Imam Muhammad Baqir as: “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.
LAKUKAN SEKECIL APAPUN YANG KAU BISA UNTUK BELIAU AFS, WALAU HANYA MENGUMPULKAN TULISAN YANG TERSERAK!

فالشيعة هم أهل السنة

Selasa, 29 November 2011

Senandung Wahhabiy & AS: "Kemesraan Ini.. Janganlah Cepat Berlalu..."

Kedubes Arab Saudi Washington: 70 Tahun Hubungan Mesra Arab Saudi Yang Salafy Dengan Amerika

SUMBER: Situs Kedubes Arab Saudi Washington – Amerika Serikat



Pertemuan antara Raja Abdulaziz and President Franklin D. Roosevelt,  Febuary 14, 1945
“I love your country and admire your president [Franklin D. Roosevelt], and am very grateful for the services which members of your mission have shown me and my people. You come wanting only to help us.”
King Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud to U.S. medical mission in Riyadh, January 10, 1937
Saya mencintai negara dan mengagumi presiden Anda (Franklin D. Roosevelt), dan saya sangat berterima kasih atas jasa/layanan yang telah ditunjukkan oleh misi (bantuan) Anda kepada saya dan rakyat saya, Anda datang demi menginginkan untuk membantu kami”
Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman Al Saud (Bapak Pendiri Kerajaan Wahhabi Saudi Arabia) kepada Misi bantuan kedokteran Amerika Serikat di Riyadh, 10 Januari 1937 – di kutip dari Situs Kedubes Arab Saudi di Washington – Amerika Serikat
.
Tak beda dengan sang Bapak -Raja Abdul Aziz Al Saud- sang anak -Raja Abdullah bin Abdul Aziz- tak ketinggalan pula mengobral pujian dan sanjungan kepada  sang tuan Presiden Amerika -Obama- tak tanggung-tanggung Abdullah mengatakan bahwa Amerika adalah sahabat Saudi Arabia dan rakyatnya, juga sahabat bangsa Arab, Islam dan karib kemanusiaan. dibawah ini kami nukil obral puji dan sanjung Raja Abdullah terhadap tuannya Presiden Amerika Obama yang kami kutib dari situs Gedung Putih Amerika (Sanjungan dan pujian ini disampaikan ketika Raja Abdullah berkunjung ke Amerika pada bulan juni yang lalu.
.
RAJA ABDULLAH: Terima kasih banyak Bapak Presiden. Saya percaya Anda telah menutupi segalanya dan tidak ditinggalkan dalam percakapan kami .
Tuan Presiden , saya ingin berbagi pandangan dengan anda bahwa saya telah mendengar tentang Anda dari yang lain – dari seluruh dunia Anda adalah orang terhormat dan Anda adalah orang yang baik . . Dan aku tidak mengatakan ini dalam rangka untuk pujian kepada Anda – Saya katakan ini karena ini adalah kebenaran yang saya dengar dari orang di seluruh dunia .
Dan saya ingin mengatakan kepada rakyat Amerika yang bersahabat, bahwa orang-orang Amerika adalah teman Arab Saudi dan rakyatnya, dan mereka adalah teman dari orang-orang Arab dan Muslim, mereka juga teman kemanusiaan .
Bapak Presiden, saya ingin menunjukkan ikatan persahabatan bersejarah antara kedua negara yang dimulai dengan pertemuan yang Anda sebut, pertemuan antara Raja Abdul Aziz (raja Saudi yang dahulu) dan Presiden (Amerika yang dahulu) Franklin Delano Roosevelt. Selama tujuh dekade terakhir, hubungan itu telah tumbuh lebih kuat, lebih luas dan lebih dalam, dan kami menghargai semua yang Anda lakukan secara pribadi untuk lebih memperluas dan memperdalam dan memperkuat hubungan ini . Dan saya berharap bahwa Anda akan dapat terus bekerja sama dengan kami untuk meningkatkan hubungan lagi pada tahun-tahun yang akan datang.
Terima kasih, Bapak Presiden, untuk pertemuan produktif. Saya juga ingin berterima kasih kepada teman-teman kita, orang-orang Amerika Dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kita di sini diari media Semoga Allah menghindarkan kita dari segala hal-hal yam buruk buruk, Dia dapat lakukan untuk kita, Dan Semoga Allah memberkati kita dengan semua hal-hal yang positif yang dapat Dia lakukan bagi kita dan bagi kemanusiaan .
*********************
Pidato Lengkap Raja Abdullah dan Obama bisa anda lihat disini, dibawah juga kami copy-kan teks bahasa Inggrisnya:
.
The White House
Office of the Press Secretary
For Immediate Release
June 29, 2010
Remarks by President Obama and His Majesty King Abdullah of Saudi Arabia Before Meeting
Oval Office
PRESIDENT OBAMA: Hello, everybody.  I want to welcome His Majesty King Abdullah to the White House, and I’m very pleased to be able to return the extraordinary hospitality that he showed me and my delegation when we visited Saudi Arabia and when we visited His Majesty’s farm.
Since that historic meeting that took place 65 years ago between Franklin Delano Roosevelt and His Majesty’s father, King Abdul-Aziz, we have had a strong and strategic relationship between the United States and Saudi Arabia.
I always value His Majesty’s wisdom and insights, and we have had a very productive session speaking about a whole range of issues that relate to both relations between our two countries but also issues of prosperity and security around the globe.
We talked about our joint interest and work together in combating violent extremism.  And we talked about a range of strategic issues, including issues related to Afghanistan and Pakistan; Iran and its attempts to develop nuclear weapons capacity.  We discussed the Middle East peace process and the importance of moving forward in a significant and bold way in securing a Palestinian homeland that can live side by side with a secure and prosperous Israeli state.
As representatives of two G20 countries, we also continued the conversation that took place this weekend about how the Saudi government and the United States government can work with our other partners around the world to keep the economic recovery going and to help bring about the strong economic growth that’s necessary to put people back to work.
And we will continue to work together to expand the people-to-people contacts, the educational programs, the commercial ties, the business people who are working together in both countries so that not only do our governments remain strong partners but our people are continually enriching both countries.
On behalf of the American people, welcome.  We appreciate your friendship.  And we appreciate your good counsel and look forward to continuing to work together to strengthen the strong bonds between our two countries.
KING ABDULLAH: (As translated.)  Thank you very much, Mr. President.  I believe you have covered everything and left nothing out in terms of our conversation.
Mr. President, I would like to share with you the views that I have been hearing about you from other — from around the world.  You are an honorable man and you are a good man.  And I don’t say this in order to compliment you — I say this because this is the truth as I hear it from people around the world.
And I would like to say to the friendly American people that the American people are friends of Saudi Arabia and its people, and they are friends of the Arab and Muslim people, and they are also friends of humanity.
Mr. President, I would like to point to the historic ties of friendship between our two nations that began with the meeting that you pointed to, the meeting between the late King Abdul-Aziz and the late Franklin Delano Roosevelt.  Over the past seven decades, the relationship has grown stronger and broader and deeper, and we appreciate all that you personally have done to further broaden and deepen and strengthen this relationship.  And I hope that you will be able to continue to work with us on improving this relationship for many more years.
Thank you, Mr. President, for a productive meeting.  I want to also thank our friends, the American people.  And I also would like to thank our friends here in the media.  May God spare us from all of the bad things they can do to us.  (Laughter.)  And may God bless us with all the positive things they can do for us and for humanity.
PRESIDENT OBAMA: Well, that is an excellent prayer.  Thank you.

Coba bandingkan sikap mesra dan hubungan harmonis, mawadah antara musuh-musuh Allah dan musuh-musuh umat Islam dan kemanusian dengan umara’ bermazhab Wahhabi yang berfaham Salafi yang menguasai dua kota suci umat Islam. bandingkan dengan firman Allah yang mengecam keras kecenderungan apalagi bermesraan dengan kaum zalim dalam ayat 113 surah Hud!
Dan baca pula ayat 22 surah al Mujadilah, bagaimana Allah Swt. menegaskan bahwa kaum Mukminin tidak mungkin bermesraan  dan berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya! Baca pula ayat 118 surah Alu Imran!
Sekali lagi Anda renungkan ayat-ayat di atas dan banyak lagi selainnya, dengan sikap menjilat para penguasa negeri Wahabi yang sok paling menegakkan Tauhid!!
Di manakah ulama Wahhabi yang biasanya rajin mengkafirkan kaum Muslimin karena menjalin hubungan mesra dengan para nabi dan para wali?
Di manakah ulama Wahhabi yang biasanya rajin mengkafirkan kaum Muslimin karena bertawassul dengan para nabi dan para wali??
Mengapa bertawassul dengan Kedudukan mulia Nabi Muhammad Saw. divonis musyrik sedangkan bertawassul dengan AS dan gembong-gembong Zionis menjadi inti tauhid?!
Dimanakah para ulama wahhabi/salafy asal negeri Saudi yang biasa mentahdir umat Islam yang bertentangan dengan faham mereka, dimana amar ma’ruf dan tahdir mereka terhadap prilaku para amir dan rajanya?
.
.

GALERY 70 TAHUN HUBUNGAN MESRA REZIM WAHHABI-SALAFY DAN PENJAJAH DUNIA ISLAM AMERIKA
(foto-foto kami ambil dari situs Kedusbes Saudi Arabia – Washington – Amerika)
Raja Abdulaziz and President Franklin D. Roosevelt
.

Pertemuan Raja Saud bin Abdulaziz dengan Presiden Dwight D. Eisenhower dan wakil Presiden Richard
Nixon ketika mengadakan kunjungan kenegaraan ke during Washington, DC, tahun 1957.
.
.
Putra Mahkota Faisal bin Abdulaziz bertemu Presiden John F. Kennedy
di Washington, DC, tahun 1962
Raja Faisal bin Abdulaziz mengunjungi Presiden Lyndon B. Johnson tahun 1966

Raja Faisal dengan Presiden Richard Nixon tahun 1971.
.
.
Putra Mahkota Fahd bertemu Presiden Jimmy Carter dan mantan Presiden Gerald Ford
dalam kunjungannya ke Washington, DC, tahun 1977.

.
Presiden Ronald Reagan menyambut Raja Fahd di Gedung Putih (the White House) tahun 1985.
.
.
Mantan Komandan Pengawal Nasional, Pangeran Abdullah (Raja Saudi Sekarang)
ketika bertemu Presiden Ford di Gedung Putih 1976.
.
Raja Khaled bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Fahd dengan Presiden Amerika Carter di Riyadh 1978
.
Raja Fahd dan Presiden Amerika Mr. Bush (Senior), ketika bertemu di Riyadh,
November 1990 guna membahas pembebasan Kuwait.
.
Pangeran  Sultan bin Abdulaziz dan Dubes Saudi untuk Amerika Pangeran Bandar
bin Sultan bin Abdulaziz, ketika bertemu Menhan Amerika 
William Cohen di Pentagon 1999.
.
Raja Fahd menjamu Presiden Bill Clinton Oktober 1994. Fahd didampingi
Dubes Saudi untuk amerika Pangeran Bandar.
.
Dalam pertemuannya di Gedung Putih September 20, 2001, Menlu Saudi Arabia
Pangeran Saud Al-Faisal berjanji kepada Presiden George W. Bush
bahwa Saudi Arabia akan bekerjasama secara penuh
untuk memerangi terorisme.


http://abusalafy.wordpress.com/2010/07/20/kedubes-arab-saudi-washington-70-tahun-hubungan-mesra-arab-saudi-yang-salafy-dengan-amerika/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...