Menurut Kantor Berita ABNA, kembali peristiwa menyedihkan "Yaum al-Hadm"
atau Hari Penghancuran terulang kembali. Peristiwanya terjadi di
komplek makam Abdul Salam al-Asmar, cucu Imam Hasan as, di Afrika Utara.
Kali ini para pengikut Wahabi benar-benar berlaku keterlaluan dan
membongkar kuburan.
Peristiwa ini bersamaan dengan Peringatan Penghancuran Kuburan Baqi pada 8 Syawal 1344 Hq, yang melukai jutaan pecinta Ahlul Bait, kejadian menyedihkan itu terulang kembali dan menggoyang Arsy Allah. Hati dunia Islam, khususnya Syiah kembali disobek-sobek oleh pendukung Wahabi dan mereka menghancurkan kuburan keturunan para imam yang paling terkenal di Afrika Utara dan meratakannya dengan tanah.
Tapi tragedi ini tidak berhenti di sini. Para Wahabi tidak saja menghancurkan kuburan Abdul Salam al-Asmar, cucu Imam Hasan as, tapi mereka juga melakukan perbuatan keji dengan membongkar kuburan beliau dan melakukan hal-hal di luar batas perikemanusiaan terhadap jasad beliau. Makam Abdul Salam al-Asmar, merupakan cucu Imam Hasan as dan sebagai pusat ziarah warga Syiah di Libya dan Afrika Utara. Kejadian ini dilakukan tanpa ada reaksi dari dunia Islam.
30 Warga Syiah Libya Syahid
Dalam peristiwa menyakitkan itu sekitar 30 warga Syiah Libya yagn syahid dan sekitar 212 orang lainnya terluka dan telah dipindahkan ke rumah sakit. Sebagian berita menyebutkan beberapa orang cedera berat.
Dalam beberapa tahun terakhir, para mufti Wahabi berkali-kali mengeluarkan fatwa penghancuran kuburan cucu Imam Hasan as ini, tapi penolakan masyarakat dan pembelaan mereka atas makam ini, para teroris tidak mampu melakukan keinginannya. Tapi para Wahabi tidak tinggal diam, mereka memanfaatkan situasi Libya yang buruk dan melakukan penistaan ini di hadapan masyarakat internasional.
Usia Kuburan Abdul Salam 800 Tahun
Makam cucu Imam Hasan as, Abdul Salam al-Asmar telah berusia 800 tahun dan menjadi tempat bersejarah Syiah. Makam beliau berada di kota Zlitan, yang berjarak 160 kilometer dari Tripoli. Makam ini dihancurkan lewat fatwa para mufti Wahabi dan dilakukan oleh para teroris Wahabi dan melakukan penistaan terhadap beliau.
Penghancuran Perpustakaan Terbesar Libya
Di dekat makam Abdul Salam al-Asmar terdapat perpustakaan besar yang menyimpan buku-buku syiah dan dokumen-dokumen sejarah yang telah disimpan seribuan tahun. Menurut Menteri Kebudayaan Libya, gedung itu merupakan perpustakaan terbesar Libya dan setelah perusakan makam Abdul Salam al-Asmar, perpustakaan ini dikosongkan dan dibakar.
Wahabi Merusak Puluhan Kuburan Sayid di ibukota Libya
Berdasarkan laporan yang ada, perusakan makam cucu para imam dan pembongkaran kuburan mereka telah dimulai sejak terjadi kekacauan di Libya. Hari Jumat lalu, sebagian dari pagar besi kuburan al-Syi'ab ad-Dahmani, keturunan Imam Hasan dan kuburan puluhan keturunan sayid yang lain, yang sebelum ini menjadi tempat ziarah warga Syiah, di Tripoli telah diratakan dengan tanahya.
Muhammad al-Muqrif, Kepala Kongres Nasional Libya dalam pernyataannya di televisi mengecam perusakan dan pembakaran tempat-tempat suci, dokumen sejarah dan manuskri-manuskrip kuno negara ini. Perbuatan ini menunjukkan Wahabi tengah berusaha menghapus sejarah Syiah dan menghilangkan nama mereka dari dokumen dan buku-buku sejarah dan manuskrip yang ada di Libya.
Peran Kunci Arab Saudi dalam Peristiwa Ini
Tidak ada yang lupa bagaimana ketika beberapa tahun lalu Taliban merusak patung-patung besar Budha di Afghanistan, dunia mereaksinya, seakan-akan ada penistaan terhadap salah seorang nabi. Seluruh dunia seakan-akan dimobilisasi untuk mereaksi perbuatan biadab Taliban itu. Tapi saat ini Syiah menjadi sangat tertindas. Di hari perusakan kuburan empat Imam Maksum, kuburan salah seorang cucu mereka dihancurkan, sementara dunia bungkam dan tidak ada yang membuka mulutnya.
Sesuai dengan laporan yang ada, Arab Saudi sangat menekan pemerintah Libya agar merusak makam suci ini. Sedemikian hebatnya tekanan itu hingga dalam sidang istimewa negara-negara anggota OKI yang berlangsung pekan lalu, bendera Libya dikibarkan terbalik, sebagai bentuk protes Arab Saudi karena Libya belum juga merusak kuburan itu.Tekanan Wahabi sedemikian kerasnya sehingga untuk menunjukkan kekuatan Wahabi di hari perusakan kuburan Baqi, mereka melakukannya di hari yang sama terhadap cucu salah seorang Imam Maksum as. Mereka tampaknya ingin membuat tradisi baru untuk melakukan kerusakan di hari perbuatan nekat dan nista mereka.
http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=340533
Peristiwa ini bersamaan dengan Peringatan Penghancuran Kuburan Baqi pada 8 Syawal 1344 Hq, yang melukai jutaan pecinta Ahlul Bait, kejadian menyedihkan itu terulang kembali dan menggoyang Arsy Allah. Hati dunia Islam, khususnya Syiah kembali disobek-sobek oleh pendukung Wahabi dan mereka menghancurkan kuburan keturunan para imam yang paling terkenal di Afrika Utara dan meratakannya dengan tanah.
Tapi tragedi ini tidak berhenti di sini. Para Wahabi tidak saja menghancurkan kuburan Abdul Salam al-Asmar, cucu Imam Hasan as, tapi mereka juga melakukan perbuatan keji dengan membongkar kuburan beliau dan melakukan hal-hal di luar batas perikemanusiaan terhadap jasad beliau. Makam Abdul Salam al-Asmar, merupakan cucu Imam Hasan as dan sebagai pusat ziarah warga Syiah di Libya dan Afrika Utara. Kejadian ini dilakukan tanpa ada reaksi dari dunia Islam.
30 Warga Syiah Libya Syahid
Dalam peristiwa menyakitkan itu sekitar 30 warga Syiah Libya yagn syahid dan sekitar 212 orang lainnya terluka dan telah dipindahkan ke rumah sakit. Sebagian berita menyebutkan beberapa orang cedera berat.
Dalam beberapa tahun terakhir, para mufti Wahabi berkali-kali mengeluarkan fatwa penghancuran kuburan cucu Imam Hasan as ini, tapi penolakan masyarakat dan pembelaan mereka atas makam ini, para teroris tidak mampu melakukan keinginannya. Tapi para Wahabi tidak tinggal diam, mereka memanfaatkan situasi Libya yang buruk dan melakukan penistaan ini di hadapan masyarakat internasional.
Usia Kuburan Abdul Salam 800 Tahun
Makam cucu Imam Hasan as, Abdul Salam al-Asmar telah berusia 800 tahun dan menjadi tempat bersejarah Syiah. Makam beliau berada di kota Zlitan, yang berjarak 160 kilometer dari Tripoli. Makam ini dihancurkan lewat fatwa para mufti Wahabi dan dilakukan oleh para teroris Wahabi dan melakukan penistaan terhadap beliau.
Penghancuran Perpustakaan Terbesar Libya
Di dekat makam Abdul Salam al-Asmar terdapat perpustakaan besar yang menyimpan buku-buku syiah dan dokumen-dokumen sejarah yang telah disimpan seribuan tahun. Menurut Menteri Kebudayaan Libya, gedung itu merupakan perpustakaan terbesar Libya dan setelah perusakan makam Abdul Salam al-Asmar, perpustakaan ini dikosongkan dan dibakar.
Wahabi Merusak Puluhan Kuburan Sayid di ibukota Libya
Berdasarkan laporan yang ada, perusakan makam cucu para imam dan pembongkaran kuburan mereka telah dimulai sejak terjadi kekacauan di Libya. Hari Jumat lalu, sebagian dari pagar besi kuburan al-Syi'ab ad-Dahmani, keturunan Imam Hasan dan kuburan puluhan keturunan sayid yang lain, yang sebelum ini menjadi tempat ziarah warga Syiah, di Tripoli telah diratakan dengan tanahya.
Muhammad al-Muqrif, Kepala Kongres Nasional Libya dalam pernyataannya di televisi mengecam perusakan dan pembakaran tempat-tempat suci, dokumen sejarah dan manuskri-manuskrip kuno negara ini. Perbuatan ini menunjukkan Wahabi tengah berusaha menghapus sejarah Syiah dan menghilangkan nama mereka dari dokumen dan buku-buku sejarah dan manuskrip yang ada di Libya.
Peran Kunci Arab Saudi dalam Peristiwa Ini
Tidak ada yang lupa bagaimana ketika beberapa tahun lalu Taliban merusak patung-patung besar Budha di Afghanistan, dunia mereaksinya, seakan-akan ada penistaan terhadap salah seorang nabi. Seluruh dunia seakan-akan dimobilisasi untuk mereaksi perbuatan biadab Taliban itu. Tapi saat ini Syiah menjadi sangat tertindas. Di hari perusakan kuburan empat Imam Maksum, kuburan salah seorang cucu mereka dihancurkan, sementara dunia bungkam dan tidak ada yang membuka mulutnya.
Sesuai dengan laporan yang ada, Arab Saudi sangat menekan pemerintah Libya agar merusak makam suci ini. Sedemikian hebatnya tekanan itu hingga dalam sidang istimewa negara-negara anggota OKI yang berlangsung pekan lalu, bendera Libya dikibarkan terbalik, sebagai bentuk protes Arab Saudi karena Libya belum juga merusak kuburan itu.Tekanan Wahabi sedemikian kerasnya sehingga untuk menunjukkan kekuatan Wahabi di hari perusakan kuburan Baqi, mereka melakukannya di hari yang sama terhadap cucu salah seorang Imam Maksum as. Mereka tampaknya ingin membuat tradisi baru untuk melakukan kerusakan di hari perbuatan nekat dan nista mereka.
http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=340533