_wpuqZDSthK_nnrjqR5nZAkWcTHflhkzETUUU/s400/n00286606-b%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sejak 2007 saya berada di Iran. Dipertengahan tahun itu saya pertama
kali menginjakkan kaki di kota Qom. Bukan tanpa informasi. Saya justru
mendapat bekal, Iran itu negeri Syiah. Syiah itu sesat bahkan bukan
bagian dari Islam. Mereka punya Al-Qur'an yang berbeda dengan yang
dibaca kaum muslimin dinegeri muslim lain di dunia. Sehari sebelum
berangkat, Ust. Said Abdushshamad tokoh yang getol mengkampanyekan
gerakan anti Syiah di Makassar menemuiku. Sangat kebetulan, saudara
kandung beliau, bertetanggaan dengan rumah ibuku di Makassar.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />Mungkin
beliau tahu informasi rencana kepergianku ke Iran dari Puang Tia,
saudara perempuannya itu. Diapun menjejaliku dengan nasehat untuk
waspada terhadap ajaran Syiah. Saya cukup mengiyakan saja. Setiba di
Iran, yang disampaikan hampir semuanya berkebalikan. Saya melihat Iran
negara yang Islami, justru sangat Islami. Tidak ada satupun perempuan
yang bebas keluar rumah tanpa mengenakan jilbab, dan hampir semuanya
berwarna hitam.<br /> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Dimanapun aku mampir shalat berjama'ah,
masjid-masjid nyaris penuh. Kompleks Haram dijantung kota Qom, tempat
dimakamkannya Sayyidah Fatimah Maksumah sa adik kandung Imam Ridha as
terbuka 24 jam. Dan peziarah selalu berdatangan tanpa henti. Aktivitas
Islami tidak pernah tidak terlihat dikompleks itu. Ada yang mengaji,
shalat, membentuk kelompok-kelompok kecil untuk membahas masalah agama,
atau sekedar bercengkrama dengan keluarga. Anak-anak kecil bebas lari
berkeliaran.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Setelah berkeluarga, sayapun selalu membawa istri
dan kedua anakku ditempat itu selepas maghrib dan pulang kerumah
menjelang subuh. Yang menarik, dan menurut saya, ini nilai lebihnya
Haram itu, tersedia posko-posko tanya jawab dan diskusi agama. Sebut
saja seperti ruang pengaduan di gereja. Bukan untuk membeli surat
pengampunan dosa. Sama sekali bukan.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Melainkan untuk bertanya
masalah agama: aqidah, akhlak dan fiqh serta konsultasi keluarga. Semua
ada posko khususnya. Termasuk posko khusus mengecek benar tidaknya
bacaan dalam shalat. Yang melayani adalah pakar-pakar Islam dibidangnya.
Saya sering mampir bertanya masalah aqidah. Mereka menjawab semua
pertanyaan yang saya ajukan. Sementara istri betah berlama-lama di posko
fiqh, menanyakan masalah amalan keseharian.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Disepanjang jalan,
terpampang papan-papan reklame yang bertuliskan pesan-pesan Islami dan
baliho-baliho besar gambar Ayatullah plus informasi jadwal pengajiannya
(bukan baliho kampanye politik). Di baliho itu tertulis, hari ini kelas
tafsir, besoknya kelas akhlak, lusanya kelas fiqh di sini dan disitu.
Tidak hanya itu ceramah para Ayatullah itu disiarkan di tivi-tivi secara
langsung bahkan lewat radio.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Esoknya sudah tersedia cd-cd
rekamannya di kios-kios CD, dan selalu laku keras. Warga Iran memang
pendengar yang baik. Mereka betah mendengar ceramah ataupun
pidato-pidato politik berjam-jam. Momentum shalat Jum'at dimanfaatkan
pemerintah Iran untuk menyampaikan pesan-pesan politik. 2-3 jam sebelum
khutbah Jum'at, jama'ah Jum'at dijejali orasi politik satu dua tokoh
aktivis, kebanyakannya menceritakan kondisi dunia Islam, dan selalu
terdengar slogan perlawanan terhadap AS dan Israel.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Di mimbar
Jum'at bahkan ditulis, AS letaknya dibawah kaki kami. Kalau pidatonya
membakar, jama'ah serentak berdiri, mengepalkan tangan sembari
meneriakkan yel-yel dukungan terhadap pemimpin mereka dan kecaman
terhadap AS. Persis situasi demonstrasi di jalan-jalan. Dengan kondisi
seperti itu, sangat ganjil kalau sampai ada yang mengantuk. Bagi yang
sibuk dan tidak sempat membaca Koran tiap hari, cukup mendengarkan
pidato-pidato tersebut, ia akan paham apa yang terjadi selama sepekan
itu. Karena itu, rakyat Iran tidak mudah terpengaruh propaganda murahan
dari media-media asing. Mereka mandiri disegala hal, ekonomi, keamanan,
budaya, sosial dan politik.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Masjid-masjid di Qom, tidak terlalu
besar, tapi lapang dan nyaman bagi jama'ah. Terdapat beberapa kursi,
buat mereka yang kesulitan shalat dengan duduk melantai. Terdapat bantal
sandaran, buat para orangtua lanjut usia untuk menyandarkan tubuhnya
saat mendengarkan ceramah atau sekedar mengaji. Dan dihari-hari
tertentu, sambil dengar ceramah kita bisa menikmati segelas susu dan 1-2
biji kurma yang disediakan gratis pengurus masjid.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Setelah
shalat, remaja masjid akan membagikan Al-Qur'an, hampir disemua masjid
ada program membaca al-Qur'an satu-dua halaman berjama'ah. Dipimpin
qari-qari yang bacaannya sangat merdu. Di Tv ada saluran khusus
menyiarkan program-program Qur'ani. Semua acara serba Qur'ani. Kelas
tafsir, kelas ulumul Qur'an. Bincang-bincang Al-Qur'an menjawab problem
keseharian, termasuk menyiarkan profil-profil para penghafal Al-Qur'an.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Iran
kaya dengan hafiz Al-Qur'an. Mulai dari usia sekolah dasar, remaja
sampai usia dewasa. Saya pernah mewancarai beberapa remaja Iran yang
hafal Al-Qur'an. Mulai dari Ali Amini yang telah menghafal Qur'an di
usia 8 tahun sampai Mujtaba Karsenasi yang menghafal 30 juz al-Qur'an
diusia 15 tahun. Mereka adalah penerus dari Husan Tabatabai, Doktor
Cilik Penghafal Qur'an, yang dikenal sebagai mukjizat abad 20 karena
memiliki penguasaan dan pengetahuan Al-Qur'an yang mengagumkan, sampai
mendapat gelar doctor honoris causa bidang studi Al-Qur'an. Wawancara
saya itu dimuat dalam buku Bintang-bintang Penerus Doktor Cilik yang
kususun bersama bu Dina Sulaeman dan suaminya, diterbitkan Pustaka Iiman
pertengahan tahun 2011.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Toko-toko buku jumlahnya hampir
berimbang dengan toko kelontong. Di tengah kota, hampir disetiap lorong
ada toko buku. Bukan hanya buku-buku karya ulama Syiah namun juga
kitab-kitab ulama Sunni. Diperpustakaan pun demikian. Meski berbeda,
orang-orang syiah tidak fobia terhadap karya-karya ulama sunni. Hal
yang berbeda dari mereka yang menyebut syiah itu sesat. Bisa jadi bahkan
melihat langsung buku-buku syiah saja mereka tidak pernah.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Mahasiswa
Indonesia di Iran, tidak semuanya Syiah. Ada juga yang Sunni. Mereka
tersebar di Teheran, Ghorghon dan Esfahan. Untuk menepis fitnah, di Iran
warga Sunni dibunuhi, disiksa dan mendapat perlakuan tidak adil dari
pemerintah Iran yang Syiah, saya mewancarai teman asal Indonesia yang
belajar di Universitas agama yang bermazhab Sunni. Namanya Syarif
Hidayatullah dan wawancara itu dimuat di ABNA. Dari lisannya, ia menepis
tudingan dan fitnah tidak bertanggungjawab itu.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Pemerintah Iran
gemar menyelenggarakan event-event internasional. Konferensi
Mahdawiyat, konferensi ulama Islam, konferensi pemuda Islam, konferensi
perempuan Islam, MTQ Internasional dan Pameran kitab Internasional yang
melibatkan banyak negara muslim. Karena itu, banyak tokoh-tokoh nasional
kita yang mengunjungi Iran sebagai delegasi Indonesia dalam event-event
tersebut. Selama di Iran, setidaknya saya sudah bertemu dengan DR. Amin
Rais (tokoh Muhammadiyah), Prof. Quraish Shihab (mantan menteri agama
dan mantan ketua MUI), Dr. Umar Shihab (ketua MUI Pusat) dan Muh. Maftuh
Basyuni (menteri agama kabinet SBY-JK). Tokoh-tokoh nasional itu
mengunjungi langsung kampus saya di Qom.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Berbincang dan membuka
ruang dialog dengan mahasiswa Indonesia di Qom. Tidak ada yang ganjil.
Mereka tidak meminta kami waspada dengan Iran dan Syiahnya. Justru
meminta semua mahasiswa Indonesia belajar serius dan bisa memanfaatkan
ilmunya jika kembali ke tanah air. Dengan adanya event-event
internasional yang melibatkan banyak negara muslim tersebut menyodorkan
fakta yang tidak terbantahkan, Iran diakui keberadaannya sebagai negara
Islam. Terlebih lagi Republik Islam Iran juga memang termasuk dalam
anggota OKI, organisasi internasional yang beranggotakan khusus
negara-negara yang bermayoritas penduduk muslim. Tidak ada satupun
negara yang keberatan dengan penamaan Iran sebagai Republik Islam juga
semakin menguatkan fakta itu.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Hubungan mahasiswa Indonesia di
Qom dengan KBRI di Teheran pun sangat akrab. Berkali-kali pihak KBRI
datang ke Qom mengadakan silaturahmi, buka puasa bersama, atau
silaturahmi pasca lebaran. Mengundang untuk menonton timnas PSSI yang
bertanding di Teheran. Ataupun pada saat 17 Agustus, upacara bendera dan
makan bersama. Saya pernah meraih juara I lomba penulisan karya tulis
ilmiah yang diadakan KBRI Teheran. Dan perlu teman-teman tahu, semua
staff di KBRI Teheran tidak ada yang Syiah, semuanya Sunni.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Kalaupun
memang Sunni mendapat tindakan semena-mena dari pemerintah Iran, bahkan
katanya di Teheran tidak ada masjid Sunni, staff KBRI yang akan lebih
dulu menyampaikan hal itu. Atau minimal kedutaan besar Malaysia, Arab
Saudi, Mesir, dst yang ada di Teheran. Mengapa yang getol menyebarkan
propaganda negatif tentang Iran justru media-media yang tidak satupun
staff atau wartawannya yang pernah ke Iran?. Guru-guru besar UIN Syarif
Hdayatullah Jakarta bahkan sejumlah guru besar UIN Alauddin Makassar
pernah ke Iran.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Seorang Dosen Unismuh Makassar pernah ke Qom,
mengadakan penelitian tesis doktoralnya. Saya yang menemani beliau
berkunjung ke Teheran dan Masyhad. Mengajaknya shalat berjama'ah
dibeberapa masjid-masjid. Ia shalat sambil bersedekap dengan tenang di
tengah-tengah jama'ah Iran yang tidak bersedekap. Saya pernah menyambut
tamu dirumah, ketua umum PB HMI, dan delegasi HMI yang ikut dalam
konferensi perempuan internasional di Teheran.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Kesemua tamu itu
sunni. Dan sepulangnya mereka menulis pengalaman mereka selama di Iran
dan dimuat dimedia. Tidak ada cerita sunni dibantai, cerita
sahabat-sahabat Nabi dilaknat dimimbar-mimbar, tidak ada cerita mereka
menemukan Al-Qur'an orang Iran yang berbeda, tidak ada cerita praktik
nikah mut'ah yang kebablasan sampai katanya dimasjid-masjid di Iran
disediakan ruangan khusus untuk melakukan praktik mut'ah. Yang ada
semangat ukhuwah dan persahabatan yang menakjubkan dari orang-orang Iran
yang mazhabnya beda.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Saya yang sampai saat ini masih berada di
Iran masih sering mendapat kiriman konten-konten yang negatif tentang
Iran dan Syiah, sembari menasehatkan saya tentang bahaya Syiah. Saya
tegaskan, sekalipun pada akhirnya saya tidak memilih Syiah sebagai
mazhabku dalam berIslam, saya tidak akan merusak diri dengan
mengkafirkan sesama muslim.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Yang mengkafirkan orang-orang Syiah
yang juga bersyahadat, shalat, puasa, zakat dan naik haji. Saya tidak
mungkin mau menghina akal sehat dan rasioku dengan lebih mempercayai
mereka dari apa yang saya lihat dan rasakan langsung. Kalau Prof. Amin
Rais, DR. Diin Syamsuddin, KH. Hasyim Mazudi, Habib Rizieq, Muh. Maftuh
Basyuni , guru-guru besar UIN, akdemisi Universitas2 Islam Indonesia
yang dengan hanya beberapa jam di Iran telah berkesimpulan untuk tidak
sampai mengkafirkan Syiah bagaimana dengan saya yang hidup
ditengah-tengah mereka bertahun-tahun, dan melihat langsung
amalan-amalan mereka?.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Sayang, bahkan selama Ramadhan inipun
mereka kelompok takfiri masih juga getol menyebar berita dusta tentang
Iran dan rakyatnya. Kebanyakan yang melakukan itu adalah aktivis dakwah,
aktivis ormas Islam, bahkan katanya akademisi di lembaga penelitian.
Apa ketika saya kembali ke tanah air, dan kembali ditemui oleh KH. Said
Abdushshamad (sekarang sudah Kyai Haji) dan menjelaskan kepada saya
tentang Iran seakan lebih tahu dari saya sendiri yang menetap
bertahun-tahun di Iran dan mengingatkan tentang kesesatan dan kekafiran
Syiah seakan lebih tahu dari saya yang mendengar langsung
ceramah-ceramah Syiah dari Ayatullah di Qom, apa saya akan
mempercayainya karena beliau Kyai Haji, karena beliau ketua umum LPPI
Indonesia Timur dan karena beliau jauh lebih tua dari saya?.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Sangat mengerikan menyerahkan urusan Islam kepada mereka.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Saat bersantai di Kompleks Haram Sayyidah Maksumah.<br /><br />Sumber: https://m.facebook.com/notes/ismail-amin/iran-syiah-dan-fitnah-fitnah-murahan-itu/10153040916700494</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-59033732983187604922013-07-27T03:18:00.000+07:002013-07-27T03:18:03.742+07:00Syiah, Kambing Hitam, Bangsa Arab dan Bebek-bebeknya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Lky5vuHNyOAKLmv2H8JqzEce8lCiI5lafO8b7geWwfnEJds62VluxKVT9t72z0VXgTF5L_aGc66OYzU18zgEvQvtakFcMif7_JC9F9UNY8U1shQ8h73vCPdly2MN47fIyUJBtfDgvRc/s1600/n00287053-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Lky5vuHNyOAKLmv2H8JqzEce8lCiI5lafO8b7geWwfnEJds62VluxKVT9t72z0VXgTF5L_aGc66OYzU18zgEvQvtakFcMif7_JC9F9UNY8U1shQ8h73vCPdly2MN47fIyUJBtfDgvRc/s400/n00287053-b%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Orang Arab, kata kolumnis Mesir, Wael Abdel Fattah, punya kambing hitam
favorit untuk setiap ketidaknyamanan dalam hidup mereka. Jika harga
kismis atau harga daging kambing melesat naik seperti punuk unta, atau
jika ada penguasa sebentar-sebentar main tangkap dan penjara, mereka
bakal menimpakannya ke Naksa -- <em>istilah untuk kekalahan memalukan pasukan Arab dalam Perang Enam Hari melawan Israel pada 1967</em>. Bahkan jika ada lelaki Arab yang impoten, mereka pasti menyalahkan Naksa, kata Wael.</span></div>
<a name='more'></a><br />Naksa
terjadi pada 5 Juni 1967. Israel, yang mencium Mesir akan mengomandani
negara-negara Arab menyerang Tel Aviv, menggempur lebih dulu 600 lebih
jet tempur yang terparkir di bandara Mesir. Sehari kemudian, Mesir,
Jordan, Suriah dan Irak membariskan 100.000 serdadu menuju perbatasan
Israel. Perang darat pecah dan berakhir enam hari kemudian dengan
kemenangan Israel. Telak. Di garis depan, orang mendapati di saku para
pejuang Arab yang gugur foto-foto Ummi Kalsum, penyanyi lagendaris Timur
Tengah, favorit Nasser. Sebaliknya, di saku tentara Israel hanya ada
Talmut dan Torah, semacam Al-Qur’an dan Hadis bagi kaum Yahudi.<br /><br />Perang
secara keseluruhan menelan 16.000 nyawa pasukan Arab, utamanya Mesir,
dan 800 orang tentara Israel. Kemalangan Arab tidak berhenti di situ.
Mesir juga kehilangan Sinai dan Jalur Gaza, Jordan kehilangan kendali
atas Tepi Barat sementara Daratan Tinggi Golan lepas dari Suriah. Bagi
bangsa Palestina, yang mendiami Tepi Barat dan Gaza, Naksa memaksa
mereka terasing dari kampung sendiri, untuk kedua kalinya setelah Israel
mencaplok tanah mereka pada 1946. (Dalam sebuah resolusi pada 22
November 1967, resolusi 242, PBB menyerukan Israel untuk melepas semua
wilayah yang mereka duduki pada 1967 dan mengizinkan kembalinya para
pengungsi Palestina. Israel mengabaikan resolusi itu hingga kini.<br /><br />Pada
Oktober 1973, Nasser kembali menggalang kekuatan Arab. Mereka menyerang
Tel Aviv bertepatan dengan perayaan Yom Kippur. Yang tak mereka
ketahui, Israel telah mengantispasi serangan itu. Mesir akhirnya kalah
lagi dan di titik ini, bangsa Arab seperti kelereng pecah. <br /><br />Di
banyak kedai kopi di seantero Teluk, orang mulai menyebut Israel sebagai
Al Jaizullazi la yuhzam, pasukan yang tak terkalahkan. Sebagian
menduga-duga kemenangan Israel dua kali berturut-turut itu karena
bantuan “tangan-tangan gaib”. Ada yang pesimis, ada pula yang menyesal
telah memeluk Islam; agama nenek moyang yang mereka anggap inferior.
Michael Aflak, salah seorang yang berpandangan seperti ini, belakangan
merumuskan ideologi sosialisme lewat Hizb Baath (Partai Baath) dan
mendapat sambutan di seluruh penjuru, utamanya Irak.<br /><br />Belakangan,
orang Arab seperti terkena petir di siang bolong ketika Anwar Saddat,
penerus Nasser, meneken kesepakatan damai dengan Israel di Camp David,
Amerika, pada 1979. Banyak yang merasa dikhianati, ditikam dari
belakang. Orang merasa jika Mesir saja sudah mau damai, padahal
jelas-jelas dia yang paling dirugikan selama perang melawan Israel, apa
guna lagi bangsa Arab lainnya bersikukuh memperjuangkan hak-hak warga
Palestina yang ternista oleh Israel. Hingga 40 tahun kemudian, pesimisme
ini terus bercokol, seperti luka dalam yang sulit disembuhkan. Bahkan,
luka dalam itu menyebar ke juru bicara PLO, Saeb Erakat. Dalam sebuah
forum regional, dia meminta Iran agar berhenti menelorkan wacana
penghapusan rezim Zionis dari peta Timur Tengah. Yang terbaik, katanya,
Iran membantu Palestina meneken perdamaian dengan Israel. Orang
Pelestina saja mau damai, kata Erakat.<br /><br />Sekarang, atau setidaknya
pasca meletusnya pemberontakan takfiri di Suriah, orang-orang Arab punya
kambing hitam yang jauh lebih istimewa lagi: Syiah dan segala
pernak-pernik dan kaitan-kaitannya. Untuk semua problem mereka, ada
Syiah yang harus menanggungnya. Pengangguran meningkat, prestasi
merosot, kekalahan melanda, kehinaan menimpa, kekecewaan meluas,
semuanya tanpa terkecuali adalah karena Syiah, Iran, Hizbullah dan rezim
Alawi Suriah. <br /><br />Maka itu, tak perlulah kita mencari akar-akar
masalah yang sebenarnya. Jika kita bertanya pada ulama, umara, aktivis,
media dan pemerhati Arab belakangan ini ihwal keterbelakangan wacana,
sikap, aksi dan budaya Arab, maka semuanya tinggal tunjuk kambing hitam
favorit baru mereka: Syiah!.<br /><br />Masalahnya tentu kita patut
bertanya: Jika ternyata kambing hitam itu kian gemuk, kambing warna
apalagi yang akan mereka jadikan sasaran hujan sumpah serapah dan
kutukan tersebut—dua “keahlian” yang paling dikuasai bangsa Arab?
Marilah kita tunggu kelanjutan sejarah kebodohan ini.<br /><br />Dan ini
anehnya, di antara elemen bangsa Indonesia, ada saja yang dengan bangga
dan gigih membebek kebodohan di atas, dan menjadikan Syiah sebagai
kambing hitam seluruh persoalan yang menimpa umat Islam
Indonesia—seolah-olah Syiah itu barang baru dan seolah-olah persoalan
umat ini juga barang yang baru? <br /><br />Jika kita mau berpikir adil
sejenak saja, maka tentu semua drama pengutukan dan kebencian ini takkan
mengubah apapun dari realitas yang terjadi: Syiah dan segala
perkakasnya akan terus dengan cara mereka dan takkan terganggu sedikit
pun, sementara Arab dan bebek-bebeknya di Indonesia juga takkan bisa
membuat peluncur satelit atau berpikir membuat pesawat ulang-alik untuk
mengutuk Syiah di angkasa. Tidak akan! Percayalah! [It/Mk/Bh]<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">IslamTimes </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-22240911179827836422013-07-27T03:06:00.002+07:002013-07-27T03:06:33.037+07:00Kebohongan TV Al Jazeera dan Persekongkolan Zionis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxke8po3DPjvzdjbByX7SCkIuc50AughuR0bV1vyayGbHGkFJzrdAyTpmKkgG-NouoAjWDwsN6dEbej2j6mnM15-1Dcr4RYSlwK40jQVRlAYlekrAdRf1V_UNPkON-64gRONKwC8RHL0k/s1600/549539KEBOHONGAN-300x225%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxke8po3DPjvzdjbByX7SCkIuc50AughuR0bV1vyayGbHGkFJzrdAyTpmKkgG-NouoAjWDwsN6dEbej2j6mnM15-1Dcr4RYSlwK40jQVRlAYlekrAdRf1V_UNPkON-64gRONKwC8RHL0k/s400/549539KEBOHONGAN-300x225%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Media pun bisa menjadi ‘penjahat perang’ jika turut andil dalam
pemberitaan di sebuah negara konflik, dengan menyebarluaskan
berita-berita fitnah yang penuh rekayasa dan kebohongan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Salah
satu ulama terkemuka di Timur Tengah Syeikh Yusuf Al-Qardhawi, ulama
asal Mesir dan merupakan seorang tokoh Sunni yang terkenal. Beliau
tinggal di Qatar dan menjabat sebagai Dewan Penasehat Syariah di Bank
Islam terbesar, Qatar Islamic Bank. Beliau memiliki hubungan dekat
dengan Emir Qatar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Syeikh Yusuf Al-Qardhawi, saat membawakan
program tetapnya “Al-Syari’ah wa Al-Hayah” (Syariah dan Kehidupan) di
stasiun TV Al Jazeera yang diperkirakan ditonton oleh 60 juta orang
diseluruh dunia, telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa umat
muslim harus membunuh siapa saja yang mendukung pemerintahan Syria dalam
pertempuran melawan “Tentara Pembebasan Syria” (FSA).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ironisnya,
Al Jazeera tidak melakukan prinsip jurnalistik “cover both side” atau
“memberi porsi tayangan berita yang adil dan berimbang kepada kedua
belah pihak”, karena Al Jazeerabelum pernah menayangkan satu pun jawaban
Imam Al-Buthi atas fitnah yang diarahkan kepada dirinya. Bahkan saat
tragedi pembantaian Imam Al-Buthi, televisi Al Jazeera hanya menulis
melalui running text yang mengatakan “Al-Buthi Si Pembela Rezim Syria
terbunuh”, tidak lebih dari itu. Tak satu pun pernyataan Ulama Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah dari Syria mau pun Timur Tengah lainnya yang mengecam
fatwa tendensius Al Qordhowi dan membelasikap Imam Al-Buthi dimuat oleh
Al Jazeera.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jawaban Imam Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi saat
ditanya seorang anggota wajib militer Syria yang kabur dari tugas karena
takut melakukan pembunuhan ketika ia terus berada dalam militer, yaitu:
Apa hukum syar’i atas keputusannya (kabur) itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sebelumnya pada
tanggal 05 Juni 2011, situs resmi (Nashim Syam), Masjid Umawi Damaskus,
melansir beberapa fatwa beliau yang menjawab pertanyaan tentara Syria
yang menyebutkan bahwa dia dan rekannya di militer berselisih mengenai
keadaan dimana petinggi memerintahkan mereka menembak demonstran dengan
peluru hidup, apakah perintah itu boleh ditaati atau tidak? Penanya juga
menyampaikan bahwa jika ia tidak menembak demonstran maka ia akan
dibunuh petingginya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dari jawaban-jawaban yang diberikan Imam Dr.
M. Said Ramadhan Al-Buthi tersebut bisa difahami bahwa beliau menentang
pembunuhan rakyat tak bersalah oleh tentara Syria .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sempat beredar
fitnah terhadap Imam M.Said Ramadhan Al-Buthi terkait seseorang yang
bertanya kepada beliau tentang “apa hukumnya orang yang diminta sujud
menyembah fotoPresiden Basyar Al Asad”. Al Jazeera menyiarkan lagi
berita fitnah yang mengatakan jawaban Syeikh Ramadhan Al-Buthi adalah:
“bahwa berdosa jika tidak mematuhi perintah itu karena hal tersebut
berarti tidak taat kepada pemimpin”. Padahal pada hakikatnya, Imam
Al-Buthi TIDAK PERNAH BERFATWA DEMIKIAN. Simaklah! Dengarkan! Apa yang
difatwakan oleh ImamAl-Buthi dalam ceramah tersebut. Anda semua dapat
menyimak dan menilai fatwa Syeikh Al-Buthi dengan jujur dan bijak dalam
tayangan berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object width="320" height="266" class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://img.youtube.com/vi/_BNXQBudHCY/0.jpg"><param name="movie" value="http://youtube.googleapis.com/v/_BNXQBudHCY&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="http://youtube.googleapis.com/v/_BNXQBudHCY&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Seminggu setelah pembunuhan Imam Al-Buthi, seorang ulama sunni
lainnya Syaikh Hassan Saifuddin (80 tahun) secara brutal dipenggal
kepalanya di bagian utara Kota Aleppo – Syria, oleh sekelompok orang dan
menyeret tubuhnya di jalanan. Kepalanya ditanam di menara sebuah masjid
yang biasa digunakannya untuk berkhotbah. Syaikh Saifuddin juga dikenal
sebagai seorang anti-milisi, dan penentang perang yang sedang
berkecamuk melawan rezim Syria .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Korban lainnya adalah Syaikh
Abbas Lahham. Ia tewas bulan Mei di luar Masjid Ruqayyah (putri Imam
Hussein r.a.) di mana ia biasa berkhotbah. Dia diikuti oleh tewasnya
Syaikh Abdul-Kuddus Jabbarah, ia ditembak mati di sebuah pasar dekat
situs suci Sayyidah Zainabr.a.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pada bulan Februari 2012, Syaikh
Abdul Latif Al-Jamili, seorang ulama dari Masjid Ahrafiyyah terbunuh
oleh pecahan peluru yang diluncurkan oleh milisi di halaman masjid itu.
Pada bulan Maret, giliran Sheikh Abid Sa’ab, yang kerap memimpin doa di
Masjid Al-Mohammadi yang terletak di distrik Mazze di Damaskus, terbunuh
oleh ledakan bom yang ditempatkan di bawah mobilnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Cuplikan pidato penting Mufti Syria, Sheikh Ahmad Hassun pada pemakaman anaknya yang tidak pernah disiarkan oleh TV Al Jazeera:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Wahai
para Ulama… ijinkan saya… wahai orang yang terhormat.. Syeikh Al Azhar…
wahai Syeikh Al-Qardhawi… yang berdiri dan berkhutbah… dan mengeluarkan
fatwa untuk membunuh 1/3 rakyat Syria… kini anak-ku telah kembali
kepada Allah… jika kalian tidak mampu mati dan mengikuti langkahnya…
maka terserah kerjakanlah… kalian akan bertanggung jawab di hari kiamat
atas darah mereka, ada 3000 yang syahid di Syria.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Katakan kepada
mereka, wahai saudaraku, wahai Abal Walid…wahai Khalid Masy’al… katakan
pada orang-orang Arab… siapa yang merangkulmu di Syria ?… katakan pada
HAMAS… siapa yang merangkulmu di Syria ?.. katakan pada rakyat Gaza
siapa yang menangisi darah kalian di Syria ?.. duhai dosa kami..
sesungguhnya kami merangkul HAMAS… dan jihad Islam… dengarkan
saudari-saudariku… partai-partai Islam di dunia… soal anakku, saya
serahkan kepada Allah… tetapi, saya bersumpah kepada Allah, sesungguhnya
telah bersabda Nabi kita tercinta “menghancurkan Ka’bah menjadi batu
demi batu, lebih ringan dihadapan Allah dibandingkan membunuh atau
menumpahkan darah orang mukmin diluar batasan hukum yang ditetapkan
Allah (had)”..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dan bagi kalian, yang masih berdemonstrasi di
negaraku… akan aku cium tangan kalian… akan aku cium kening kalian..
kampung halaman kalian akan jadi tempat pembantaian kedua… kalian semua
akan dibantai… sasarannya bukanlah pemerintah… yang menjadi target
bukanlah rezim… jika yang menjadi target adalah rezim, mereka akan
melarikan diri… seluruh pemimpin Arab akan melarikan diri.. mengapa
mereka banyak membom saat ini? Mengapa mereka membunuh rakyat di Serbia ?
Mengapa Libya di bom?… mereka bukan menginginkan Sarya dan teman-teman
syahidnya… yang mereka inginkan Syria berlutut dihadapan Zionis dan
Amerika……………. Selengkapnya saksikan dalam video berikut:Pada November
2011, kedutaan Amerika memerintahkan pemberontak oposisi Syria untuk
tidak menerima tawaran amnesti yang disampaikan dalam pidato Mufti Ahmad
Hassun. Oposisi Syria pun menuruti tuntutan Amerika itu dan pertumpahan
darah akhirnya terus berlanjut hingga kini, entah kapan terselesaikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">The
Union of Good juga mendanai organisasi jihad, khususnya HAMAS. The
Union of Good memiliki keterkaitan dengan kerajaan Saudi. Keluarga
kerajaan Saudi juga mendanai kegiatan Ikhwanul Muslimin. Rasanya tak
mungkin Ikhwanul Muslimin akan membuat kerusuhan di Saudi Arabia .
Demikian pula di Qatar , Al-Qardhawi tak akan menggigit tangan yang
memberinya tunjangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Al Jazeera Media Provokator dengan misi Adu Domba</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kecurangan
Al Jazeera dalam pemberitaan yang BIAS dan sering mengarang berita
bohong, melahirkan fenomena seperti sekarang yang membuat kemelut di
Syria semakin keruh. Al Jazeera mengemas berita sedemikian rupa tentang
keadaan politik di Syria yang monopartai sebagai sebuah kemunduran yang
harus dirombak, sehingga di mata rakyat Syria Presiden Al-Asad
digambarkan sebagai sosok otoriter dan diktator yang harus digulingkan
demi terwujudnya demokrasi di Syria. Seharusnya media sekelas Al Jazeera
mengedepankan prinsip pemberitaan yang berimbang dan profesional dalam
mewartakan, bukan malah sebaliknya ikut berperan mengambil fungsi
sebagai provokator dengan misi adu domba.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kebohongan Al Jazeera
terungkap dari hengkangnya sejumlah staf dan jurnalis yang tidak tahan
dengan kebohongan media milik Qatar itu. Tahun lalu, tepatnya pada bulan
Mei, Al Jazeera diguncang eksodus staf dan jurnalisnya akibat begitu
banyak kebohongan media Al Jazeera dalam melansir berita di berbagai
negara konflik di Timur Tengah, terutama di Syria . Mereka tidak sanggup
lagi dengan kebijakan Al Jazeera yang menjadi corong propaganda perang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Media
yang menjadi sekutu Zionis ini selalu menyebarkan kebohongan tentang
situasi di Syria dengan tujuan untuk menghancurkan persatuan nasional
dan menodai citra pemerintah Syria dan tentaranya. Salah satu
kebohongannya adalah berita tentang Brigadir Jenderal “Jawdat Muhammad”
dari desa “Fattah Nassar” di kota “Safita”. Al Jazeera memberitakan dan
mengklaim bahwa ia tewas setelah ditembak oleh tentara Syria dan
Shabbiha.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Oleh karenanya, pihak keluarga terkejut saat mereka
menyaksikan pemakaman jenderal – di pintu masuk Safita – disiarkan oleh
Al Jazeera dengan judul: Brigadir Jenderal “Jawdat Muhammad” membelot
dari tentara Syria dan dibunuh oleh keamanan Syria dan Shabbiha .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Selain
itu, Al Jazeera juga menyiarkan berita bohong tentang pembunuhan
mahasiswa “Obadah Safwan Shaar” di fakultas sains di universitas Aleppo .
Tim Shukumaku bertemu dengan mahasiswa “Shaar” – yang tentu saja masih
hidup – dan dia mengatakan bahwa kemarin sore ia menghabiskan waktu di
ruang baca kemudian dia pergi keluar dengan banyak rekan-rekannya untuk
makan siang, mereka melihat sekelompok “mahasiswa” di alun-alun
fakultas. Mereka pergi ke tempat di mana mahasiswa berkumpul dan tinggal
di sana selama beberapa waktu. Tiba-tiba sekelompok orang bertopeng
dengan tongkat besi menyerangnya dan memukulnya sampai ia pingsan.
Rekan-rekannya membawanya keluar … Setelah itu ia terkejut mendengar
berita kematiannya di Al Jazeera dan media lain yang mengklaim bahwa ia
dibunuh oleh tentara Syria di dalam kompleks universitas. Dia marah dan
mengatakan berita ini konyol.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Rusia Today pada 12 Maret 2012 lalu,
mengabarkan bahwa biro Al Jazeera di Beirut mengundurkan diri. Mereka
yang mengundurkan diri adalah Managing Director, Hassan Shaaban. Ini
merupakan rentetan dari pengunduran diri Staff penting Al Jazeera
lainnya seperti Ali Hashem, Ghassan ben Jeddo, dan Afshin Rattansi.
Alasan pengundurannya adalah penolakan Al Jazeera Pusat menayangkan
video gempuran pemberontak Syria . Selain itu menolak menayangkan berita
pembantaian yang dilakukan pemerintah Bahrain terhadap rakyatnya
sendiri, dan penolakan Emir Qatar atas hasil Referendum Syria .
(http://www.youtube.com/watch?v=I4YCZE0rr4Y)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Alhasil kondisi ini
mulai dirasa sejak April 2011, ketika Emir Qatar mengambil penuh kendali
profesional Al Jazeera. Perubahan arah Al Jazeera ini berkat
keberhailan LOBI mantanmenteri luar negeri Amerika Hillary Clinton.
Amerika menghendaki agar Al Jazeera sama seperti corong propaganda
perang Barat semacam CNN, BBC, MSNBC, CNBC dan Fox News. Usulan
Washington itu diamini oleh Emir Qatar Syekh Hamad bin Khalifa Al Thani.
Dan sejak itu Emir menyerukan propaganda perang media sesuai dikte
Amerika. Hal ini sangat disayangkan kalau jaringan TV Al Jazeera yang
menjangkau 60 juta pemirsa di seluruh duniaakhirnya hancur reputasinya
gara-gara memuaskan ambisi pribadi Emir Qatar dalammenyebarluaskan
fitnah dan kebohongan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sebuah keluarga pernah diberitakan Al
Jazeera dibantai oleh tentara pemerintah Syria. Namun setelah
diwawancarai oleh media lain, mereka sekeluarga membantah dan marah
diberitakan telah mati. Al Jazeera dicaci karena mereka semua masih
hidup bahkan mereka diperlakkukan sangat baik oleh tentara pemerintah
dan dibantu dalam kesulitan mereka. Berikut link rekamannya:
http://www.youtube.com/watch?v=vu7Ui9flUDE</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Khadijah bin Qinnah,
seorang reporter TV Al Jazeera mengungkapkan kebohongan baru tentang
Syria . Ia mengatakan gambar seorang anak penderita penyakit
Hidrocephalus (kelebihan air di dalam otaknya) yang ditayangkan Al
Jazeera adalah seorang anak Syria . Setelah dilakukan pembahasan dan
penelaahan serius terkait hal ini, terbukti bahwa gambar anak yang
diampilkan TV Al Jazeera itu adalah seorang anak Vietnam yang menderita
penyakit Hydrocephalus dikarenakan bom kimia pasukan AS yang meledak di
ladang-ladang warga selama perang Vietnam berkecamuk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=en&id=10632&type=104#.UX12TqKL-zk</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">http://sortirduchaos.wordpress.com/2012/06/04/quest-ce-que-lagent-orange/</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Fakta lain tentang Al Jazeera</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Al
Jazeera didirikan oleh milyuner zionis bersaudara keturunan
Perancis-Israel yaitu David dan Jean Frydman, yang membuat jaringan
untuk memasuki media di dunia Islam serta untuk mengendalikan haluan di
Timur Tengah dalam pendudukan zionis di Palestina. Kedua bersaudara
tersebut adalah penasihat senior perdana menteri Israel penjahat perang
Yitzhak Rabin dan Ehud Barak. Jean Frydman juga pendana pribadi bagi
dedengkot program nuklir ilegal Israel , penjahat perang Israel Shimon
Peres dan ia menggelontorkan jutaan dolar dalam ‘proses perdamaian Oslo
’, yang menguatkan cengkeraman zionis terhadap Palestina. Baca berita
selengkapnya di:
http://www.maskofzion.com/2011/07/kiss-of-democratic-death-israels-plot_06.html</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">http://www.youtube.com/watch?v=geLwW3CfOXA (Al Jazeera bekerja untuk zionis)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Peran Zionis di Syria silahkan baca: http://www.maskofzion.com/2011/08/syria-under-fire-zionist.html</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bila
kita melihat dengan lebih jelas, seandainya oposisi Syria berhasil
menumbangkan rezim Al-Asad, apakah mereka berpikir zionis dan amerika
akan berdiam diri? Tentu tidak.. Sungguh! mereka akan tetap memaksa
negara ini bertekuk lutut dihadapannya, jika tidak bisa ditaklukkan..
maka sudah pasti oposisi ini akan turut dibantai habis karena tidak
tunduk pada mereka. Sadarlah umat Islam!. [slm/fpi]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber: Situs Resmi Front Pembela Islam (FPI)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-26743889366363909972013-07-27T02:54:00.001+07:002013-07-27T02:54:39.883+07:00Misi Wahabi Dibalik Tayangan “Hadits-Hadits Palsu” di RCTI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSYJZcFzqp7vF9gRZ4oclozRJrK2Kk309HkdAHN6vq60dAJNhBoDdW2NIICYinqOMxJsm78JXPcnhgwwEwAfzNjFinYFh_6Ce3M32L2LaCxnKbr2OitOehyphenhyphenAL0x5dNmcIXVvwxLA5bBSI/s1600/hadits-palsu-rcti-okjpg%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSYJZcFzqp7vF9gRZ4oclozRJrK2Kk309HkdAHN6vq60dAJNhBoDdW2NIICYinqOMxJsm78JXPcnhgwwEwAfzNjFinYFh_6Ce3M32L2LaCxnKbr2OitOehyphenhyphenAL0x5dNmcIXVvwxLA5bBSI/s400/hadits-palsu-rcti-okjpg%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Seharusnya seluruh tayangan di televisi harus bersifat mendidik serta
memberi pencerahan kepada pemirsanya. Selain dua faktor di atas, konten
tayangan pun harus bersifat objektif dan jauh dari kesan subjektif dan
memojokkan salah satu kelompok/pihak. Terlebih bila itu tayangan yang
berbau agama layaknya ‘Khazanah Tran7 dan khususnya Hadist-Hadist Palsu’
yang ditayangkan setiap hari selama bulan Ramadhan 1434 H di RCTI.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Selama
ini hampir tak ada masalah dengan tayangan tersebut. Di tengah
kekeringan umat akan tayangan agama yang bersifat mendidik dan juga
menghibur, “Khazanah Tran7 atau Hadist-Hadist Palsu” datang menyapa umat
dan memberikan pencerahan pada umat islam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Namun menyimak
tayangan RCTI bertajuk “Hadist-hadist palsu”, kalau tidak salah ingat
pada hari ke-6 puasa kesan mendidik dan memberikan pencerahan terhadap
umat menjadi hilang seketika. Alih-alih objektif tayangan “Hadist-Hadist
Palsu” dengan judul tersebut justru terkesan melemahkan semangat umat
islam dalam beribadah dan beramal shalih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hadist-hadist palsu
merupakan tayangan dan program RCTI yang katanya mengungkap
hadist-hadist lemah dan palsu yang tersebar dan populer di masyarakat,
namun betulkah demikian realitasnya ?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dalam judul program diatas
jelas “Hadits-Hadits Palsu” (Maudhu’), tapi kenapa memasukkan di dalam
tayangannya tentang hadits dho’if (Lemah). Padahal beda atara Dho’if dan
Maudhu’ (lemah dan palsu).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hadits Dhoif adalah hadits yang
kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shohih atau
hadits hasan. Hadits Dho’if banyak macam ragamnya dan mempunyai
perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau sedikitnya
syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak dipenuhinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hadits
Maudhu’: adalah hadits yang diciptakan oleh seorang pendusta yang
ciptaan itu mereka katakan bahwa itu adalah sabda Nabi SAW, baik hal itu
disengaja maupun tidak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kata Dho’if di ambil dari kata dhu’fu
atau dha’fu (Lemah) yang merupakan isim sifat dhifa yang berarti lawan
dari kata (quwwah)kuat. Secara terminology hadist dhoif yaitu hadist
yang tidak memiliki shifat “hasan” dah jauh dari “shahih”. Secara
spesifik Hadis Dhaif adalah Setiap hadis yang tidak terhimpun padanya
semua syarat hadis sahhih dan tidak pula semua syarat hadis Hassan.
(Al-manhal ar-Rawiy (ms/38);Muqadimatu Ibni Ash-Shalah (ms/20); Irsyad
Thullab Al-Haqaiq (1/153)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pendapat Tentang Hadist Dho’if :</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">1.
Syeikh Al-Qasimi : Refrensi dari kitab ’Uyun al-athar dan Fathul
Mughis, di dalam kitabnya beliau berkata “Diceritakan oleh Ibnu Sayyid
al-Nas didalam kitab ’Uyun al-athar dari Yahya Bin Mu’in dan dinisbahkan
pula didalam karya Abi Bakr Ibni Arabi “Secara zahirnya sesungguhnya
mazhab al-bukhari, Muslim mengatakan : “Tidak boleh beramal dengan
mengunakan hadis Dha’if’’.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">2. Syeikh Ali al-Qari : kitab
Al-Maraqah jilid 2 ms/381, didalam kitab Al-Maraqah jilid 2 ms/381.
Beliau berkata : “Sesungguhnya hadis Dhaif ini “boleh” diamalkan didalam
perkara-perkara yang tergolong dalam amalan-amalan tambahan(fadail
amal),dan sesungguhnya perkara itu merupakan hasil ijmak ulama yang
sebagaimana telah dikatakan oleh Imam nawawi.Namun,yang dimaksudkan itu
(fadhail a’mal) disini adalah amalan-amalan yang sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh Kitabullah dan Sunnah Rasulullah ’’</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">3. Ahmad bin
hambal, Abdullah bin al Mubarak berkata: “Apabila kami meriwayatkan
hadits tentang halal, haram dan hukum-hukum, kami perkeras sanadnya dan
kami kritik rawi-rawinya. Tetapi bila kami meriwayatkan tentang
keutamaan, pahala dan siksa kami permudah dan kami perlunak
rawi-rawinya.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">4. Ibnu Hajar Al Asqalany: ” Membolehkan berhujjah dengan hadits dhoif untuk fadla’ilul amal dalam 3 syarat, yaitu:<br />
a. Syarat yang pertama : Hadits dhoif itu tidak dilebih-lebihkan. Oleh
karena itu, untuk hadits-hadits dhoif yang disebabkan rawinya pendusta,
tertuduh dusta, dan banyak salah, tidak dapat dibuat hujjah kendatipun
untuk fadla’ilul amal.<br /> b. Syarat yang kedua : Dasar amal yang
ditunjuk oleh hadits dhoif tersebut, masih dibawah satu dasar yang
dibenarkan oleh hadits yang dapat diamalkan (shahih dan hasan)<br /> c.
Syarat yang ketiga : Dalam mengamalkannya tidak mengitikadkan atau
menekankan bahwa hadits tersebut benar-benar bersumber kepada nabi,
tetapi tujuan mengamalkannya hanya semata mata untuk ikhtiyath
(hati-hati) belaka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">5. Pendapat Imam An-Nawawi Di-Syarah Arbain :
Jumhur Ulama telah sepakat membolehkan mengamalkan Hadits Dhaif Untuk
Keutamaan-Keutamaan Amal(fadhailul-A’mal)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Untuk mengkritisi kenapa
tayangan “Hadits-Hadits Palsu” RCTI itu tidak obyektif salah satu
buktinya adalah ketika narator menjelaskan tentang, “Beramallah untuk
duniamu seolah-olah Anda akan hidup selama-lamanya! Dan beramallah untuk
akhiratmu seolah-olah Anda akan meninggal dunia esok hari!” itu adalah
sebuah maqolah dan bukan hadits.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Padahal salah satu ulama kondang
WAHABI membahas tentang hadits dimaksud dengan menyatakan DHO’IF (lemah)
bukan MAUDHU’ (palsu), sebagaimana penjelasan albani berikut ini:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">” اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا , و اعمل لآخرتك كأنك تموت غدا ” .</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">قال
الألباني في سلسلة الأحاديث الضعيفة ( 1 / 63 ) : لا أصل له مرفوعا . و إن
اشتهر على الألسنة في الأزمنة المتأخرة حتى إن الشيخ عبد الكريم العامري
الغزي لم يورده في كتابه ” الجد الحثيث في بيان ما ليس بحديث ” .</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">و قد وجدت له أصلا موقوفا , رواه ابن قتيبة في ” غريب الحديث ” ( 1 / 46 / 2 )<br />
حدثني السجستاني حدثنا الأصمعي عن حماد بن سلمة عن عبيد الله بن العيزار
عن عبد الله بن عمروأنه قال : فذكره موقوفا عليه إلا أنه قال : ” احرث
لدنياك ” إلخ . و عبيد الله بن العيزار لم أجد من ترجمه .</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">ثم وقفت عليها في “تاريخ البخاري ” ( 3 / 394 ) و ” الجرح و التعديل ” ( 2 / 2<br /> / 330 ) بدلالة بعض أفاضل المكيين نقلا عن تعليق للعلامة الشيخ عبد الرحمن<br />
المعلمي اليماني رحمه الله تعالى و فيها يتبين أن الرجل وثقه يحيي بن سعيد
القطان و أنه يروي عن الحسن البصري و غيره من التابعين فالإسناد منقطع .<br />
و يؤكده أنني رأيت الحديث في ” زوائد مسند الحارث ” للهيثمي ( ق 130 / 2 )
من طريق أخرى عن ابن العيزار قال : لقيت شيخا بالرمل من الأعراب كبيرا
فقلت : لقيت أحدا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم ? فقال : نعم ,
فقلت : من ? فقال : عبد الله بن عمرو بن العاص ….</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">ثم رأيت ابن حبان
قد أورده في ” ثقات أتباع التابعين ” ( 7 / 148 ) . و رواه ابن المبارك في ”
الزهد ” من طريق آخر فقال ( 218 / 2 ) : أنبأنا محمد ابن عجلان عبد الله
بن عمرو بن العاص قال : فذكره موقوفا , و هذا منقطع و قد روي مرفوعا ,
أخرجه البيهقي في سننه ( 3 / 19 ) من طريق أبي صالح حدثنا الليث عن ابن
عجلان عن مولى لعمر بن عبد العزيز عن عبد الله بن عمرو بن العاص عن رسول
الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : فذكره في تمام حديث أوله : ” إن هذا
الدين متين فأوغل فيه برفق , و لا تبغض إلى نفسك عبادة ربك , فإن المنبت لا
سفرا قطع و لا ظهرا أبقى , فاعمل عمل امريء يظن أن لن يموت أبدا , و احذر
حذر ( امريء ) يخشى أن يموت غدا ” .</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">و هذا سند ضعيف و له علتان جهالة
مولى عمر بن عبد العزيز و ضعف أبي صالح و هو عبد الله بن صالح كاتب الليث
كما تقدم في الحديث ( 6 ) . ثم إن هذا السياق ليس نصا في أن العمل المذكور
فيه هو العمل للدنيا , بل الظاهر منه أنه يعني العمل للآخرة , و الغرض منه
الحض على الاستمرار برفق في العمل الصالح و عدم الانقطاع عنه , فهو كقوله
صلى الله عليه وسلم : ” أحب الأعمال إلى الله أدومها و إن قل ” متفق عليه
والله أعلم .</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">هذا و النصف الأول من حديث ابن عمرو رواه البزار [ 1 /
57 / 74 ـ كشف الأستار] من حديث جابر , قال الهيثمي في ” مجمع الزوائد ” ( 1
/ 62 ) : و فيه يحيى بن المتوكل أبو عقيل و هو كذاب . قلت : و من طريقه
رواه أبو الشيخ ابن حيان في كتابه ” الأمثال ” ( رقم 229 ) .</span></span></b></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">لكن
يغني عنه قوله صلى الله عليه وسلم : ” إن هذا الدين يسر , و لن يشاد هذا
الدين أحد إلا غلبه , فسددوا و قاربوا و أبشروا … ” أخرجه البخاري في صحيحه
من حديث أبي هريرة مرفوعا.</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=23897" rel="nofollow">http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=23897</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">_________________________________________</span></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> <b><span style="font-size: large;"> </span></b></span></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span style="font-size: large;">اِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">“Beramallah
untuk duniamu seolah-olah Anda akan hidup selama-lamanya! Dan
beramallah untuk akhiratmu seolah-olah Anda akan meninggal dunia esok
hari!”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata dalam
kitabnya “Silsilah al-Ahadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah” jilid pertama
halaman 63-65, hadits nomor 8 :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Riwayat Hadits ini secara marfu’
tidak ada asal-usulnya, walaupun hadits ini sangat terkenal di kalangan
kaum muslimin terlebih pada zaman terakhir saat ini, sampai-sampai
Syaikh Abdul Karim al-Amiri al-Ghazzi tidak mencantumkan hadits ini
dalam kitabnya“al-Jadd al-Hatsits fii Bayaani Maa Laisa Bihadits”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Saya
telah menemukan asal hadits ini secara mauquf. Ibnu Qutaibah
meriwayatkan hadits ini dalam kitabnya “Gharibul Hadits” (1/46/2) :
“as-Sijistani telah menceritakan sebuah hadits kepadaku, al-Asmu’i telah
menceritakan sebuah hadits kepada kami, dari Hammad bin Salamah dari
Ubaidillah bin al-‘Iizar dari Abdullah bin ‘Amru, sesungguhnya ia telah
berkata : ..(kemudian ia menyebutkan hadits ini secara mauquf sampai
kepada Abdullah bin ‘Amru, hanya saja lafadz hadits ini berbunyi,
“Tanamlah untuk duniamu…..hingga akhir hadits.)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Adapun Ubaidillah bin al-‘Iizar, maka saya belum mendapatkan biografinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kemudian
saya mendapatkan biografinya dalam kitab “Tarikh al-Bukhari” (3/394)
dan dalam kitab “al-Jarh wat Ta’dil” (2/330) atas petunjuk beberapa
orang ahli ilmu yang tinggal di Mekkah. Mereka menukil komentar
al-‘Allamah Syaikh Abdurrahman al-Mu’allimi al-Yamani rahimahullah.
Ternyata orang ini (Ubaidillah bin al-‘Iizar) dianggap tsiqah oleh Yahya
bin Said al-Qaththan, dan ia meriwayatkan hadits dari al-Hasan
al-Bashri dan ulama lainnya dari kalangan tabi’in. Dengan demikian maka
sanad hadits ini munqathi’ (terputus).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hal ini diperkuat lagi
ketika saya menemukan hadits ini dalam kitab “Zawaid Musnad al-Harits”
karya al-Haitsami (Qaf 130/2) dari jalur sanad yang lain dari Ahmad
Ubaidillah Zenh) bin al-‘Iizar, ia berkata, “Saya pernah bertemu dengan
seorang syaikh yang sudah tua dari kalangan orang arab badui di suatu
tempat yang bernama ar-Raml. Aku bertanya kepadanya, “Apakah Anda pernah
bertemu dengan salah seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam?” Ia menjawab, “Ya.” Aku bertanya lagi, “Siapa?” Ia menjawab,
“Abdullah bin ‘Amru bin al-Ash…”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kemudian saya mendapati bahwa
Ibnu Hibban telah menyebutkan nama Ubaidillah bin al-‘Iizar dalam
kelompok “Tsiqat Atba’ut Tabi’in” (7/148).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ibnul Mubarak juga
meriwayatkan hadits ini dalam kitab “az-Zuhd” dari jalur sanad yang
lain. Beliau (Ibnul Mubarak) berkata (2/218), “Muhammad bin ‘Ajlan telah
mengabarkan kepada kami bahwa Abdullah bin ‘Amru bin al-Ash berkata,
“….(kemudian beliau menyebutkan hadits ini secara mauquf). Maka sanad
hadits ini pun munqathi’ (terputus).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hadits ini juga diriwayatkan
secara marfu. Al-Baihaqi mentakhrij hadits ini dalam kitab “Sunan
al-Baihaqi” (3/19) dari jalur sanad Abu Shalih, ia berkata, “al-Laits
telah menceritakan suatu hadits kepada kami dari Ibnu ‘Ajlan dari
seorang maula (budak yang telah dimerdekakan) Umar bin Abdul Aziz dari
Abdullah bin ‘Amru bin al-‘Ash dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa sesungguhnya beliau pernah bersabda, “…” (kemudian dia
menyebutkan hadits ini dengan redaksi yang lebih sempurna. Bunyi awal
hadits ini :</span></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">إن هذا الدين متين فأوغل فيه برفق ، و لا تبغض إلى نفسك
عبادة ربك ، فإن المنبت لا سفرا قطع و لا ظهرا أبقى ، فاعمل عمل امريء يظن
أن لن يموت أبدا ، و احذر حذر ( امريء ) يخشى أن يموت غدا</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">“Sesungguhnya
agama Islam ini adalah agama yang kokoh dan kuat, maka masuklah ke
dalamnya dengan kelemahlembutan. Dan janganlah Anda menbenci untuk diri
Anda ibadah kepada Allah. Karena sesungguhnya orang yang kekelahan, ia
tidak dapat menempuh perjalanan dan tidak pula meninggalkan punggung
hewan tunggangannya. Maka beramallah seperti amalnya seseorang yang
meyakini bahwa ia tidak akan meninggal dunia untuk selamanya! Dan
berhati-hatilah seperti kehati-hatiannya seseorang yang khawatir akan
meninggal dunia esok hari.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sanad hadits ini juga dha’if (lemah)
karena di dalam sanadnya terdapat dua ‘illat (sebab yang dapat
melemahkan hadits). (Pertama) kemajhulan maula (budak yang telah
dimerdekakan) Umar bin Abdul Aziz dan (ke dua) kelemahan Abu Shalih yang
nama lengkapnya adalah Abdullah bin Shalih juru tulis al-Laits.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kemudian,
redaksi hadits di atas tidak menjadi nash yang menunjukkan bahwa amal
yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah amal untuk dunia, bahkan
sebaliknya, dhahir hadits ini menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah
amal untuk akhirat. Tujuan dari hadits ini adalah anjuran untuk
senantiasa konsisten dalam beramal shalih secara bertahap sedikit demi
sedikit tanpa terputus. Makna hadits ini sesuai dengan Sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal yang paling dicintai Allah adalah
amalan yang paling konsisten dilakukan secara terus-menerus tanpa
terputus meskipun amal itu sedikit.” Wallahu a’lam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bagian pertama
dari hadits (Abdullah) Ibnu ‘Amru diriwayatkan oleh al-Bazzar (1/57/74 –
Kasyful Astar) dari hadits Jabir. Al-Haitsami berkata dalam kitab
“Majma az-Zawa’id” (1/62), “Dalam sanad hadits ini terdapat seorang rawi
yang bernama Yahya bin al-Mutawakkil Abu ‘Uqail. Dia adalah seorang
pendusta.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Aku (al-Albani) berkata, “Hadits dengan sanad ini
diriwayatkan pula oleh Abu asy-Syaikh dalam kitabnya “al-Amtsal” (nomor
229). Akan tetapi hadits (shahih) berikut ini telah cukup (untuk kita
pegang daripada hadits di atas), yaitu sabda beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam,</span></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">إن هذا الدين يسر ، ولن يشاد هذا الدين أحد إلا غلبه ، فسددوا وقاربوا وأبشروا ….</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">“Sesungguhnya
agama (Islam) ini mudah. Dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini
dengan cara memaksakan dirinya untuk melakukan ibadah-ibadah yang tidak
sanggup ia lakukan, melainkan agama ini akan mengembalikannya ke jalan
kemudahan dan pertengahan. Maka hendaklah kalian beramal secara
proporsional (pertengahan) dan berusahalah menyempurnakan amal ibadah
secara optimal dan berikanlah kabar gembira…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya dari hadits Abu Hurairah secara marfu’. (terjemahan link diatas)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Maka
wajar bila publik beranggapan bahwa ada “sesuatu” yang menunggangi
tayangan “Hadits-Hadits Palsu” RCTI, sehingga memberi kesan tendensius,
subjektif dan memojokkan salah satu kelompok yang mengamalkan hadits
dho’if untuk semangat beribadah dan amal shaleh. Dan “sesuatu itu ialah
“Wahabi”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mengapa “wahabi”? Publik punya penilaian sendiri. Selama
ini dakwah yang dilontarkan oleh para penganut aliran “wahabi”-lah yang
sering melemparkan panah-panah beracun terhadap amaliyah yang sedari
dahulu telah dijalankan umat islam pada umumnya “Panah-panah” semacam
“syirik, kufur, bid’ah, dho’if” bertebaran di situs-situs yang mengusung
paham wahabi. Dan panah itu justru tanpa rasa intoleran menacap di ulu
hati para pengamal “Fadhoil al-A’mal” dan semisalnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Terlepas
dari “sesuatu” bernama wahabi di balik tayangan “Hadits-Hadits Palsu”,
maka sewajarnya suatu tayangan agama lebih berimbang dalam menyajikan
suatu opini. Sehingga tayangan agama tersebut benar-benar memberi
pencerahan terhadap umat, dan bukan keresahan serta pendangkalan materi.
Gitu aja koq repot! Wallahu a’lam bish-Shawab dan semoga bermanfa’at.
Aamiin</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><strong>(Oleh: KH. Ibnu Mas’ud, Anggota Laskar Tim Sarkub)</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber: sarkub</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-81911288814331251722013-07-27T02:45:00.000+07:002013-07-27T02:45:02.153+07:00Tentara Suriah Sapu Bersih Elemen Takfiri di Damaskus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsaEUXpdE2qlR4qZoGgSqjJvZ0_Co4OtH35_7vyVfHHV7j7HZBN4sHdbWl-8dV2ITVRsK8-TsfhahYq0mmXRWXHWfwChx585kInxwuPMNnjZjiHZEXn-e6gckXYXumvDLAHKGf3AJ9mb0/s1600/n00283621-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsaEUXpdE2qlR4qZoGgSqjJvZ0_Co4OtH35_7vyVfHHV7j7HZBN4sHdbWl-8dV2ITVRsK8-TsfhahYq0mmXRWXHWfwChx585kInxwuPMNnjZjiHZEXn-e6gckXYXumvDLAHKGf3AJ9mb0/s320/n00283621-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Tentara Suriah terus melakukan serangkaian operasi sapu bersih di
ibukota Damaskus, menghancurkan beberapa tempat persembunyian teroris
dan sejumlah besar senapan mesin berat, demikian media Suriah
melaporkan.<br /><br />Pasukan pemerintah Suriah pada hari Senin, 15/07/13,
berhasil membunuh dan melukai beberapa takfiri di Ghouta timur di
pinggiran Damaskus, kata kantor berita resmi SANA.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Menurut sumber
militer Suriah, 14 pemberontak bersenjata di Hasakah meletakkan senjata
mereka dan menyerah kepada pasukan Suriah. Mereka dibebaskan setelah
berjanji untuk tidak mengambil tindakan yang lebih yang mengacaukan
keamanan nasional Suriah.<br /><br />Di tempat lain, tentara Suriah bentrok
dengan takfiri di kawasan Harasta di Damaskus dan membunuh beberapa dari
mereka serta menghancurkan senjata dan amunisi.<br /><br />Sementara itu di
tempat lain, tentara Suriah menemukan sebuah terowongan dengan panjang
400m di daerah al-Qaboun di bawah jalan raya Damaskus-Homs yang
menghubungkan al-Qaboun dan Joubar.<br /><br />Menurut sumber militer,
terowongan itu digunakan oleh takfiri untuk mentransfer senjata dan
amunisi dan untuk menyerang warga sipil.<br /><br />Di kota utara Aleppo,
militer Suriah terus melakukan operasi pembersihan kelompok-kelompok
bersenjata dukungan asing, menghancurkan mobil yang didatangkan dari
Turki sarat dengan senjata dan amunisi.<br /><br />Sebelumnya pada hari itu,
sejumlah takfiri tewas dan beberapa lainnya terluka dalam sebuah
ledakan di kawasan Bani Zaid di kota Aleppo.<br /><br />Tentara Suriah terus
berhasil dalam operasi bersih-bersih di negara itu yang menimbulkan
kerugian besar pada ekstremis Takfiri. [IT/Onh/Ass]</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-17713544350104678692013-07-27T02:41:00.002+07:002013-07-27T02:41:39.640+07:00Qardhawi Ucapkan Terima Kasih Atas Bantuan Senjata dari Amerika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtUNMl6qPZpf_zHCb6ojB4-y8OfejU8rbdWIntowQAxYOrfQiWJQpACK4YDzj4PQlcQMrwGn8TJE2wSKLAOmqbf80Dv7wpIHvpEax33zreHqXf0_qLfj9B0_Kt3wSksYYTlVqWTuHzcyw/s1600/126-300x225%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtUNMl6qPZpf_zHCb6ojB4-y8OfejU8rbdWIntowQAxYOrfQiWJQpACK4YDzj4PQlcQMrwGn8TJE2wSKLAOmqbf80Dv7wpIHvpEax33zreHqXf0_qLfj9B0_Kt3wSksYYTlVqWTuHzcyw/s1600/126-300x225%5B1%5D.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Amerika sudah mulai mengulurkan bantuan persenjataan kepada
para pemberontak Suriah. Bantuan ini membuat Syekh Yusuf al-Qardhawi
Ketua Persatuan Ulama sedunia berterima kasih kepada Amerika.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Saat
khotbah Jumat di masjid Umar bin Khathab di Dhoha Qatar, al-Qardhawi
berkata: “Kami semua mengucapkan terima kasih kepada Amerika yang
membantu persenjataan para pejuang dengan senjata senilai 60 juta
dollar, dan kami ingin lebih dari itu.”</span></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Al-Qardhawi juga
mempertanyakan isu-isu yang berkembang bahwa bantuan senjata dari
Amerika itu demi meredam keinginan para pemberontak tersebut untuk
menyerang Israel jika telah berhasil menguasai Suriah. Dia menolak akan
kebenaran isu tersebut. Dia juga meminta agar Amerika mengambil tindakan
sebagaimana yang mereka lakukan saat menumbangkan rezim Qadhafi di
Libya. Dia mendorong Amerika untuk bersikap berani melakukan hal itu
sebagai nilai poin kebaikan Amerika dalam membela kebenaran.</span></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Perlu
disebutkan bahwa al-Qardhawi menganjurkan pembunuhan al-Qadhafi saat
berkecamuk perang di Libya. Dia berkata: “Barangsiapa mampu membunuh
al-Qadhafi maka hendaknya dia membunuhnya. Barangsiapa mampu
menembaknya, maka hendaknya dia melakukan hal itu, agar semua orang dan
umat Islam dapat hidup tenang dan terhindar dari kejahatan lelaki gila
ini.”</span></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Al-Qardhawi juga membolehkan untuk meminta bantuan
dari tentara Neto saat perang di Libya. Sekarang ini, dia membolehkan
rakyat Suriah meminta negara-negara asing untuk ikut ambil bagian dalam
menyelesaikan persoalan mereka, di saat negara-negara Arab gagal
melakukannya. (quds/sm).</span></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">(musliminfo.com) </span></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-26008624605625569342013-07-17T20:16:00.002+07:002013-07-17T20:16:38.036+07:00Kelompok Teroris Takfiri al-Qaeda Akan Dirikan Pemerintahan Di Utara Suriah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifvhHjVNsJWRfVToZ-kicNMtuhOqQ02AgKLuYkPSObBf7liSjzSyWriWbQLnM5f9rNJOMcqUi3W9s9DKanypWFsNxcPwxWisiUgEJVJXGqGjFnJbdtOjAAS7AlbGQTcZ-iCNDb3-8NvSE/s1600/n00283872-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifvhHjVNsJWRfVToZ-kicNMtuhOqQ02AgKLuYkPSObBf7liSjzSyWriWbQLnM5f9rNJOMcqUi3W9s9DKanypWFsNxcPwxWisiUgEJVJXGqGjFnJbdtOjAAS7AlbGQTcZ-iCNDb3-8NvSE/s320/n00283872-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kelompok takfiri al-Qaeda berencana mendirikan pemerintah merdeka di
utara Suriah pada bulan Agustus mendatang, dan membangun basis lebih
kuat untuk kelompok teroris di negara yang dilanda perang itu.<br /><br />Laporan
itu dimuat oleh Koran Asharq Al-Awsat yang mengutip sumber dalam
Tentara Bebas Suriah (FSA) yang memimpin pemberontakan mematikan di
Suriah selama lebih dari dua tahun. Dikatakannya, mitra al-Qaeda mereka
berencana mengumumkan kekuasaan mereka pada akhir bulan suci Ramadhan (<i>7 Agustus</i>) yang merupakan salah satu hari libur keagamaan paling terkenal di negara-negara Muslim.</span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber
itu mengatakan, setelah mengalahkan tentara Suriah, al-Qaeda bermimpi
mengalahkan semua kelompok bersenjata oposisi Suriah, kemudian mengambil
alih daerah dekat perbatasan Turki di bawah kontrol mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pengumuman itu secara resmi akan diumumkan pada 7 Agustus yang merupakan "Jam Nol" bagi pemerintah baru al-Qaeda di Suriah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Wilayah
Bab al-Hawa dan penyeberangan perbatasan Hazem adalah target yang
paling penting al-Qaeda untuk ditetapkan sebagai pusat pemerintahannya,
menurut sumber itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mereka membutuhkan Bab al-Hawa untuk transfer
senjata dan Hazem untuk penyelundupan minyak sehingga mereka dapat
membiayai kegiatan terorisme mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Pelaksanaan rencana ini
dimulai seminggu yang lalu setelah pemenggalan anggota FSA, Fadi al-Qash
dan saudaranya di kota Al-Dana, dan kemudian membunuh komandan Tentara
Bebas Suriah (FSA), Kamal al-Hamami. Rencananya al-Qaeda akan terus
melanjutkan serangkaian pembunuhan yang menargetkan semua anggota
FSA,"kata sumber itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kelompok takfiri Wahabi, al-Qaeda, termasuk
Front al-Nusra merupakan organisasi teroris yang assist dan berpengaruh
untuk FSA dalam perang mereka melawan Suriah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Meskipun kejahatan
brutal kelompok-kelompok ekstremis ini dilakukan terhadap orang-orang
Suriah, FSA dan Koalisi Nasional Suriah (SNC) yang merupakan oposisi
tidak mengesampingkan partisipasi mereka dalam perang. [IT/Onh/Ass]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Islam-Tmes </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-76752511436779987702013-07-16T10:28:00.001+07:002013-07-16T10:28:33.526+07:00KH HASYIM MUZADI: Syekh Buthi Membuat "Gerah" Salafi-Salafi Wahabi <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFyLqFuPb6YBOYSwYV3ggqN1gZV-xIPTumRjLGJv9D4lg6d5WVe-Xp5HVKb-rWPkMwjFDLwN0ihUMaWquusb4zb7KdiTCQk3HFws2MGfJyoM-GKU6S0Wc8hm8n-fceERe5D9bCaMEe1Gs/s1600/syeh+buthi%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFyLqFuPb6YBOYSwYV3ggqN1gZV-xIPTumRjLGJv9D4lg6d5WVe-Xp5HVKb-rWPkMwjFDLwN0ihUMaWquusb4zb7KdiTCQk3HFws2MGfJyoM-GKU6S0Wc8hm8n-fceERe5D9bCaMEe1Gs/s320/syeh+buthi%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">KH HASYIM MUZADI*</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Awalnya,
Syekh Buthi Membuat "Gerah" Salafi-Salafi Wahabi laknatullah'Alaih,
Syekh Said Ramadhan Al-Buthi adalah tokoh utama kelas dunia dari
kalangan Sunni atau Ahlussunnah wal Jama'ah. Beliau tidak hanya
dikenal sebagai seorang sufi, namun juga ahli syariat sekaligus ahli
hakikat, dan argumentator Sunni terhadap serangan-serangan non-Sunni.
Ini diakui baik di Suriah maupun di dunia Muslim lainnya.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Salah
satu dari kehebatan Syekh Buthi adalah kemampuannya berargumentasi
terhadap serangan-serangan kelompok takfiriyah yang suka mengkafirkan
kelompok Asy'ari (Sunni), juga suka mengkafirkan amalan-amalan
fadhilah dan lain sebagainya. Syekh Buthi ini paling gigih dan paling
jitu untuk melawan mereka.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Ada
dua karya Syekh Buthi yang membuat "gerah" kelompok Wahabi dan
Salafi yang ada di Suriah dan di dunia muslim pada umumnya. Pertama
bukunya yang berjudul "al-La Mazhabiyyah: Akhtoru Bid'atin Tuhaddidus
Syariah Islamiyyah", yang artinya bahwa pemikiran non madzhab adalah
bid'ah baru yang dapat merusak pemikiran syari'ah. Ringkasnya, buku
itu menjelaskan bahwa orang memahami Islam itu harus dengan pola
berfikir. Nah pola berfikir itu dengan metodologi ijtihad yang tidak
bisa hanya diserahkan orang-perorang yang tidak memenuhi syarat untuk
itu. Menurut Syekh Buthi, bagi mereka yang melakukan itu samalah
artinya dia merusak Islam karena dia akan memelencengkan makna yang
sesungguhnya dari Islam itu sendiri. </span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Buku ini sangat terkenal dan jitu sekali untuk melawan Wahabiyah dan kelompok takfiriyah tadi.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Kedua,
buku Syekh Buthi yang berisi uraian tentang Salafi yakni
"As-Salafiyyah". Bahwa menurutnya, Salafi ini bukan madzab tapi
suasana keagamaan pada zaman "as-salafus salih". Jadi Salafi bukan
merupakan pola pemikiran tapi fakta kehidupan "darussalam" itu yang
damai.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Dua
buku itu betul-betul membikin kelompok Wahabi dan Salafi kelabakan,
sehingga sudah lama sebenarnya ada pertentangan sektarian antara
Wahabi-Salafi dengan Syekh Buthi.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<b> </b></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> <b>Penasihat Presiden</b></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Bersamaan
dengan itu Syekh Buthi menjadi penasihat Presiden. Dalam keadaan
normal ia memberikan nasihat di bidang agama. Namun karena adanya
konflik yang membelah pemerintah dan masyarakat pemberontak, dalam
hal ini juga dikompori oleh luar negeri, maka terjadi kolaborasi
antara faktor agama dan konflik politik.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Sementara
itu di pemerintahan sendiri banyak unsur Syiah Alawiyahnya yang
tidak disukai oleh jamaah-jamaah takfiriyah yang dimotori oleh
Salafi-Wahabi, meskipun Syekh Buthi sendiri bukan orang Syiah. Syekh
Buthi sendiri sebenarnya berada di pemerintahan dengan maksud ingin
mencari keseimbangan antara Sunni dengan Syiah Alawiyah itu.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Konflik
Suriah memang terus berlanjut. Faktor yang lebih dominan sebenarnya
adalah politik. Pertama sebenarnya karena Israel itu ingin
menghancurkan Suriah karena dia negara yang paling depan berhadapan
dengan mereka. Di sana dihuni kekuatan-kekuatan militan yang melawan
Israel. Seperti kekuatan Syiah yang dikendalikan oleh Iran, lalu
kekuatan Hamas yang dikendalikan oleh Khalid Massal dan beberapa
kekuatan Syiah sebagai bagian dari Hezbollah yang dipimpin oleh Hasan
Nasrollah. Tiga kekuatan ini yang membuat Suriah menjadi musuh utama
Israel ditambah bahwa pemerintahan Basyar sendiri cenderung ke Syiah
Alawiyah.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Karena
faktor politik ini, tentu sebagaimana juga penyerangan terhadap
negara Islam yang lain pasti Amerika ikut campur. Dan dapat diduga
bahwa dia pasti membantu pemberontak, pertama karena tidak suka
dengan pemerintahan, kedua Salafi-Wahabi itu selalu pro
Saudi-Amerika, termasuk di dalamnya jamaah takfiriyah.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Sementara
negara-negara yang "sudah direformasi" seperti Mesir, Libya dan
sebagainya yang diam-diam berpihak kepada Amerika, dan di sini mereka
berpihak pada pemberontak. Nah karena itu maka Iran menyeret Cina dan
Rusia untuk masuk dalam pertempuran ini karena faktor perlawanan
terhadap Amerika, sebenarnya bukan karena faktor agama, namun untuk
menjaga keseimbangan Barat dan Timur.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> <a href="http://www.satumedia.info/2013/06/awalnya-syekh-buthi-membuat-gerah.html" name="more"></a></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://www.satumedia.info/2013/06/awalnya-syekh-buthi-membuat-gerah.html" name="more">
Maka terjadilah carut marut politik di Suriah, dan Syekh Buthi
berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Karena beliau sebagai
orang Sunni, sebagai penasihat pemerintah itu pun dia harus
berhadapan dengan Syiah Alawi, sementara yang takfiri ini menganggap
bahwa Syekh Buthi berpihak pada kedzaliman.</a></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Karena
Syekh Buthi itu dianggap sangat besar kekuatannya terutama dalam
Islam maka kemudian beliau diserang dengan cara seperti itu. Syekh
buthi meninggal dalam aksi serangan bunuh diri. Saya kira penyerangan
ini tidak jauh dari kelompok takfiriyah, atau gerakan-gerakan
politik yang anti pemerintah.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<b></b></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b></b>
<b>Propaganda Negatif</b></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Setelah
Syekh Buthi meninggal dengan cara seperti itu, kelihatannya pihak
barat dan dari pihak Salafi-Wahabi ini mengkhawatirkan dukungan ulama
dunia, atau simpati umat dunia terhadap beliau. Maka direkayasalah
terhadap beberapa ulama untuk menjelekkan Syekh Buthi, seperti Syekh
Qaradhawi. Ada statemen beliau yang cenderung memojokkan. Nah itu
sebetulnya adalah bagian dari gerakan politik untuk meredam dukungan
dan simpati kepada Syekh Buthi.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Kita
mendengar orang yang menjelekkan Syekh baik di media cetak maupun
elektronik internasional. Padahal di dalam orang Islam orang yang
meninggal itu tidak usah dijelekkan. Ada haditsnya yang menyebutkan,
"Udzkuru ma hasina mautakum". Nah tapi untuk kepentingan supaya tidak
ada reaksi maka Syekh Buthi dijelekkan. Jadi kita tidak perlu
memperbesar kontroversi ini karena termasuk bagian dari konspirasi
orang lain.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Menurut
"ahlissunnah wal jamaah", orang yang shalih tetaplah shalih. Bahwa
pilihan politik berakibat sesuatu itu kita tidak masuk dalam penilaian
pribadi dan agamanya seperti dulu pada waktu zaman pertentangan
Sayydina Ali dan Sayyidina Utsman. Orang Sunni mengatakan, 'Apa yang
terjadi di dalam sahabat itu kita diam", karena itu bukan dari faktor
agama tetapi faktor lain. Sehingga dari kelompok Sunni di dunia
lebih senang kalau dia tidak menghujat Syekh Buthi dan ini lebih
kepada masalah politik bukan masalah sektarianisme agama sekalipun
masalah sektarianisme agama ini menjadi sumbu disebabkan karena
permainan global untuk memainkan antara sektor itu.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<b> </b></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> <b>Hubungan dengan NU</b></span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Sewaktu
ke Suriah, saya sempat bertemu dengan Syekh Buthi bersama beberapa
kiai, antara lain KH Idris Marzuki, KH Masruri Mughni (alm.), dan KH
Nur Muhammad Iskandar. Beliau sudah memberikan ijazah langsung untuk
menyebarkan semua karyanya.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Salah
satu karyanya yang paling terkait dengan NU adalah "Syarah
Al-Hikam", karena Al-Hikam sendiri adalah kitab tasawuf andalan yang
dikaji di pesantren. Menurut saya, kelebihan kitab yang ditulis Syekh
Buthi dibanding syarah hikam lainnya, pertama karena beliau memulai
Hikam itu dari syariatnya kemudian masuk hakikat. Jarang ada syarah
Hikam seperti itu. Biasanya hakikatnya itu saja yang disyarahi. Jadi
dari syariat beliau mengungkapkan dalil-dalilnya, baru baru masuk ke
hakikat.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Yang
kedua Syekh Buthi ini memperlengkapi Hikam ini dengan dalil-dalil
yang muktabar baik Al-Qur'an maupun hadits nabi, karena hikam sendiri
didalamnya tidak ada dalil hanya menyinggung sedikit tentang ayat,
tapi belum proporsional pada setiap qoul ada dalilnya.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Di
NU memang Sykeh Buthi ini kalah populer dibanding dengan misalnya
Syekh Wahbah Zuhaili dan Qaradhawi. Itu karena masalah silaturrahim
saja, karena beliau sudah sepuh. Syekh Wahbah masih sering datang ke
Indonesia, sementara Syekh Buthi hanya diwakilkan kepada putranya, Dr
Taufik.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Kedua,
kitab-kitab Syekh Buthi bukan kategori fikih praktis, meskipun
banyak sekali yang terkait dengan fikih dan ushul fikih, tapi beliau
lebih dikenal dengan ulama sufi dan argumentator Sunni. Namun
mestinya para ulama itu tidak bisa secara simpel dipetakan sebagai
ahli fikih atau tasawuf. Seperti imam Syafi'i adalah ahli fikih
padahal beliau sangat sufi. Imam Hanafi adalah ahli ra'yi tapi beliau
juga sangat sufi. Jadi kita lebih sering melihat pada disiplin ilmu
apa yang menonjol. Namun, "apa yang ada di gudang itu kan tidak semua
terlihat di etalase."</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Salah
satu pemikiran Sykeh Buthi yang menurut saya perlu dikembangakan
adalah komprehensi antar disiplin-disiplin pecahan ilmu agama,
misalnya konprehensi antara fikih dengan tafsir, tasawuf dengan ilmu
kalam. Ini dilakukan supaya integral. Saya bisa mengatakan bahwa
syekh buti ini bisa disebut Imam Ghazali kedua baik di dalam
mengutarakan argumentasi maupun mengutuhkan kembali ilmu-ilmu Islam
itu yang selama ini pecah: fikih jauh dari tarekat, tarekat jauh dari
ilmu kalam, teknologi jauh dari tauhid, dan seterusnya. Ini tidak
benar.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
Nah
pecahan pecahan ilmu agama itu disatukan lagi oleh Syekh Buthi dalam
ceramah-ceramah dan pengajian. Keistemewaan lain Syekh Buthi adalah
ceramahnya yang sistematik dan terukur, serta bisa langsung
ditranskrip dan dicetak tanpa editing. Maka karya-karya beliau
tercatat cukup banyak dan sebagian besar sudah sampai ke berbagai
pesantren di Indonesia.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
* Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Rais Syuriyah PBNU</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;"><a href="http://redirect.viglink.com/?key=11fe087258b6fc0532a5ccfc924805c0&u=http%3A%2F%2Fwww.nu.or.id%2Fa%2Cpublic-m%2Cdinamic-s%2Cdetail-ids%2C4-id%2C43458-lang%2Cid-c%2Ckolom-t%2CAwalnya%2B%2BSyekh%2BButhi%2BMembuat%2B%25E2%2580%259CGerah%25E2%2580%259D%2BSalafi%2BWahabi-.phpx"><span style="color: windowtext;">http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,43458-lang,id-c,kolom-t,Awalnya++Syekh+Buthi+Membuat+"Gerah"+Salafi+Wahabi-.phpx</span></a></span></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-55420179833610731302013-07-15T18:32:00.003+07:002013-07-15T18:32:43.236+07:00Zionis, Entitas Terkorup di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0pYASeIZ8GzzSI08o9IUSGVPSUpyjP08CBI4chifONdgzO6YOX_CAXFi75LiPr-_rnQJltDw1lGCN_yiaSy_URTIHBB4Ol8cSZ3lLAk8knj3BvUV-FytKgwkhSNkKUUGmVgbygEkqeKU/s1600/n00281586-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0pYASeIZ8GzzSI08o9IUSGVPSUpyjP08CBI4chifONdgzO6YOX_CAXFi75LiPr-_rnQJltDw1lGCN_yiaSy_URTIHBB4Ol8cSZ3lLAk8knj3BvUV-FytKgwkhSNkKUUGmVgbygEkqeKU/s320/n00281586-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Transparency Internasional menjuluki rezim Zionis sebagai entitas
terkorup di antara negara-negara maju di dunia dalam 2 tahun terakhir
ini.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Laporan itu menunjukkan, politisi Israel dianggap paling korup di antara semua sektor.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dari
semua anggota Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD) yang disurvei, tingkat korupsi Yunani dan Israel masing-masing
menduduki peringkat pertama dan kedua. Sementara lembaga-lembaga politik
dan budaya kedua negara itu menduduki peringkat teratas korupsi.</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sebanyak
80 % warga Israel percaya bahwa seseorang harus memiliki kontak yang
sangat tinggi di sektor publik agar dapat melakukan sesuatu.
Transparency International menyatakan, pihaknya melihat kegagalan yang
sangat berakar dalam pemerintahan Israel.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pengawas anti korupsi
yang berbasis di Berlin mengadakan survei Global Corruption Barometer
2013 yang melibatkan 114.000 orang dari 107 negara. Survei itu meminta
pendapat peserta tentang korupsi dan lembaga yang bergerak di dalamnya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Peserta
diminta menulis peringkat institusi dari 1 sampai 5. Angka 1 berarti
tidak korup sama sekali dan angka 5 berarti sangat korup.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Para
peserta menjawab, partai-partai politik dianggap sebagai lembaga paling
korup dengan nilai 3,8. Pasukan polisi menempati posisi kedua dengan
nilai 3,7. Pejabat publik, pegawai negeri sipil, parlemen dan peradilan
berada di posisi ketiga dengan nilai 3.6.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sementara media berada
di posisi ke-9. Tapi di Inggris, media menjadi sektor yang paling korup.
Media Inggris telah kehilangan rasa hormat mayoritas penduduk dalam
beberapa tahun terakhir ini. Sekitar 69 % peserta survei percaya bahwa
media juga korup. Angka ini naik 30 % dibanding tahun 2010.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bisnis-swasta dan sektor kesehatan duduk di peringkat ke-8 skala korupsi.[IT/AA/NAT]</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-61507457140853441322013-07-15T18:03:00.002+07:002013-07-15T18:03:44.462+07:00Mahasiswa Indonesia di Canberra Tuntut SBY Jamin Hak-Hak Syiah Sampang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJP7gNap1Y7TP_-arW6MOEjhe5dy9xpFdR6H_3jiFQxGNnDGyR6mH1R06hz5eFQbpAhOg6xJxfO8I9kLgO2xSN3Lfn4tJm0yizdtKOHaJFI1F2veL2v7lTN7ffZSif8vBkcD5U-22OFRs/s1600/n00279235-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJP7gNap1Y7TP_-arW6MOEjhe5dy9xpFdR6H_3jiFQxGNnDGyR6mH1R06hz5eFQbpAhOg6xJxfO8I9kLgO2xSN3Lfn4tJm0yizdtKOHaJFI1F2veL2v7lTN7ffZSif8vBkcD5U-22OFRs/s400/n00279235-b%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pernyataan Sikap tentang Pengusiran Warga Syiah Sampang</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />FORUM SOLIDARITAS UNTUK KEBHINEKAAN</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Kami
adalah warga Indonesia yang sedang menempuh pendidikan serta penelitian
di Canberra, Australia. Pada pelbagai forum kami mendengar betapa
Indonesia kini mengalami sejumlah kemajuan dalam banyak sekali bidang.
Dan kami bangga dengan itu. </span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Tapi, Pak Presiden, di sela-sela
kesibukan kami mengamati perkembangan Indonesia, tiba-tiba kami
dikejutkan oleh berita tentang sekelompok warga negara yang diusir dari
rumahnya. Mereka mengungsi berbulan-bulan akibat hilangnya rasa aman.
Setelah itu, mereka pun harus kembali terusir dari tempat pengungsian
mereka. Warga negara yang kebetulan berkeyakinan Islam Syiah itu masih
berharap bisa kembali ke tanah kelahiran mereka, Sampang, Madura.
Betapapun rumah-rumah mereka telah hangus terbakar, mereka ingin
membangunnya kembali. Tapi ternyata mereka dipindahpaksakan ke rumah
susun di Sidoarjo. Mereka semakin jauh dari tempat tinggalnya.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Kami
tidak hanya prihatin, tapi juga teramat sedih. Sedih karena demokrasi
Indonesia yang sedang bertumbuh ini harus ternoda oleh ketidakmampuan
(tepatnya, ketidakmauan) negara melindungi sekelompok warganya yang
ingin hidup dengan keyakinan sendiri. Dalam banyak survei, diketahui
bahwa intoleransi di tengah masyarakat kian hari kian tinggi. Walau kami
sadar bahwa ini bukan semata tanggung-jawab pemerintah, tapi juga
tokoh-tokoh masyarakat, pemuka agama, pendidik, media, dan lain-lain,
tapi inisiatif tertinggi tetap di tangan negara.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Untuk itu, kami, mahasiswa Indonesia di Canberra, meminta ketegasan pemerintah untuk:</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />1. Melindungi hak-hak kewargaan komunitas Syiah Sampang dan komunitas minoritas lain;<br />2. Memulangkan dan memberi rasa aman bagi warga Syiah yang ingin kembali membangun dan tinggal di rumahnya di Sampang;<br />3. Mengambil tindakan hukum yang tegas bagi siapapun yang merusak dan melakukan kekerasan terhadap warga Syiah Sampang;<br />4.
Mengambil tindakan hukum yang tegas bagi siapapun yang dengan sengaja
di hadapan publik menghasut dan melakukan syiar kebencian kepada suatu
kelompok masyarakat, seperti komunitas Syiah;<br />5. Mengambil tindakan
hukum yang tegas kepada aparat negara yang melakukan pembiaran
terjadinya aksi kekerasan terhadap komunitas Syiah Sampang yang
menyebabkan properti mereka rusak dan dua orang meninggal;<br />6.
Melakukan kampanye yang massif tentang pentingnya toleransi hidup
bermasyarakat melalui pendidikan, ceramah agama, pertemuan di lingkungan
masyarakat, media, dan lain-lain.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Demikian dan terima kasih.</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Canberra, 3 Juli 2013<br />Forum Solidaritas untuk Kebhinekaan</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />1. Sri Lestari Wahyuningroem (PhD Student, Dept of Political and Social Change, ANU)<br />2. Saidiman Ahmad (GradDip Student, Crawford School of Public Policy, College of Asia and the Pacific, ANU)<br />3.
Henri Sitorus (Research Scholar/PhD Candidate Civil Society,
Citizenship and Third Sector Research Group, ADSRI -Research School of
Social Sciences, ANU).<br />4. Burhanuddin Muhtadi (PhD Student, Dept of Political and Social Change, College of Asia and the Pacific, ANU)<br />5. Frederika Korain (MAAPD Student, School of Arts and Social Sciences, ANU)<br />6. Fajar Argo Djati (Master Student, College of Asia and the Pacific, ANU)<br />7.
Br. Budi Hernawan, OFM (Postdoctoral Research Fellow Regulatory
Institutions Network (RegNet), College of Asia and the Pacific, ANU) <br />8. Yulia Indri Sari (PhD Student, Crawford School of Public Policy, College of Asia and the Pacific, ANU)<br />9. Indri Sri Sembadra (Aktivis Perempuan)<br />10. Arianto Patunru (Fellow, ANU College of Asia and the Pacific)<br />11. Stella Hutagalung<br />12. Ariane Utomo (Research Fellow, ANU College of Arts and Social Sciences)<br />13. Didi Ahmadi (Master Student, Crawford School of Public Policy, ANU)<br />14. Fadliya (PhD student, Crawford School of Public Policy, ANU)</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Contact Person: <br />+61406 405 912 atau idhi_mandar@yahoo.com (Saidiman Ahmad)<br />+61452 621 070 atau henri.sitorus@yahoo.com (Henri Sitorus)</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">(Islam-Times) </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-42735695396569434342013-07-15T17:53:00.000+07:002013-07-15T17:53:45.444+07:00Edward Snowden Mimpi Terburuk Amerika Serikat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRpK_WSxBGv-PhWyV5CmgSq_O4oPyGhFC2x2QE8a36kd4V08zhi7SYlAOqbTa8KzQUC98gpSOzRhyln5up8Upnn6lvy_PUj8TolZRs4MPDWGZNmXlWmmKAFkm4MY1_eRbMCEz_JroR0A/s1600/n00282854-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRpK_WSxBGv-PhWyV5CmgSq_O4oPyGhFC2x2QE8a36kd4V08zhi7SYlAOqbTa8KzQUC98gpSOzRhyln5up8Upnn6lvy_PUj8TolZRs4MPDWGZNmXlWmmKAFkm4MY1_eRbMCEz_JroR0A/s400/n00282854-b%5B1%5D.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mantan pegawai kontrak badan intelijen AS (NSA) yang kini menjadi buruan
Amerika Serikat, Edward Snowden, menguasai informasi-informasi
berbahaya yang jika diungkapkan bisa menjadi mimpi terburuk bagi Amerika
Serikat.<br /><br />Hal itu dikatakan seorang wartawan yang mengetahui hal
berkaitan dengan informasi tersebut dalam wawancara dengan sebuah surat
kabar di Argentina.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Glenn Greenwald, wartawan Guardian yang
pertama kali menerbitkan dokumen-dokumen yang dibocorkan Snowden,
mengatakan dalam wawancara koran yang terbit hari Sabtu bahwa pemerintah
AS harus berhati-hati mengejar sang analis komputer itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Snowden
memiliki informasi yang cukup untuk merusak pemerintah AS hanya dalam
satu menit dibandingkan dengan yang pernah dilakukan oleh siapa pun
sebelumnya," kata Greenwald dalam wawancara dengan surat kabar harian
Argentina La Nacion di Rio de Janeiro.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Pemerintah AS setiap hari
harus berlutut mengemis-ngemis agar jangan sampai terjadi apa-apa
dengan Snowden karena kalau sesuatu terjadi padanya, semua informasi
bisa terungkap dan ini bisa menjadi mimpi terburuk (bagi Amerika
Serikat)."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Snowden, yang sedang diburu Washington untuk
menghadapi tuntutan melakukan spionase setelah membocorkan rincian
program pengintaian rahasia, terdampar di sebuah bandar udara di Moskow
sejak 23 Juni lalu dan saat ini sedang mencari suaka di Rusia sampai dia
bisa berpergian secara aman ke Amerika Latin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Beberapa negara Amerika Latin telah menawarinya suaka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Greenwald mengatakan kepada Reuters Selasa lalku bahwa Snowden tampaknya akan menerima suaka di Venezuela. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bocoran-bocoran
dari Snowden soal kegiatan mata-mata yang dilancarkan Amerika Serikat,
termasuk penyadapan lalu lintas surat elektronik global, telah membuat
marah baik musuh maupun sekutu Washington.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Para pemimpin
negara-negara Amerika Latin mengecam Amerika Serikat setelah Greenwald
melaporkan melalui sebuah surat kabar Brazil bahwa AS menargetkan
sebagian besar negara di kawasan tersebut dengan program spionase yang
mengawasi lalu lintas Internet.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Washington telah meminta negara-negara untuk tidak memberikan tempat berlindung bagi Snowden.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Greenwald
mengatakan dalam wawancara dengan La Nacion bahwa dokumen-dokumen yang
disimpan Snowden di tempat-tempat berbeda di berbagai belahan dunia
memberi rincian program spionase AS yang menangkap penyiaran di Amerika
Latin serta tentang bagaimana mereka bekerja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Penyadapan
komunikasi satu arah dilakukan melalui perusahaan telepon di Amerika
Serikat yang memiliki kontrak dengan perusahaan-perusahaan
telekomunikasi di sebagian besar negara-negara Amerika Latin," kata
Greenwald seperti dikutip Reuters. [IT/Ass/Onh/Ant]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Islam Times </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-50997810543149181682013-07-15T17:09:00.002+07:002013-07-15T17:10:37.683+07:00FSA Bersumpah akan Hancurkan Front al-Nusra di Suriah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgypyAoo8tqRHqWyFPXf34k1AsCnGJKfFl5339ZUi1whnFWG875EKaJspdqaHONkdwOfBulhmr-K5aakecnn3wkgw8VrFb-UzUH6DKxI6vSJvKcvQiMduaeErje0Cz-e8WVlUKt5Xr44lo/s1600/n00283192-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgypyAoo8tqRHqWyFPXf34k1AsCnGJKfFl5339ZUi1whnFWG875EKaJspdqaHONkdwOfBulhmr-K5aakecnn3wkgw8VrFb-UzUH6DKxI6vSJvKcvQiMduaeErje0Cz-e8WVlUKt5Xr44lo/s320/n00283192-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Tentara Bebas Suriah (FSA) menuntut kalangan masyarakat internasional
untuk memasok senjata lebih banyak lagi untuk memerangi kelompok takfiri
al-Qaeda. Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah salah satu komandan
puncaknya dibunuh oleh Front al-Nusra di propinsi Latakia. <br />Seorang
komandan FSA yang menyaksikan pembunuhan itu kepada al-Jazeera pada
hari Sabtu, 13/07/13, mengatakan, mereka ingin menghindari perang dan
konfrontasi habis-habisan dengan al-Qaeda, tetapi kelompoknya tengah
mencari keadilan bagi komandan mereka yang tewas.</span> </div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Aksi
ekstremisme mereka sudah tak tertahankan. Pesawat tempur asing datang
silih berganti, sementara mereka sibuk dengan agenda asing mereka
sendiri. Kami menuntut masyarakat internasional memasok kami senjata
lebih banyak untuk menyingkirkan penyakit ini, "kata komandan FSA.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dikatakannya, semua orang asing harus meninggalkan negara itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">FSA
juga menuntut kepala kelompok al-Qaeda dan mengutuk pembunuhan Kamal
Hamami, atau Abu Basir, di provinsi Latakia, pada Kamis lalu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />"Kami
percaya ini adalah serangan yang direncanakan pada pemimpin kami,
karena kami ingin memperkuat posisi terdepan dekat perbatasan Turki
terhadap rezim. Dan kami merasa al-Qaeda tidak melakukan apapun yang
diperlukan untuk melindungi keluar/masuknya serangan rezim, "kata
komandan FSA itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Insiden itu meningkatkan ketegangan antara
pemberontak yang seharusnya bekerja sama untuk menghadapi pasukan
Presiden Bashar al-Assad. [IT/Obh/Ass]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Islam-Times </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-11528025462909201872013-07-15T17:06:00.000+07:002013-07-15T17:06:34.557+07:00Tentara Suriah Temukan Bahan Kimia Buatan Saudi Arabia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeDtXZCcRN7TqSXLv4B-q4LM3k34sUXwmRaYWrCZd4HLrU2y9YVcWe9ps5nWyfer-1N1PfbynoqqAwPgavIF4qFKnptHwjXvCT0a4Nor3aQ6bESHvX0mYZK1FlwbY5iVdXHAIDv0Pwai8/s1600/n00283179-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeDtXZCcRN7TqSXLv4B-q4LM3k34sUXwmRaYWrCZd4HLrU2y9YVcWe9ps5nWyfer-1N1PfbynoqqAwPgavIF4qFKnptHwjXvCT0a4Nor3aQ6bESHvX0mYZK1FlwbY5iVdXHAIDv0Pwai8/s1600/n00283179-b%5B1%5D.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Tentara Suriah terus membuat kemajuan dalam operasi militer untuk
membersihkan teroris Takfiri di pinggiran ibukota, Damaskus, demikian
Press TV melaporkan.<br /><br />Pada Ahad, 14/07/13, tentara Suriah bergerak
maju ke beberapa daerah di pinggiran kota Damaskus, termasuk al-Qaboun
dan Jobar, menimbulkan kerugian besar pada takfiri.</span></div>
<a name='more'></a><br />Di Jobar,
unit tentara bergerak maju dan membunuh sejumlah takfiri didikan Arab
Saudi, Qatar, Turki, AS dan Eropa dan menyita semua senjata-senjata
mereka.<br /><br />Tentara juga menemukan tempat persembunyian takfiri yang
digunakan untuk membuat bahan peledak dekat lapangan al-Manasher di mana
tentara menemukan bahan-bahan kimia beracun termasuk klorin. Beberapa
tempat dan wadah bahan kimia tersebut terlabel "MADE IN THE KINGDOM OF
SAUDI ARABIA".<br /><br />Tentara Suriah juga kembali menguasai dasar
wilayah al-Musiqa, yang hingga kini masih dipenuhi dengan para penembak
gelap takfiri.<br /><br />Menurut sumber resmi, lebih dari 60 persen dari wilayah Jobar berada di bawah kendali tentara Suriah.<br /><br />Personil
tentara Suriah kepada Press TV mengatakan bahwa mereka akan terus
melanjutkan operasi tersebut sampai benar-benar semua daerah pinggiran
Timur Ghuta bersih dari teroris takfiri.<br /><br />Sementara di al-Qaboun,
pertempuran sengit antara tentara dan takfiri masih terus berlanjut.
Sementara tentara berhasil mengamankan gedung-gedung kota dan
sekolah-sekolah. Beberapa bangunan perumahan juga berhasil dibersihkan
dari elemen takfiri.<br /><br />Sebelumnya, pada tanggal 13 Juli lalu,
pasukan Suriah menguasai zona industri di al-Qboun yang menghubungkan
dengan Jobar. [IT/Onh/Ass]<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Islam-Times </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8699480400286821042.post-90901475304377474412013-07-15T03:58:00.000+07:002013-07-15T03:58:54.223+07:00Saudi Rekrut Rakyat Yaman untuk Berperang di Suriah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ffSZEfxuG8ABqrlEhLuZQYVfwxdzLNRgUrSKyPagAq4Dj26Wn7-xwTMwO1KLMqWvzz7OcZLSwNaNT9EN0mfuHafvOYdtbbVClIu5RpgCvpbabrRaweAd-3RWSZDxgYUFeiB9nmGwrtQ/s1600/n00283063-b%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ffSZEfxuG8ABqrlEhLuZQYVfwxdzLNRgUrSKyPagAq4Dj26Wn7-xwTMwO1KLMqWvzz7OcZLSwNaNT9EN0mfuHafvOYdtbbVClIu5RpgCvpbabrRaweAd-3RWSZDxgYUFeiB9nmGwrtQ/s320/n00283063-b%5B1%5D.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber-sumber suku Informasi di Yaman mengungkapkan bahwa Riyadh
menghabiskan sejumlah besar dana untuk membujuk warga Yaman yang berada
di Arab Saudi terlibat perang proxi di Suriah.<br /><br />Menurut sebuah
laporan yang diterbitkan surat kabar al-Jomhour Yaman pada 14/07/13,
sejumlah warga Yaman yang meninggalkan Arab Saudi mengatakan, perwira
Saudi telah memberikan mereka proposal yang menggoda supaya ikut
berperang bersama pemberontak dalam melawan pemerintah Suriah.</span></div>
<a name='more'></a><br />Mereka
juga mengatakan bahwa Riyadh telah mendirikan beberapa kamp dan
pangkalan militer di negara di Yaman untuk merekrut warga negara Yaman
dan Afrika dansaat ini puluhan orang hasil rekrutan tersebut sudah
dilatih di basis-basis tersebut.<br /><br />Laporan sebelumnya juga
mengatakan bahwa kelompok pemberontak yang beroperasi di dalam wilayah
Suriah menerima kiriman baru senjata berat yang dikirim oleh Amerika
Serikat dan Arab Saudi. IT/Onh/Ass]<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;">http://www.islamtimes.org/vdcepx8wxjh8v7i.rabj.html</span> </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03985147920845436614noreply@blogger.com