Beberapa kalangan mungkin sudah pernah mendengar mengenai konspirasi Zionis untuk menguasai dunia. Namun tidaklah nista, bila kami mengingatkan kembali kepada khalayak, BAHAYA ZIONISME yang amat destruktif dan sama sekali tidak mengindahkan kemanusiaan.
Dibawah ini kami kemukakan kepada Anda salah satu versi dari Protocol of Zion.
Kebenaran terletak pada Kekuatan. Kebebasan - hanya cita-cita saja. Liberalisme. Emas. Kepercayaan. Pemerintahan Sendiri. Despotisme Modal. Musuh Internal. Mob. Anarki. Politik versus Moral. Kebenaran dari si Kuat. Kegaiban dari Otoritas Yahudi-Masonik. Tujuan Menghalalkan Cara. Mob: Orang Buta. Politik A.B.C. Perpecahan Partai Bentuk Pemerintahan Paling Memuaskan - Despotisme. Alkohol. Klasikisme. Korupsi. Prinsip-Prinsip dan Peraturan-Peraturan Pemerintahan Yahudi-Masonik. Teror. "Liberty, Equality, Fraternity." Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dinasti. Penghapusan privilese Goy-Aristokrasi (non-Yahudi). Aristokrasi Baru. Kalkulasi Psikologis. Keabstrakan "Kebebasan." Kekuatan penghapusan wakil-wakil rakyat.
Dengan meniadakan ungkapan-ungkapan halus akan kita bicarakan perihal pentingnya setiap pemikiran: dengan pembandingan dan deduksi akan kita sorotkan cahaya pada fakta yang terjadi di sekeliling kita.
Apa yang akan saya kemukakan disini adalah sistem kita yang dilihat dari dua sudut pandang, yakni sudut pandang kita dan sudut pandang Goyim (non-Yahudi).
Harus diingat bahwa manusia dengan naluri buruk itu jumlahnya jauh lebih banyak daripada manusia yang bernaluri baik, dan oleh sebab itu hasil yang terbaik dalam mengatur mereka adalah dicapai dengan jalan kekerasan dan terorisasi, bukan dengan jalan diskusi-diskusi akademis. Setiap orang bertujuan pada kekuasaan, setiap orang suka menjadi diktator bila hanya itu yang ia dapat capai, dan pasti banyak orang-orang yang berkeinginan untuk mengorbankan kesejahteraan semua orang demi mengamankan kesejahteraan mereka sendiri.
Apa yang telah menahan binatang-binatang pemangsa bernama manusia itu? Apa yang telah menuntun mereka sampai saat sekarang ini?
Pada struktur awal, masyarakat manusia itu tunduk kepada kekuatan brutal dan buta; setelah itu baru kepada Hukum, yang merupakan kekuatan yang sama, yang disamarkan. Jadi, saya simpulkan, bahwa menurut hukum alam, kebenaran itu terletak pada kekuatan.
Kebebasan berpolitik itu hanyalah cita-cita ( idea ) semata, bukan fakta. Seseorang harus tahu bagaimana caranya menggunakan umpan cita-cita ini apabila nampak diperlukan untuk menarik kelompok-kelompok massa rakyat kepada sebuah partai dengan tujuan untuk menghancurkan partai lain yang sedang berkuasa. Tugas ini akan dipermudah bila pihak lawan telah terinfeksi sendiri oleh cita-cita kebebasan yang bernama liberalisme , yang demi cita-cita itu ia mau menyerahkan sebagian dari kekuasaannya.
Di sinilah letak keunggulan teori kita ini: Dengan mengendurnya kendali-kendali pemerintah, maka menurut hukum kehidupan, pada ketika itu juga kekuasaan tadi ditangkap dan dirangkum seluruhnya oleh satu tangan baru, karena kekuatan buta dari bangsa itu tidak akan bisa hidup walau satu hari pun tanpa adanya tuntunan, dan penguasa baru akan pas saat itu juga di tempat penguasa lama yang telah dilemahkan oleh liberalisme.
Di masa kita ini kekuatan yang telah menggantikan kekuatan dari para penguasa liberal adalah kekuatan Emas.
Waktu telah berlalu ketika Kepercayaan ( Faith ) berkuasa. Cita-cita kebebasan itu mustahil untuk diwujudkan, karena tidak seorang pun tahu bagaimana cara menggunakannya secara moderat atau pas.
Adalah cukup untuk menyerahkan rakyat kepada pemerintahan sendiri untuk suatu jangka waktu tertentu, karena rakyat itu akan digiring menjadi mob yang tidak terorganisir. Mulai saat itu kita dapati pergulatan baku hantam yang lalu berkembang menjadi perkelahian antar kelas, yang di tengah-tengahnya Negara-Negara terbakar, sehingga arti penting dari Negara-Negara itu merosot menjadi sebuah timbunan abu.
Apakah sebuah Negara itu kelelahan karena kejang-kejang sendiri, ataukah karena perselisihan internal yang menariknya jatuh ke bawah kekuasaan musuh-musuh luar, dalam banyak kasus dapat dianggap telah lenyap yang tidak bisa kembali lagi: Negara itu telah kita kuasai. Despotisme kapital, yang seluruhnya ada di dalam genggaman kita, akan membuat Negara itu mau tak mau harus mati-matian menggapainya: yang apabila tidak tercapai bisa membuat Negara itu tenggelam.
Andai ada seseorang yang berpikiran liberal menganggap bahwa perbuatan-perbuatan seperti itu adalah amoral, maka saya akan bertanya: Jika tiap Negara punya dua musuh dan jika musuh itu adalah musuh dari luar yang diperbolehkan dan tidak dipandang sebagai amoral ketika Negara itu menggunakan semua cara dan seni konflik, seperti misalnya, membuat musuh tidak mengetahui rencana-rencana penyerangan dan pertahanan, atau menyerang pada malam hari, atau menyerang dengan pasukan berjumlah besar, lalu bagaimana kita akan mengatakannya terhadap musuh licik yang melakukan hal yang sama yang merusak struktur masyarakat dan kemakmuran, sebagai sesuatu yang amoral dan tidak diperbolehkan?
Apakah mungkin menurut akal sehat bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam pemanduan rakyat jelata ( crowds ) melalui bantuan berbagai nasehat dan argumen yang masuk akal, ketika penolakan atau kontradiksi, yang mungkin saja tidak berperikemanusiaan, itu dapat dilakukan, dan ketika penolakan itu ternyata lebih disukai rakyat, yang kekuatan-kekuatan pemikirannya sederhana saja? Orang-orang di tengah-tengah massa dan orang-orang dari massa, yang dituntun hanya oleh nafsu-nafsu picik, kepercayaan-kepercayaan remeh-temeh, adat-kebiasaan, tradisi-tradisi dan theorisme sentimental semata, menjadi mangsa dalam pertikaian partai, menghalangi semua kesepakatan, meski kesepakatan itu berdasarkan pada argumentasi yang sempurna dan kuat sekali pun. Setiap resolusi dari kelompok rakyat jelata bergantung pada peluang atau kumpulan mayoritas, yang karena keawamannya pada rahasia-rahasia politik mencetuskan beberapa resolusi yang menggelikan yang terletak dalam penyelenggaraan bibit anarki.
Politik itu pada umumnya tidak ada kaitannya dengan moral. Penguasa yang diatur oleh moral bukanlah seorang politisi terampil, dan karenanya tidak kokoh di atas singgasananya. Ia yang ingin memerintah harus memiliki kelicikan dan kemampuan untuk bisa meyakinkan orang lain. Kualitas-kualitas nasional agung dan mulia, seperti keterusterangan dan kejujuran, merupakan sifat-sifat buruk dalam politik, karena bisa menjatuhkan para penguasa dari singgasana mereka secara lebih efektif dan lebih pasti daripada musuh yang paling kuat. Kualitas-kualitas semacam itu harus menjadi atribut-atribut dari kerajaan-kerajaan Goyim saja, tetapi kita tidak boleh sedikit pun dituntun oleh mereka.
Kebenaran kita terletak pada kekuatan. Kata "kebenaran" merupakan suatu pemikiran yang abstrak yang tidak bisa dibuktikan. Semakin banyak dibuktikan, hasilnya tidak lebih dari: Berikan pada saya apa yang saya inginkan agar dapat saya buktikan bahwa saya ini lebih kuat daripada kamu.
Dari mana kebenaran itu dimulai? Di mana berakhirnya?
Di Negara mana pun jika organisasi kekuasaannya buruk, dengan undang-undang yang tidak dikaitkan pada kepribadian dan para penguasanya telah kehilangan kepribadian mereka di tengah-tengah banjir kebenaran liberalisme yang telah begitu menyebar luas, saya temukan sebuah kebenaran baru - kebenaran menyerang dari si kuat dan menghancurkan semua kekuatan tatanan dan regulasi yang ada, hak merekonstruksi semua lembaga dan kemudian menjadi penguasa berdaulat atas mereka yang telah menyerahkan hak-hak kekuasaan mereka itu kepada kita dengan penyerahan sukarela di dalam liberalisme mereka.
Kekuatan kita di dalam kondisi seluruh bentuk kekuasaan yang tengah sempoyongan sekarang ini akan menjadi lebih tidak terlihat lagi di banding dalam kondisi-kondisi lainnya, karena kekuatan kita itu akan tetap tidak terlihat sampai tiba saatnya ketika kekuatan itu telah mencapai puncak kekuatannya di mana tidak diperlukan lagi kelicikan untuk melemahkannya.
Di luar kejahatan kontemporer yang kita terpaksa melakukannya sekarang ini, akan muncul kebaikan dari kekuasaan yang tak bisa digoyang, yang akan memulihkan arus regular dari mesin kehidupan nasional, yang oleh liberalisme telah diseret ke kehampaan. Tujuan menghalalkan cara. Akan tetapi, dalam rencana-rencana kita ini mari kita curahkan perhatian kita tidak begitu besar pada apa yang baik dan moral sebagaimana halnya pencurahan pada apa yang perlu dan apa yang berguna.
Di hadapan kita terhampar sebuah rencana yang diletakkan secara strategis, sebuah garis dari mana kita tidak dapat menyimpang tanpa mendapat resiko, melihat betapa banyaknya pekerjaan selama berabad-abad yang tidak menghasilkan apa-apa.
Untuk mengelaborat bentuk-bentuk aksi yang memuaskan, diperlukan memiliki sifat-sifat yang berkenaan dengan keberengsekan, kelambanan, ketidakstabilan dari rakyat jelata, kurangnya kemampuan untuk memahami dan menghargai kondisi-kondisi kehidupan dirinya sendiri, atau kesejahteraan dirinya sendiri. Harus dipahami bahwa kekuatan dari rakyat jelata itu adalah buta, tidak perasa, dan kekuatan tanpa akal, selalu menerima anjuran dari pihak manapun. Si buta tidak dapat memimpin si buta tanpa menuntun keduanya menuju jurang: akibatnya anggota-anggota yang berasal dari rakyat jelata yang menjadi orang baru naik , walau mereka itu seharusnya dipandang sebagai orang yang cerdas dalam mengambil kebijakan, namun tidak memiliki pemahaman tentang politik, sehingga tidak bisa dikemukakan sebagai pemimpin-pemimpin rakyat jelata tanpa membawa seluruh bangsa ke keruntuhan.
Hanya orang yang terlatih sejak masa kanak-kanak untuk kekuasaan independen saja yang bisa memiliki pemahaman tentang kata-kata yang tersusun dari alfabet politik.
Rakyat itu terserah kepada dirinya sendiri, yakni kepada orang-orang baru naik dari kalangannya sendiri, membawa dirinya sendiri kepada keruntuhan akibat pertikaian-pertikaian partai yang terangsang untuk mencapai kekuasaan dan kehormatan sehingga kekacauan pun muncul dari suasana seperti itu. Apakah mungkin bagi kelompok-kelompok massa rakyat dengan tenang tanpa kecemburuan-kecemburuan picik untuk melakukan penilaian-penilaian, mengatur urusan-urusan negara, tanpa dicampuradukkan dengan kepentingan-kepentingan pribadi? Bisakan mereka mempertahankan diri mereka sendiri terhadap musuh dari luar? Adalah tidak masuk akal bagi sebuah rencana untuk dipecah menjadi banyak bagian dengan adanya pemimpin-pemimpin di dalam massa rakyat jelata yang telah kehilangan seluruh rasa kebersamaan mereka, sehingga sulit untuk dipahami dan mustahil untuk dilaksanakan.
Hanya dengan seorang penguasa yang despotik saja maka rencana-rencana tersebut dapat dilaksanakan secara luas dan dengan cara seperti ini pendistribusian dapat dilakukan secara tepat kepada seluruh mesin Negara. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebuah bentuk pemerintahan yang memuaskan untuk negara mana pun di dunia ini adalah sebuah bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dikonsentrasikan di dalam genggaman satu orang yang bertanggungjawab. Tanpa despotisme absolut tidak akan ada peradaban, yang dijalankan bukan oleh kelompok-kelompok massa tetapi oleh pemimpin mereka, siapa pun orangnya. Mob itu adalah sebuah kelompok yang buas dan memperlihatkan kebuasannya pada tiap kesempatan. Begitu mob tersebut menggenggam kebebasan di dalam tangannya, dengan cepat ia berbalik menjadi anarki yang, di dalam dirinya sendiri, menduduki tingkat tertinggi dalam kebuasan tersebut.
Perhatikanlah hewan-hewan yang diberi alkohol, yang dibuat lena oleh minuman itu, di mana hak pemakaian luar biasa minuman beralkohol itu tiba bersamaan dengan datangnya kebebasan. Jalan ini bukan untuk kita dan bukan pula milik kita untuk ditempuh. Rakyat-rakyat Goyim dibuat terlena oleh minuman beralkohol ini. Para pemuda mereka telah dibodohi oleh klasikisme sejak awal kebejatan ini, yang telah dirayu oleh agen-agen khusus kita - oleh tutor-tutor, antek-antek, perempuan-perempuan upahan di rumah-rumah orang-orang kaya, oleh klerek-klerek dan lain sebagainya, oleh wanita-wanita kita di tempat-tempat pemborosan yang sering dikunjungi oleh Goyim. Yang terakhir dari deret yang saya buat di atas adalah apa yang dinamakan sebagai society ladies , pengikut-pengikut sukarela lain dalam korupsi dan kemewahan.
Jawaban kita atas tantangan ini adalah - Kekuatan dan Membuat Percaya. Hanya kekuatan bisa menguasai urusan-urusan politik, terutama apabila kekuatan itu tersembunyi di dalam talenta-talenta yang esensial bagi negarawan-negarawan. Kekerasan harus menjadi prinsip, dan kelicikan serta membuat orang percaya, menjadi aturan bagi pemerintah-pemerintah yang tidak ingin mahkota-mahkota mereka jatuh ke kaki para agen dari beberapa kekuatan baru. Kejahatan ini merupakan satu dan hanya satu-satunya cara untuk meraih tujuan kita, yaitu kebaikan. Oleh sebab itu kita tidak boleh berhenti menyuap, menipu, dan berkhianat ketika dibutuhkan untuk mencapai tujuan kita ini. Dalam politik siapa pun harus tahu bahwa bagaimana cara merampas harta milik orang lain tanpa ragu apabila dengan cara tersebut kita amankan ketundukan dan kedaulatan.
Negara kita, yang berbaris sepanjang jalan pendudukan damai, mempunyai hak untuk menggantikan horor-horor perang dengan hukuman-hukuman mati yang kurang diperhatikan namun lebih memuaskan, yang diperlukan untuk mempertahankan teror yang cenderung menghasilkan kepatuhan buta. Hanya kekerasan tiada ampun saja yang menjadi faktor terbesar dari kekuatan Negara; bukan hanya demi hasil saja, tapi juga demi tugas dan demi kemenangan, maka kita harus tetap kukuh pada program kekerasan dan membuat percaya. Doktrin penyelesaian keuangan itu sama kuatnya dengan cara-cara penggunaannya. Akan tetapi, pengaruh doktrin ini tidak sebesar pengaruh doktrin kekejaman yang akan membawa kita kepada kemenangan dan membuat seluruh pemerintahan di dunia tunduk-patuh pada pemerintahan super kita. Mereka cukup tahu saja bahwa kita tidak memberi ampun sedikit pun sampai semua ketidakpatuhan itu berakhir.
Jauh sebelumnya di masa lalu, kita adalah orang pertama di antara kelompok-kelompok massa rakyat yang menyerukan kata-kata: " Liberty, Equality, Fraternity ", kata-kata yang sejak saat itu berulangkali diucapkan oleh para pembeo "poll" bodoh yang datang dari seluruh penjuru dunia terbang menyambar umpan-umpan ini dan lalu membawa lari penyejahtera dunia, kebebasan sejati individu, yang dahulunya dijaga ketat dari tekanan mob . Calon-calon manusia bijak dari Goyim, orang-orang intelektual, tidak akan bisa mengambil manfaat apa pun dari kata-kata seruan dalam keabstrakannya ini; mereka tidak melihat adanya kontradiksi pengertian dan saling keterkaitan di antara ketiga kata itu; tidak melihat bahwa secara alami tidak ada yang bernama equality itu, tidak bisa bebas. Alam itu sendiri telah menetapkan ketidaksamaan ( inequality ) di dalam pemikiran-pemikiran, di dalam karakter-karakter, dan di dalam kemampuan-kemampuan, persis sekekal Alam itu sendiri yang telah menetapkan subordinasi (ketundukan) pada hukum-hukum alamnya; tidak pernah berhenti berpikir bahwa mob itu adalah makhluk buta, bahwa orang-orang yang baru naik dari kalangan mob nya untuk memikul beban pemerintahan adalah orang-orang yang sama butanya dengan mob itu sendiri dalam perkara politik, bahwa si pakar itu sendiri, meski bodoh namun masih bisa memerintah. Sedangkan yang bukan pakar meski genius, tetap saja tidak mengerti apa-apa tentang politik Terhadap semua ini Goyim tidak mendapat penghargaan apa pun. Namun, pada hal-hal semacam inilah selalu pemerintahan dinasti itu disandarkan. Bapak mewariskan kepada anaknya pengetahuan tentang urusan-urusan politik sedemikian rupa sehingga tidak seorang pun harus tahu tentang hal itu selain anggota-anggota dinasti sendiri dan tidak seorang pun boleh berkhianat kepada yang mengatur. Begitu waktu berlalu maka pengertian tentang pengalihan dinasti dalam urusan-urusan politik pun menghilang, dan semua ini dibantu oleh keberhasilan rencana kita.
Kata-kata Liberty, Equality, Fraternity ini telah menyeret seluruh legiun di dunia ke dalam barisan-barisan kita sambil mengibarkan panji-panji kita dengan penuh semangat, berkat adanya agen-agen buta kita. Dan sepanjang waktu kata-kata ini menjadi belatung-belatung yang menggerogoti kesejahteraan Goyim, di mana-mana mengakhiri kedamaian, ketenangan, solidaritas dan menghancurkan semua fondasi Negara-Negara para Goyim. Akan anda lihat nanti bagaimana kata-kata ini membantu kita untuk kejayaan kita: kata-kata ini memberi kita kemungkinan, di antara segala kemungkinan, untuk meletakkan Kartu As ke dalam tangan kita - menghancurkan hak-hak istimewa, atau dengan kata lain eksistensi inti dari aristokrasi Goyim, satu-satunya kelas yang membentengi rakyat-rakyat dan negeri-negeri itu terhadap serangan kita. Di atas reruntuhan aristokrasi alami dan genealogis dari Goyim ini telah kita bangun aristokrasi dari kelas terdidik kita yang dipimpin dengan aristokrasi uang. Kualifikasi-kualifikasi untuk aristokrasi ini telah kita tetapkan dalam kekayaan, yang bergantung pada kita, dan untuk ilmu pengetahuan, para pini sepuh terpelajar kita telah menyiapkan kekuatan motifnya.
Kejayaan kita telah dipermudah oleh adanya kenyataan bahwa dalam hubungan-hubungan kita dengan orang-orang yang kita inginkan itu telah kita lakukan selalu atas paduan suara yang paling sensitif dari pikiran manusia yaitu, berupa rekening tunai, berupa dewi asmara, berupa ketidakpuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia akan materi: dan setiap kelemahan manusiawi ini, secara sendiri-sendiri, sudah cukup untuk melumpuhkan inisiatif mereka, karena mereka telah menyerahkan kehendak mereka sendiri kepada yang telah menempatkan mereka, yang telah membeli kegiatan-kegiatan mereka.
Abstraksi kebebasan ini telah membuat kita bisa merayu mob di seluruh negeri di mana pemerintah-pemerintah mereka bukan apa-apa selain pelayan belaka bagi rakyat-rakyat yang menjadi pemilik negeri-negeri itu, dan pelayan itu dapat diganti bagaikan mengganti sarung tangan bekas.
Inilah kemungkinannya untuk menggantikan wakil-wakil rakyat yang telah menempatkan mereka berada di bawah kendali kita, sebagaimana halnya memberi kita kekuasaan untuk pengangkatannya.
BAB II
Peperangan Ekonomi - fondasi keunggulan Yahudi. Figur kepala pemerintahan dan "penasihat-penasehat rahasia." Keberhasilan doktrin-doktrin destruktif. Daya adaptasi dalam politik. Peran yang dimainkan oleh Pers. Biaya emas dan nilai pengorbanan Yahudi.
Adalah sangat penting sekali bagi tujuan-tujuan kita bahwa peperangan itu, kalau perlu selama mungkin, tidak harus menghasilkan pertambahan teritorial: jadi perang itu akan dilakukan atas dasar pertimbangan ekonomi, di mana bangsa-bangsa akan dapat merasakan kekuatan dan keunggulan kita melalui bantuan yang kita berikan, dan dengan dirasakannya hal ini akan menempatkan kedua belah pihak pada belas kasihan dari agentur internasional kita: yang selalu memiliki jutaan mata untuk mengawasi tanpa dirintangi oleh batasan-batasan apa pun. Kemudian hak-hak internasional kita akan meniadakan hak-hak nasional, dalam pengertian hak yang cocok, dan akan mengatur bangsa-bangsa persis seperti undang-undang sipil dari Negara-Negara yang mengatur hubungan-hubungan antar rakyat-rakyat mereka sendiri.
Para penyelenggara pemerintahan, yang akan kita pilih dari kalangan publik secara ketat dalam hal kemampuan mereka tunduk patuh sepenuhnya, tidak akan dijadikan orang-orang yang terlatih dalam seni pemerintahan, sehingga akan mudah untuk dijadikan pion-pion dalam permainan kita di dalam genggaman tangan orang-orang terpelajar dan cerdas, yang akan menjadi penasehat-penasehat mereka, spesialis-spesialis yang diasuh dan dipelihara sejak kanak-kanak untuk mengatur urusan-urusan seluruh dunia. Sebagaimana yang telah anda ketahui bahwa para spesialis kita ini, yang disesuaikan dengan urusan-urusan pemerintahan, telah menggambarkan informasi yang mereka perlukan sesuai rencana-rencana politik kita, yang diperoleh dari pelajaran-pelajaran sejarah, pengamatan-pengamatan yang disusun dari setiap peristiwa masa lalu. Goyim itu tidak dituntun dalam penggunaan praktis yang diambil dari pengamatan sejarah yang bebas prasangka, tapi dituntun oleh teoritis rutin tanpa kritis terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, kita tidak perlu mengindahkan mereka - biarkan saja mereka asyik bersenang-senang hingga hantaman tiba, atau hidup di dalam harapan-harapan pada bentuk-bentuk baru dari usaha-usaha masa lalu, atau pada kenangan-kenangan masa lalu yang pernah mereka nikmati. Bagi mereka, biarkan saja bagian utama yang kita ajarkan kepada mereka itu berjalan menurut diktat-diktat ilmu pengetahuan (teori). Dengan obyek yang nampak inilah kita secara konstan, melalui usaha-usaha pers kita, menumbuhkan keyakinan buta mereka kepada teori-teori yang kita ajarkan. Para intelektual Goyim akan membanggakan diri mereka sendiri dengan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh tanpa verifikasi logis apapun terhadap teori-teori itu untuk diterapkan sampai semua informasi yang tersedia dari sains itu mendatangkan hasil, padahal spesialis-spesialis agentur kita telah dengan licik mengumpulkan semua itu untuk tujuan mendidik pemikiran-pemikiran mereka ke arah yang kita inginkan.
Jangan dikira sedikit pun bahwa pernyataan-pernyataan tersebut di atas merupakan kata-kata kosong belaka: pikirkanlah baik-baik tentang keberhasilan-keberhasilan yang telah kita atur melalui Darwinisme, Marksisme, Nietzche-isme. Bagi kita, orang-orang Yahudi, biar bagimana pun juga, harus melihat dengan jelas, betapa besarnya kehancuran yang ditimbulkan oleh tuntunan-tuntunan salah yang kita tanamkan ke dalam benak para Goyim itu.
Kita perlu mengamati cara-cara berpikir, karakter-karakter, dan kecenderungan-kecenderungan dari bangsa-bangsa agar terhindar dari ketergelinciran dalam politik dan dalam mengajarkan urusan-urusan administrasi. Keunggulan dari sistem kita ini, di mana bagian-bagian dari permesinannya bisa bervariasi, yang penyediaannya disesuaikan dengan temperamen dari orang-orang yang tidak sejalan dengan kita, bisa saja menemui kegagalan apabila aplikasi praktisnya tidak didasarkan pada seluruh pelajaran-pelajaran masa lalu di bawah cahaya masa kini.
Dalam genggaman tangan-tangan Negara-Negara masa kini terdapat sebuah kekuatan besar yang menciptakan gerakan pemikiran di kalangan rakyat, yakni kekuatan Pers. Peran yang dimainkan oleh Pers itu ialah untuk selalu menunjukkan kebutuhan-kebutuhan yang dipandang mutlak dibutuhkan, untuk menyalurkan pengaduan-pengaduan, untuk mengekspresikan dan untuk menciptakan rasa ketidakpuasan dalam kalangan rakyat. Di dalam diri Pers inilah kemenangan kebebasan berbicara itu menemukan inkarnasinya. Tapi Negara-Negara Goyim belum tahu bagaimana cara menggunakan kekuatan ini; dan kekuatan itu telah jatuh ke tangan kita. Melalui Pers ini kita telah berhasil meraih kekuasaan untuk mempengaruhi, sementara diri kita sendiri tetap terlindungi; berkat Pers jugalah kita berhasil membuat emas jatuh ke dalam tangan-tangan kita, meski kita harus mengumpulkannya ke luar dari lautan-lautan darah dan airmata. Tapi Pers telah membayar kita, meski kita telah mengorbankan begitu banyak rakyat kita. Setiap korban di pihak kita dalam pandangan Tuhan bernilai seribu Goyim.
BAB III
Ular Simbolik dan maknanya. Ketidakstabilan pasal-pasal konstitusional. Teror di istana-istana. Kekuasaan dan ambisi. ‘Pembual-pembual" Parlemen, pamflet-pamflet. Penyalahgunaan kekuasaan. Perbudakan ekonomi. "Hak Rakyat". Sistem monopolis dan aristokrasi. Laskar Mason-Jewry. Dekresen (peniadaan bulan sabit) dari Goyim. Kelaparan dan hak-hak modal. Mob dan penobatan "Penguasa Berdaulat seluruh dunia." Aturan fundamental dalam program ajaran-ajaran nasional Masonik masa depan. Rahasia sains tentang struktur masyarakat. Krisis ekonomi universal. Keamanan "kita" (yakni rakyat kita, Yahudi). Despotisme Masonry - kerajaan intelektual. Hilangnya tuntunan. Masonry dan Revolusi Besar Perancis. Raja-Despot dari darah Zion. Sebab-sebab ketidakterkalahkan Masonry. Bagian yang dimainkan agen-agen Masonik rahasia. Kebebasan.
Hari ini saya bisa mengatakan kepada anda sekalian bahwa tujuan kita sekarang ini tinggal beberapa langkah saja lagi. Hanya tinggal satu ruang kecil saja lagi untuk dilintasi, dan seluruh lorong yang telah kita tapaki itu kini siap untuk ditutup oleh belitan Ular Simbolik ( Symbolic Snake ), di mana Ular Simbolik itu kita simbolkan sebagai rakyat kita. Ketika lingkar itu menutup, semua Negara Eropa akan terkurung di dalam belitannya bagaikan berada di dalam sebuah kurungan buruk-jahat yang amat kuat.
Pasal-pasal ( Scales ) konstitusi masa kini tidak lama lagi akan macet, karena pasal-pasal itu telah kita susun dengan kekurangan tertentu dalam keakuratan keseimbangannya dengan tujuan agar pasal-pasal itu bisa diombang-ambingkan ke kiri dan ke kanan tiada henti sampai pasal-pasal konstitusi itu menjadi haus karena perpusingan melalui porosnya. Goyim akan merasa bahwa mereka telah mematri pasal-pasal itu dengan cukup kuat dan mereka telah menunggu sekian lama dengan harapan bahwa pasal-pasal itu akan mencapai ekuilibriumnya. Akan tetapi, poros-poros itu - yakni, raja-raja di atas tahta-tahta mereka - terkurung oleh wakil-wakil mereka yang bertindak bodoh, karena dibingungkan oleh kekuasaan mereka yang sudah tidak terkendali lagi serta tidak bertanggungjawab. Kekuasaan ini mereka peroleh melalui teror yang dihembuskan ke dalam istana-istana. Karena mereka tidak punya cara lain untuk menjangkau langsung ke tengah-tengah rakyat mereka, maka tahta-tahta empuk itu tidak bisa lebih lama lagi mereka pertahankan; kekuasaan yang juga mereka gunakan untuk memperkuat diri mereka sendiri terhadap serangan para pemburu kekuasaan. Kita telah menggali sebuah jurang yang dalam yang memisahkan Kekuasaan Maha Daulat yang sangat bijak dari kekuatan rakyat yang buta, sehingga arti penting dari kedua kekuatan itu menjadi hilang total, persis seperti halnya orang buta dengan tongkatnya, di mana keduanya terpisah tidak berdaya.
Agar bisa merangsang para pemburu kekuasaan itu menyalahgunakan kekuasaan mereka, kita setel semua kekuatan untuk saling berlawanan satu dengan lainnya, kita seret kecenderungan-kecenderungan liberal mereka ke arah independensi. Pada ujung ini telah kita kacaukan setiap bentuk kegiatan usaha, telah kita telah persenjatai semua pihak, telah kita pasang kekuasaan sebagai target untuk setiap ambisi. Di Negara-Negara ini telah kita dirikan arena-arena gladiator di mana terdapat sekeranjang isu yang membingungkan ..... Tidak berapa lama lagi kekacauan dan kebangkrutan pun akan menjadi universal .....
Para penceloteh tak kenal lelah telah memasuki kontes-kontes pidato untuk menduduki Badan-Badan Parlementer dan Pemerintahan. Para jurnalis berani dan penebar pamflet tiap hari menyerang pejabat-pejabat eksekutif. Para penyalahguna kekuasaan akan membuat sentuhan akhir untuk menyiapkan semua lembaga untuk meruntuhkan lembaga-lembaga itu, dan segala sesuatu pun akan berhamburan ke udara karena hantaman mob yang menggila.
Seluruh rakyat makin kuat dibelenggu oleh kerja keras yang diakibatkan oleh kemiskinan yang lebih parah daripada yang sudah-sudah akibat perbudakan dan perhambaan; dari sini, karena satu dan lain hal, mereka yang dahulunya bisa membebaskan diri, kini dapat diatasi, mereka tidak akan pernah bisa lepas lagi. Kita telah masukkan ke dalam konstitusi itu pasal-pasal sedemikian rupa sehingga menurut pandangan kelompok-kelompok massa akan nampak sebagai yang pasal-pasal yang diada-adakan, bukan merupakan pasal-pasal yang seharusnya. Semua yang dinamakan sebagai "Hak-Hak Asasi Rakyat ( People Rights )" ini hanya ada di dalam cita-cita saja, cita-cita yang tidak akan pernah bisa diwujudkan dalam kehidupan sebenarnya. Lihatlah buruh proletariat, yang membungkuk dua kali karena pekerjaannya, yang diremuk oleh nasib buruknya, karena para peceloteh yang diberi hak berceloteh, karena para jurnalis yang diberi hak mencorat-coret segala sesuatu yang tidak benar bercampur dengan yang benar, ketika proletariat itu tidak mendapat keuntungan apa pun dari konstitusi yang hanya menyisakan remah-remah roti belas kasihan, yang kita lemparkan dari meja kita sebagai balasan atas suara yang mereka berikan kepada kita, karena setuju pada apa yang kita diktekan, setuju dengan orang-orang yang kita tempatkan pada kekuasaan, yang sebenarnya adalah pekerja-pekerja agentur kita ..... Hak-hak Republik terhadap seorang lelaki miskin itu tidak lebih dari seberkas ironi pahit, karena untuk keperluan itu ia harus bekerja keras hampir tiap hari yang memberinya sesuatu yang nyaris tak berarti, tapi di pihak lain merampas semua jaminan reguler dan pendapatan-pendapatan tertentu dari si miskin itu, yang membuat dia bergantung kepada pemogokan-pemogokan yang dilakukan oleh para kawan-kawan seperjuangan ( komrad )nya atau dikurung oleh tuan-tuannya.
Orang-orang yang berada di bawah kendali kita telah menghancurkan aristokrasi, yang dahulunya adalah satu dan satu-satunya pertahanan dan ibu angkat mereka yang terikat dengan kesejahteraan mereka. Sekarang, setelah aristokrasi hancur, rakyat jatuh ke dalam genggaman bajingan-bajingan pemutar uang yang kejam, yang telah meletakkan beban bengis dan kasar di atas pundak-pundak para pekerja itu.
Kini kita naik ke pentas sebagai penyelamat-penyelamat akuan rakyat, yang timbul dari penindasan kita, dan kita usulkan kepada mereka untuk memasuki barisan-barisan dari kekuatan-kekuatan tempur kita - yakni Sosialis-Sosialis, Anarkis-Anarkis, Komunis-Komunis - dan kepada mereka selalu kita berikan dukungan menurut aturan persaudaraan akuan (dari solidaritas semua humanis dari Masonry sosial kita). Aristokrasi, yang nampak seolah-olah sebagai golongan yang menikmati undang-undang ketenagakerjaan untuk para pekerja, sebenarnya tertarik untuk melihat para pekerja itu cukup pangan, sehat, dan kuat. Sebaliknya, kita tertarik pada ujung yang lain - pengurangan, pembunuhan Goyim. Kekuatan kita terletak pada kekurangan pangan yang kronis dan kelemahan fisik dari para pekerja karena dengan semua itu dapat mengimplikasikan bahwa mereka itu dapat dijadikan budak keinginan kita, dan mereka tidak akan dapat menemukan, dengan otoritas-otoritas mereka sendiri, kekuatan atau energi untuk menentang kemauan kita. Kelaparan menciptakan hak modal untuk mengatur pekerja lebih meyakinkan lagi daripada yang diberikan oleh aristokrasi menurut keabsahan otoritas dari raja-raja.
Karena ketiadaan, kecemburuan dan kebencian yang timbul, maka akan kita gerakkan kelompok-kelompok mob , yang melalui tangan-tangan mereka sendiri, akan kita sapu semua yang menghalangi kita di jalan kita.
Ketika tiba saatnya bagi Tuan Penguasa Dunia kita untuk dinobatkan, maka tangan-tangan yang sama inilah yang akan menyapu habis semua yang menjadi penghalang kita.
Goyim telah kehilangan kebiasaan berpikir mereka, kecuali jika digerakkan dengan saran-saran dari spesialis-spesialis kita. Oleh karena itu mereka tidak bisa melihat keperluan mendesaknya dari apa yang akan segera kita adopsi, pada saat kerajaan kita datang, bahwa di sekolah-sekolah nasional perlu sekali diberikan sebuah ilmu pengetahuan sederhana dan tulen, yang merupakan basis bagi seluruh ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan tentang struktur kehidupan manusia, tentang eksistensi sosial, yang membutuhkan pembagian kerja, yang berakibat pada pembagian manusia menjadi kelas-kelas dan kondisi-kondisi. Hal ini esensial bagi semua orang untuk mengetahui bahwa karena adanya perbedaan di dalam obyek-obyek kegiatan manusia inilah maka tidak bisa ada persamaan ( equality ) apa pun, sehingga ia yang dengan tindakan-tindakan komprominya itu tidak menyebabkan seluruh kelas menjadi sama dengan dia di dalam pertanggungjawabannya di hadapan hukum, yang akibatnya tidak mengenai siapa pun kecuali kehormatan dirinya sendiri. Ilmu pengetahuan tulen tentang struktur masyarakat, sebuah ilmu yang kita larang Goyim memasuki rahasia-rahasianya, akan memperlihatkan kepada seluruh manusia bahwa posisi-posisi dan kerja itu harus selalu tetap berada di dalam sebuah lingkaran tertentu, di mana posisi-posisi dan pekerjaan itu tidak boleh menjadi sumber penderitaan manusia, yang timbul dari pendidikan yang tidak berkait dengan pekerjaan, yang individu-individunya disuruh untuk melakukannya. Setelah melalui sebuah studi mendalam terhadap ilmu pengetahuan ini orang-orang akan secara sukarela tunduk pada otoritas kita dan menerima posisi seperti tersebut sebagaimana yang telah ditetapkan atas mereka di dalam Negara. Dalam keadaan ilmu pengetahuan dan pengarahan sekarang ini, kita serahkan pengembangannya kepada rakyat, yang begitu saja mempercayai seluruh hasil-hasil yang tercetak - yaitu harapan-harapan - berkat adanya desakan-desakan yang sebenarnya ditujukan untuk menyesatkan mereka sendiri dan berkat kedunguan mereka sendiri - hasil-hasil cetakan berupa kebencian buta terhadap semua kondisi yang mereka anggap berada di luar diri mereka sendiri, karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang makna kelas dan kondisi.
Kebencian ini masih akan terus membesar sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh krisis ekonomi, yang akan menghentikan semua urusan pertukaran dan memacetkan industri. Dengan menggunakan seluruh metoda bawah tanah rahasia, yang terbuka hanya bagi kita sendiri, dan dengan bantuan emas, yang semuanya itu telah berada di dalam genggaman kita, maka akan kita ciptakan sebuah krisis ekonomi universal, di mana akan kita hantarkan ke jalan-jalan seluruh kelompok mob pekerja secara serentak di seantero negara-negara Eropa. Mob-mob , yang karena keculunan mereka, bergegas dengan bersorak-sorai melakukan pembunuhan-pembunuhan, sebagai akibat dari kebencian mereka yang telah lama pendam sejak masa kanak-kanak mereka. Dan semua harta benda pun akan mudah mereka jarahi.
Harta milik kita tidak akan dapat mereka sentuh, karena saat penyerangan itu telah kita ketahui sebelumnya, sehingga kita dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk melindungi harta benda milik kita sendiri.
Telah kita perlihatkan bahwa kemajuan itu akan membawa semua Goyim kepada kedaulatan intelektual ( soverreignty of reason ). Despotisme kita akan persis seperti itu; karena despotisme itu akan mengetahui bagaimana penyiksaan bijaksana ini akan menenangkan semua keresahan dan membakar liberalisme ke luar dari seluruh lembaga.
Ketika massa rakyat telah melihat bahwa semua konsesi dan keikutsertaan itu telah diberikan kepada mereka atas nama kebebasan ( freedom ), maka massa rakyat itu dapat membayangkan diri mereka sendiri telah menjadi tuan penguasa berdaulat dan meretas jalan mereka sendiri menuju ke kekuasaan. Akan tetapi, secara alami, seperti halnya setiap orang buta, massa rakyat itu menemukan banyak sekali batu sandungan, sehingga mereka bersegera mencari sebuah tuntunan lain. Mereka tidak akan pernah punya keinginan untuk kembali kepada keadaan sebelumnya, dan mereka telah menyerahkan kekuatan-kekuatan berkuasa penuh mereka di bawah kaki-kaki kita. Ingat saja Revolusi Besar Perancis, di mana kitalah yang telah memberikan nama "Besar" itu: Rahasia-rahasia untuk mempersiapkan Revolusi Besar itu kita ketahui sangat jelas, karena seluruh rencana itu sebenarnya merupakan hasil karya dari tangan-tangan kita sendiri.
Sejak saat itu kita mulai menggiring rakyat-rakyat dari satu kekecewaan kepada kekecewaan-kekecewaan lainnya, sehingga pada akhirnya mereka terpaksa berpaling kepada kita, demi si Raja Despot berdarah Zion, yang sedang kita siapkan untuk dunia ini.
Pada masa sekarang ini kita, sebagai sebuah kekuatan internasional, tidak terkalahkan, karena bila diserang oleh sebuah Negara, maka kita akan didukung oleh Negara-Negara lain. Kekuatan kita ini merupakan raskalitas yang amat sangat dalam bagi rakyat-rakyat Goyim, yang merangkak di atas perut-perut mereka, untuk meraih kekuasaan, tidak berbelas kasihan terhadap kelemahan, tidak kenal ampun terhadap kekeliruan-kekeliruan, dan sangat gemar pada tindak kejahatan, tidak mau memikul kontradiksi-kontradiksi dari sebuah sistem sosial bebas, tetapi sabar pada kesyahidan di bawah kekerasan dari despotisme keras - kualitas-kualitas inilah yang membantu kita pada independensi. Dari diktator-diktator utama masa sekarang inilah rakyat-rakyat Goyim dengan penuh kesabaran menanggung derita, dan menahan siksaan-siksaan berat semacam ini, karena mereka yang paling kurang sabar tentunya telah memenggal dua puluh raja.
Apa penjelasan bagi fakta ini, dari ketidakbertanggungjawaban aneh dari masa-masa rakyat, dalam sikap mereka terhadap apa yang seharusnya nampak sebagai kejadian-kejadian yang tertata sama?
Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya fakta bahwa para diktator ini membisiki rakyat-rakyat mereka, melalui agen-agen mereka, bahwa dengan praktek-praktek penyelewengan inilah mereka mencederai Negara-Negara dengan tujuan puncak untuk mengamankan kesejahteraan rakyat-rakyat, persaudaraan internasional, solidaritas, dan persamaan hak-hak mereka. Hanya saja, mereka tidak mengatakan hal ini kepada rakyat-rakyat mereka, bahwa unifikasi ini harus disempurnakan hanya di bawah pemerintahan berdaulat kita.
Oleh karena itu rakyat mengutuk yang lurus dan membebaskan yang berdosa, selalu dan tidak pernah berhenti merayu rakyat, bahwa mereka dapat melakukan apa saja yang mereka kehendaki. Berkat keadaan seperti inilah maka rakyat merusak setiap stabilitas dan menciptakan kekacauan pada setiap langkah mereka.
Kata "freedom" itu adalah untuk membawa kelompok-kelompok masyarakat kepada penentangan terhadap setiap macam kekuatan, melawan setiap otoritas, bahkan menentang Tuhan dan hukum alam juga. Untuk alasan inilah, maka ketika kita memasuki kerajaan kita, kita harus menghapus kata ini dari kamus kehidupan kita, karena mengimplikasikan prinsip kekuatan brutal yang telah membawa para mob itu menjadi binatang-binatang haus darah.
Binatang-binatang ( beasts ) ini pasti jatuh tertidur lelap setelah mereka kenyang minum darah, sehingga pada saat-saat seperti itu dapat dengan mudah dipancang pada rantai-rantai mereka. Akan tetapi, apabila mereka tidak diberi darah, mereka tidak akan pernah bisa tidur dan akan terus berkelahi.
BAB IV
Tahapan sebuah Republik. Gentile Masonry. Kebebasan dan Kepercayaan. Persaiangan Industri Internasional. Peranan Spekulasi. Kultus Emas.
Siapa dan apa kekuatan tak terlihat yang memiliki posisi untuk menumbangkan ini? Kekuatan ini persis sama dengan kekuatan yang ada pada kita ini. Gentile Masonry ini secara tertutup bertindak selaku tabir antara kita dan sasaran-sasaran kita, tetapi rencana aksi kekuatan kita serta tempatnya yang sangat abadi, tetap merupakan misteri yang tidak bisa diketahui oleh publik.
Bahkan kebebasan ( freedom ) itu sebenarnya bisa tidak berbahaya dan ada tempatnya di dalam Ekonomi Negara tanpa mencederai kesejahteraan rakyat-rakyat, jika kebebasan itu bertopang pada landasan kepercayaan kepada Tuhan, pada persaudaraan kemanusiaan, dan tidak terkait dengan konsepsi persamaan ( equality ), yang dinegatifkan oleh hukum dasar dari penciptaan, karena hukum dasar itu telah menetapkan adanya subordinasi. Dengan kepercayaan seperti itu rakyat bisa diatur oleh pimpinan-pimpinan jemaat setempat, sehingga dapat berjalan dengan keikhlasan dan kerendahan hati di bawah tuntunan pendeta rohaniahnya, dengan penyerahan tulus kepada Tuhan di dunia ini. Inilah alasannya mengapa hal ini sangat penting bagi kita untuk menghancurkan semua kepercayaan, dengan mencabut dari ingatan-ingatan Goyim tentang prinsip dasar Ketuhanan dan ruh, dan lalu menggantikannya dengan kalkulasi-kalkulasi aritmatika dan kebutuhan-kebutuhan materi.
Untuk membuat Goyim itu tidak punya waktu untuk berpikir dan membuat catatan-catatan, maka pikiran-pikiran mereka itu harus dialihkan kepada industri dan perdagangan. Dengan cara ini seluruh bangsa-bangsa di dunia akan terseret ke dalam arus perburuan kebendaan sehingga di dalam arus perpacuan mendapatkan keuntungan kebendaan ini akan membuat mereka tidak punya kesempatan untuk memperhatikan musuh bersama mereka. Tapi, sekali lagi, agar kebebasan itu bisa meruntuhkan dan menghancurkan semua masyarakat Goyim itu sekaligus, kita harus tempatkan industri itu pada basis spekulatif. Hasilnya nanti akan berupa semua yang diserap dari tanah oleh industri akan berjalan melalui tangan-tangan dan melewati spekulasi, yakni kepada kelas-kelas kita.
Perjuangan yang intensif menuju superioritas dan goncangan-goncangan yang disalurkan ke dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan - yang sebenarnya telah benar-benar menciptakan - masyarakat-masyarakat yang kecewa, dingin dan kejam. Masyarakat-masyarakat seperti ini akan terdorong kepada keengganan kuat terhadap politik tinggi dan agama. Satu-satunya tuntunan mereka adalah perolehan, yakni Emas, yang akan mereka tegakkan menjadi kultus yang sesungguhnya, karena emas itulah yang bisa memberi mereka kesenangan-kesenangan. Kemudian datanglah saat untuk menyerang - bukan untuk mendapatkan kebaikan, dan bukan pula untuk meraih kekayaan, tapi semata-mata karena kebencian pada privilese, hak-hak istimewa - saat ketika kelas-kelas Goyim yang lebih rendah akan mengikuti perintah pimpinan kita untuk menyerang saingan-saingan kita menuju kekuasaan, yakni para Goyim terpelajar.
BAB V
Penciptaan sebuah pemerintahan sentralisasi yang intensif. Metoda-metoda mencengkeram kekuasaan oleh Masonri. Sebab-sebab kemustahilan timbulnya kesepakatan di antara Negara-Negara. Negara "takdir" Yahudi. Emas - motor dari mesin penggerak Negara-Negara. Pentingnya kritisisme. Lembaga-lembaga "show". Kejemuan terhadap putar-lidah. Bagaimana mencengkeram opini publik. Pentingnya inisiatif pribadi. Super Pemerintah (Pemerintah Bangsa-Bangsa}.
Bentuk pemerintahan seperti apa yang dapat diterapkan pada komunitas-komunitas di mana korupsi telah merasuk ke mana-mana, yaitu komunitas-komunitas di mana orang-orang kaya mendapatkan kekayaan mereka hanya dengan taktik-taktik cerdik kejutan melalui trik-trik semi tipuan; di mana kendali-kendali hukum melonggar; di mana moralitas dipertahankan dengan tindakan-tindakan hukuman dan undang-undang yang keras, bukan dengan prinsip-prinsip penerimaan ikhlas; di mana perasaan-perasaan kepada kepercayaan dan negara telah hilang ditelan oleh keyakinan-keyakinan kepada kosmopolitan? Bentuk aturan apa yang harus kita berikan kepada komunitas-komunitas semacam ini kalau bukan kepada bentuk aturan despotisme yang akan saya jelaskan kepada anda nanti? Akan kita ciptakan sebuah bentuk pemerintahan terpusat yang intensif untuk mencengkeram kuat semua kekuasaan dari komunitas itu di dalam tangan-tangan kita. Akan kita regulasikan secara mekanis semua tindak kehidupan politik dari rakyat-rakyat taklukan kita dengan undang-undang baru. Undang-undang ini akan menarik satu demi satu semua kesenangan dan kebebasan yang telah diizinkan oleh goyim, dan kerajaan kita ini akan dikenal dengan despotisme dengan proporsi-proporsi yang sangat besar pada tiap saat dan tiap tempat dengan posisi untuk melenyapkan setiap goyim yang menentang kita dengan perbuatan dan perkataan mereka.
Kita akan disanggah tentang despotisme seperti yang saya katakan di atas karena tidak sejalan dengan kemajuan masa kini, namun akan saya jelaskan kepada anda nanti.
Dahulu rakyat-rakyat melihat bahwa raja-raja, yang duduk-duduk dengan senangnya di atas tahta-tahta mereka itu dikatakan sebagai manifestasi murni dari kehendak Tuhan, sehingga mereka tunduk-patuh pada kekuasaan despotis dari raja-raja tanpa keluh-kesah. Akan tetapi mulai dari saat ketika kita susupkan ke dalam otak-otak mereka tentang konsepsi hak-hak pribadi mereka, mereka mulai melihat bahwa para penghuni singgasana-singgasana itu adalah makhluk-makhluk hidup biasa saja yang sama dengan mereka. Pemberian minyak sakral Lord's Annointed telah jatuh dari kepala raja-raja di hadapan rakyat, dan ketika kita juga telah merampas kepercayaan mereka terhadap Tuhan, dan kekuasaan mereka pun segera melayang ke jalan-jalan jatuh di tempat milik publik dan dirampas oleh kita.
Di samping itu, seni untuk mengarahkan massa dan individu-individu melalui manipulasi teori dengan cerdik dan obral kata, dengan regulasi-regulasi kehidupan umum dan segala macam trik-trik lain, yang semuanya itu tidak dipahami oleh goyim, adalah juga merupakan keahlian dari para spesialis otak administrasi kita. Dibesarkan pada analisa, observasi dan kehalusan-kehalusan kalkulasi yang tepat, membuat kita di dalam keterampilan ini tidak tersaingan dalam pembuatan rencana-rencana untuk aksi-aksi politik dan solidaritas. Dalam bidang ini orang-orang Yesuit sendirian bisa sebanding dengan kita, tetapi kita telah merencanakan untuk mendiskreditkan mereka sebagai sebuah organisasi terbuka di hadapan mob yang membabi buta, sementara diri kita sendiri selalu menjaga organisasi kita tetap rahasia di bawah naungan. Akan tetapi, mungkin sama saja di dunia ini, siapa pun penguasanya, apakah Kepala Katolikisme ataukah Despot kita dari darah Zion! Tapi bagi kita, sebagai Orang-Orang Pilihan Tuhan (the Chosen People), hal ini bukan masalah penting.
Untuk sementara kita mungkin berhasil berurusan dengan sebuah koalisi goyim di seluruh dunia, yang terhadap bahaya ini kita telah terlindungi karena adanya perpecahan yang ada dalam kalangan mereka yang akar-akarnya begitu dalam tertanam yang hingga sekarang ini mereka belum mampu juga mencabutnya. Telah kita buat goyim itu satu sama lain saling bertentangan secara pribadi maupun nasional, yang disebabkan oleh kecemburuan agama dan ras, yang telah kita pupuk menjadi besar selama kurun waktu 20 abad. Itulah sebabnya mengapa tidak ada satu Negara pun dan di mana pun di dunia ini yang bisa menerima bantuan bila Negara itu coba-coba mengangkat senjata, karena semua Negara harus menyadari bahwa setiap kesepakatan yang menentang kita tidak akan menguntungkan bagi Negara itu sendiri. Kita terlalu kuat - tidak ada yang bisa mengatasi kekuatan kita. Bangsa-bangsa di seluruh dunia tidak akan bisa mencapai sebuah kesepakatan yang berarti tanpa adanya campur tangan kita secara rahasia.
Per Me reges regnant. "Melalui sayalah Raja-Raja itu memerintah." Dan ini disabdakan oleh nabi-nabi bahwa kita adalah yang Orang-Orang Pilihan Tuhan Sendiri untuk memerintah seluruh dunia. Tuhan telah menganugerahi kita kecerdasan yang setara dengan tugas kita. Apakah kecerdasan itu juga ada di pihak lain, ia masih harus bertarung melawan kita, tapi meski demikian, seorang pendatang baru itu tidak akan sebanding dengan penghuni yang telah lama menetap: akan terjadi pertarungan tiada ampun di antara kita, suatu pertarungan yang belum pernah terjadi di dunia ini. Ya, dan si cerdas pada pihak lain akan datang terlalu terlambat. Seluruh roda dari mesin seluruh dunia bergerak dengan kekuatan motor, yang telah ada dalam genggaman kita, dan motor mesin dari Negara-Negara itu adalah emas. Ilmu pengetahuan tentang ekonomi politik ditemukan oleh para pini sepuh terpelajar kita jauh sebelumnya, yang memberikan prestise tinggi kepada modal.
Modal, apabila harus bekerjasama tanpa rintangan, kita harus bebas menetapkan monopoli industri dan perdagangan. Hal ini telah dijalankan oleh sebuah tangan di balik tabir di seluruh penjuru dunia. Kebebasan ini akan memberikan kekuatan politik kepada mereka yang terlibat dalam industri, dan ini akan membantu menekan rakyat. Sekarang ini adalah lebih penting untuk tidak mempersenjatai rakyat-rakyat daripada membawa mereka ke dalam peperangan. Yang lebih penting lagi, demi kepentingan kita, adalah menggunakan nafsu-nafsu yang telah menggelora daripada memadamkan apinya. Yang lebih penting lagi adalah menangkap dan menerjemahkan pemikiran-pemikiran orang-orang lain untuk disesuaikan dengan pemikiran kita sendiri daripada memusnahkan pemikiranpemikiran mereka. Obyek utama dari direktorat kita disini meliputi: merendahkan pendapat publik dengan kritisisme, membawa pendapat publik itu menjauhi refleksi-refleksi serius yang diperkirakan akan menimbulkan resistensi, mengalihkan kekuatan-kekuatan pemikiran itu ke arah pergulatan pura-pura dalam kefasihan berbicara yang hampa.
Sepanjang zaman rakyat-rakyat di dunia, seperti halnya individu-individu, telah sepakat bahwa ucapan itu harus sesuai dengan perbuatan, dan karena mereka itu lebih suka pada pertunjukan, tapi dalam arena publik mereka jarang berhenti sejenak untuk mencatat, apakah janji-janji itu diikuti dengan perbuatan-perbuatan atau tidak. Oleh karena itu kita akan menetapkan lembaga-lembaga pertunjukan yang akan memberikan bukti-bukti yang meyakinkan tentang keuntungan mereka dalam kemajuan.
Akan kita asumsikan bagi diri kita sendiri fisiognomi (ilmu firasat) liberal dari semua pihak, dari semua arah, dan akan kita perlihatkan bahwa fisiognomi pidato-pidato dari orator-orator yang berbicara terlalu banyak akan menghabiskan kesabaran para pendengar orasi-orasi mereka dan kemudian akan mendatangkan kemuakan terhadap semua pidato-pidatoan.
Untuk menaruh opini publik itu ke tangan kita, kita harus membawa opini itu ke keadaan yang membingungkan dengan menyajikan ekspresi dari semua sisi, hingga menghasilkan begitu banyak opini yang saling bertentangan, dan untuk jangka waktu yang cukup lama akan cukup membuat goyim itu kehilangan akal mereka di dalam labirin, dan pada akhirnya mereka melihat bahwa yang terbaik adalah dengan tidak memberikan opini apa pun terhadap semua hal yang bernada politik, yang tidak diberikan kepada publik untuk memahaminya, karena hal-hal itu hanya bisa dimengerti oleh dia yang memimpin publik itu. Ini adalah rahasia pertama.
Rahasia kedua yang diperlukan untuk keberhasilan pemerintah kita ini mencakup hal-hal sebagai berikut: menyebarluaskan perasaan-perasaan, kebiasaan-kebiasaan, keinginan-keinginan, dan kondisi-kondisi kehidupan sipil nasional, yang akan membuat mustahil bagi siapa pun di dalam kekacauan (chaos) ini untuk mengetahui di mana ia itu sebenarnya berada, sehingga akibatnya rakyat tidak berhasil berbuat ke arah saling mengerti satu sama lain. Cara ini juga akan membantu kita dengan jalan lain, yakni dengan menabur bibit-bibit perpecahan di semua pihak, mendislokasi semua kekuatan-kekuatan kolektif yang masih tidak mau juga tunduk kepada kita, dan melemahkan semangat mereka dalam melakukan inisiatif pribadi apa pun yang sedikit-banyak mungkin bisa menghambat urusan-urusan kita. Tidak ada yang lebih membahayakan kita selain daripada inisiatif pribadi. Apabila pemerintah itu mempunyai seorang cerdas di belakangnya, inisiatifnya bisa melakukan segala sesuatu yang lebih besar daripada yang dapat dilakukan oleh jutaan orang yang di antara mereka telah kita taburi benih-benih perpecahan. Kita harus mengarahkan pendidikan komunitas-komunitas goyim, yang apabila pada suatu waktu mereka itu sampai pada suatu perkara yang membutuhkan inisiatif, mereka akan angkat tangan, karena sangat putus asa. Ketegangan yang diakibatkan oleh kebebasan bertindak akan melemahkan kekuatan-kekuatan kolektif ketika berhadap-hadapan dengan kebebasan lainnya. Dari perbenturan ini muncullah kegoncangan moral yang buram, ketidakpuasan-ketidakpuasan, dan kegagalan-kegagalan. Melalui semua cara ini akan kita buat goyim menjadi sangat kelelahan, sehingga mereka secara alami akan terpaksa meminta bantuan kekuatan internasional kita, yang dengan posisi itu membuat kita tanpa kekerasan apa pun secara perlahan akan menyerapi semua kekuatan Negara-Negara di dunia, dan terbentuklah sebuah Super Pemerintah [Pemerintahan Bangsa-Bangsa]. Sebagai pengganti penguasa-penguasa masa kini akan kita pasangi sebuah bogey (momok) yang akan diberi nama the "Super Government Administration". Tangan-tangan bogey itu akan menjangkau ke semua arah bagaikan capit-capit besar kepiting, dan organisasinya akan berdimensi demikian kolosal, yang ia tidak akan pernah gagal menundukkan semua bangsa-bangsa di dunia ini.
BAB VI
Monopoli: pada monopoli bergantung nasib Goyim. Pengambilalihan lahan dari tangan aristokrasi. Perdagangan, Industri, dan Spekulasi. Kemewahan. Kenaikan upah dan peningkatan harga barang-barang kebutuhan pokok. Anarkisme dan pemabukan. Makna rahasia dari propaganda teori-teori ekonomi.
Tidak lama lagi kita akan menguasai monopoli-monopoli raksasa, reservoir-reservoir milik orang-orang kaya kolosal, yang di atas monopoli-monopoli itu nasib-nasib besar dari Goyim akan bergantung sedemikian rupa di mana mereka akan jatuh hingga ke dasar bersama kredit dari Negara-negara mereka pada hari setelah kehancuran politik ...
Anda tuan-tuan terhormat yang ada di sini, para ekonom, cukup mencari estimasi dari arti penting kombinasi ini! ...
Dengan semua cara harus kita kembangkan makna penting dari Super Pemerintah [Pemerintah Bangsa-Bangsa] kita ini dengan menggambarkannya sebagai Pelindung dan Penderma bagi semua mereka yang secara sukarela tunduk pada kita.
Aristokrasi Goyim sebagai sebuah kekuatan politik telah mati - kita tidak perlu memperhatikannya lagi; namun sebagai pemilik-pemilik lahan, mereka masih bisa membahayakan kita dengan adanya kenyataan bahwa mereka masih bisa mencukupi kebutuhan diri mereka sendiri pada sumberdaya-sumberdaya lahan di mana mereka menggantungkan hidup. Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita, dengan cara apa pun, untuk mencabut ketergantungan mereka pada lahan-lahan mereka. Sasaran ini paling tepat ditembak dengan meningkatkan beban-beban atas kepemilikan lahan tersebut - yakni dengan membebaninya dengan hutang-hutang. Tindakan-tindakan ini akan mengurangi kepemilikan lahan dan membuat mereka tetap dalam posisi rendah dan tunduk-patuh tanpa syarat.
Para aristokrat Goyim, yang turun-temurun tidak berdaya mengatasi kemiskinan mereka sendiri, walau sedikit, akan dengan cepat menjadi lumpuh dan mati.
Pada saat yang sama kita harus secara intensif mempatroni perdagangan dan industri, tapi yang pertama dan terpenting adalah memainkan peran spekulasi untuk menyediakan konter penyeimbang bagi industri: absennya industri spekulatif akan menggandakan modal di dalam genggaman swasta yang akan berperan memulihkan pertanian dengan membebaskan lahan dari keberhutangan kepada bank-bank tanah. Apa yang kita inginkan adalah bahwa industri harus menyedot tenaga kerja dan modal dari lahan itu, dan dengan cara-cara spekulasi memindahkan semua uang di seluruh dunia ke dalam tangan-tangan kita, dan dengan demikian melemparkan seluruh Goyim ke dalam barisan-barisan proletariat. Kemudian Goyim itu akan membungkuk di hadapan kita, hanya dengan alasan untuk mempertahankan hak hidup mereka semata.
Untuk menyempurnakan keruntuhan industri Goyim ini, akan kita gunakan bantuan spekulasi kemewahan yang telah kita kembangkan di kalangan Goyim, di mana tuntutan keserakahan pada kemewahan akan menelan segala sesuatu. Akan tetapi, akan kita naikkan tingkat-tingkat upah, yang tidak akan memberikan keuntungan apa pun kepada para buruh, karena pada saat yang sama, akan kita naikkan harga-harga kebutuhan hidup bahan-bahan pokok dengan alasan bahwa kenaikan itu disebabkan oleh penurunan hasil-hasil pertanian dan pembiakan ternak; akan kita gangsir semakin dalam dengan penuh kelicikan sumber-sumber produksi, dengan membiasakan para buruh berbuat anarki dan mabuk-mabukan, dan bahu-membahu untuk melakukan semua tindakan pembabatan habis dari muka bumi ini seluruh kekuatan terpelajar dari Goyim.
Agar makna sebenarnya dari segala sesuatu itu tidak menyerang Goyim sebelum waktu yang tepat tiba, akan kita sembunyikan makna itu dengan alasan karena keinginan besar untuk melayani kelas-kelas pekerja dan prinsip-prinsip besar ekonomi politik di mana teori-teori ekonomi kita itu sedang menjalankan propaganda energiknya.