رَبِّ أَدْخِلْنِي فِي لُجَّةِ بَحْرِ أَحَدِيَّتِكَ وَ طَمْطَامِ يَمِّ وَحْدَانِيَّتِكَ وَ قَوِّنِي بِقُوَّةِ سَطْوَةِ سُلْطَانِ فَرْدَانِيَّتِكَ حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى فَضَاءِ سَعَةِ رَحْمَتِكَ وَ فِي وَجْهِي لَمَعَاتُ بَرْقِ الْقُرْبِ مِنْ آثَارِ حِمَايَتِكَ مَهِيبا بِهَيْبَتِكَ عَزِيزا بِعِنَايَتِكَ مُتَجَلِّلا مُكَرَّما بِتَعْلِيمِكَ وَ تَزْكِيَتِكَ وَ أَلْبِسْنِي خِلَعَ الْعِزَّةِ وَ الْقَبُولِ وَ سَهِّلْ لِي مَنَاهِجَ الْوُصْلَةِ وَ الْوُصُولِ وَ تَوِّجْنِي بِتَاجِ الْكَرَامَةِ وَ الْوَقَارِ وَ أَلِّفْ بَيْنِي وَ بَيْنَ أَحِبَّائِكَ فِي دَارِ الدُّنْيَا وَ دَارِ الْقَرَارِ وَ ارْزُقْنِي مِنْ نُورِ اسْمِكَ هَيْبَةً وَ سَطْوَةً تَنْقَادُ لِيَ الْقُلُوبُ وَ الْأَرْوَاحُ وَ تَخْضَعُ لَدَيَّ النُّفُوسُ وَ الْأَشْبَاحُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لَهُ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ وَ خَضَعَتْ لَدَيْهِ أَعْنَاقُ الْأَكَاسِرَةِ لا مَلْجَأَ وَ لا مَنْجَى مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ وَ لا إِعَانَةَ إِلا بِكَ وَ لا اتِّكَاءَ إِلا عَلَيْكَ ادْفَعْ عَنِّي كَيْدَ الْحَاسِدِينَ ، وَ ظُلُمَاتِ شَرِّ الْمُعَانِدِينَ وَ ارْحَمْنِي تَحْتَ سُرَادِقَاتِ عَرْشِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ أَيِّدْ ظَاهِرِي فِي تَحْصِيلِ مَرَاضِيكَ وَ نَوِّرْ قَلْبِي وَ سِرِّي بِالاطِّلاعِ عَلَى مَنَاهِجِ مَسَاعِيكَ إِلَهِي كَيْفَ أَصْدُرُ عَنْ بَابِكَ بِخَيْبَةٍ مِنْكَ وَ قَدْ وَرَدْتُهُ عَلَى ثِقَةٍ بِكَ وَ كَيْفَ تُؤْيِسُنِي [تُوئِسُنِي] مِنْ عَطَائِكَ وَ قَدْ أَمَرْتَنِي بِدُعَائِكَ وَ هَا أَنَا مُقْبِلٌ عَلَيْكَ مُلْتَجِئٌ إِلَيْكَ بَاعِدْ بَيْنِي وَ بَيْنَ أَعْدَائِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ أَعْدَائِي اخْتَطِفْ أَبْصَارَهُمْ عَنِّي بِنُورِ قُدْسِكَ وَ جَلالِ مَجْدِكَ إِنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ الْمُعْطِي جَلائِلَ النِّعَمِ الْمُكَرَّمَةِ لِمَنْ نَاجَاكَ بِلَطَائِفِ رَحْمَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلالِ وَ الْإِكْرَامِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ أَجْمَعِينَ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ
Imam Muhammad Baqir as: “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.
LAKUKAN SEKECIL APAPUN YANG KAU BISA UNTUK BELIAU AFS, WALAU HANYA MENGUMPULKAN TULISAN YANG TERSERAK!
Selasa, 11 Maret 2014
Doa Saifi Saghir )دعاء سيف صغير(
رَبِّ أَدْخِلْنِي فِي لُجَّةِ بَحْرِ أَحَدِيَّتِكَ وَ طَمْطَامِ يَمِّ وَحْدَانِيَّتِكَ وَ قَوِّنِي بِقُوَّةِ سَطْوَةِ سُلْطَانِ فَرْدَانِيَّتِكَ حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى فَضَاءِ سَعَةِ رَحْمَتِكَ وَ فِي وَجْهِي لَمَعَاتُ بَرْقِ الْقُرْبِ مِنْ آثَارِ حِمَايَتِكَ مَهِيبا بِهَيْبَتِكَ عَزِيزا بِعِنَايَتِكَ مُتَجَلِّلا مُكَرَّما بِتَعْلِيمِكَ وَ تَزْكِيَتِكَ وَ أَلْبِسْنِي خِلَعَ الْعِزَّةِ وَ الْقَبُولِ وَ سَهِّلْ لِي مَنَاهِجَ الْوُصْلَةِ وَ الْوُصُولِ وَ تَوِّجْنِي بِتَاجِ الْكَرَامَةِ وَ الْوَقَارِ وَ أَلِّفْ بَيْنِي وَ بَيْنَ أَحِبَّائِكَ فِي دَارِ الدُّنْيَا وَ دَارِ الْقَرَارِ وَ ارْزُقْنِي مِنْ نُورِ اسْمِكَ هَيْبَةً وَ سَطْوَةً تَنْقَادُ لِيَ الْقُلُوبُ وَ الْأَرْوَاحُ وَ تَخْضَعُ لَدَيَّ النُّفُوسُ وَ الْأَشْبَاحُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لَهُ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ وَ خَضَعَتْ لَدَيْهِ أَعْنَاقُ الْأَكَاسِرَةِ لا مَلْجَأَ وَ لا مَنْجَى مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ وَ لا إِعَانَةَ إِلا بِكَ وَ لا اتِّكَاءَ إِلا عَلَيْكَ ادْفَعْ عَنِّي كَيْدَ الْحَاسِدِينَ ، وَ ظُلُمَاتِ شَرِّ الْمُعَانِدِينَ وَ ارْحَمْنِي تَحْتَ سُرَادِقَاتِ عَرْشِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ أَيِّدْ ظَاهِرِي فِي تَحْصِيلِ مَرَاضِيكَ وَ نَوِّرْ قَلْبِي وَ سِرِّي بِالاطِّلاعِ عَلَى مَنَاهِجِ مَسَاعِيكَ إِلَهِي كَيْفَ أَصْدُرُ عَنْ بَابِكَ بِخَيْبَةٍ مِنْكَ وَ قَدْ وَرَدْتُهُ عَلَى ثِقَةٍ بِكَ وَ كَيْفَ تُؤْيِسُنِي [تُوئِسُنِي] مِنْ عَطَائِكَ وَ قَدْ أَمَرْتَنِي بِدُعَائِكَ وَ هَا أَنَا مُقْبِلٌ عَلَيْكَ مُلْتَجِئٌ إِلَيْكَ بَاعِدْ بَيْنِي وَ بَيْنَ أَعْدَائِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ أَعْدَائِي اخْتَطِفْ أَبْصَارَهُمْ عَنِّي بِنُورِ قُدْسِكَ وَ جَلالِ مَجْدِكَ إِنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ الْمُعْطِي جَلائِلَ النِّعَمِ الْمُكَرَّمَةِ لِمَنْ نَاجَاكَ بِلَطَائِفِ رَحْمَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلالِ وَ الْإِكْرَامِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ أَجْمَعِينَ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ
Senin, 27 Januari 2014
NASAB UMAR BIN KHATHAB
Dari 4 Khalifah Rasyidin, hanya Umar bin Khathab yang nasabnya
tersembunyi dan tidak dipublikasikan secara luas ke publik. Mengapa?
BUDAK ABDUL MUTHTHALIB: NAFIL DAN SHOHHAK
Nafil adalah seorang budak dari Kilab bin Luay bin Ghalib al-Quraisy. Setelah majikannya wafat, dia pindah tangan pada majikan baru, Abdul Muththalib. Selain mempunyai budak baru Nafil, Abdul Muththalib mempunyai seorang budak wanita bernama Shohhak yang datang dari Negri Habasyah (Ethiopia). Tugas Nafil adalah menggembalakan unta-unta Abdul Mutthalib. Sedang tugas Shohhak adalah menggembalakan domba-dombanya.
LAHIRNYA KHATHAB
Abdul Muththalib memisahkan Nafil dan Shohhak ke dalam area penggembalaan yang berbeda.
Suatu hari mereka bertemu di suatu tempat. Melihat sosok fisik Shohhak, bangkitlah birahi Nafil. Gayung bersambut, mereka berdua melakukan hubungan intim. Setiap melakukan tugas pengembalaan mereka saling memadu kasih hingga Shohhak hamil.
BUDAK ABDUL MUTHTHALIB: NAFIL DAN SHOHHAK
Nafil adalah seorang budak dari Kilab bin Luay bin Ghalib al-Quraisy. Setelah majikannya wafat, dia pindah tangan pada majikan baru, Abdul Muththalib. Selain mempunyai budak baru Nafil, Abdul Muththalib mempunyai seorang budak wanita bernama Shohhak yang datang dari Negri Habasyah (Ethiopia). Tugas Nafil adalah menggembalakan unta-unta Abdul Mutthalib. Sedang tugas Shohhak adalah menggembalakan domba-dombanya.
LAHIRNYA KHATHAB
Abdul Muththalib memisahkan Nafil dan Shohhak ke dalam area penggembalaan yang berbeda.
Suatu hari mereka bertemu di suatu tempat. Melihat sosok fisik Shohhak, bangkitlah birahi Nafil. Gayung bersambut, mereka berdua melakukan hubungan intim. Setiap melakukan tugas pengembalaan mereka saling memadu kasih hingga Shohhak hamil.
Kamis, 23 Januari 2014
Global Terrorism and Saudi Arabia: Bandar’s Terror Network
Jan 18, 2014 | By Prof. James Petras
Saudi Arabia has all the vices and none of the virtues of an oil rich state like Venezuela. The country is governed by a family dictatorship which tolerates no opposition and severely punishes human rights advocates and political dissidents.
Hundreds of billions in oil revenues are controlled by the royal despotism and fuel speculative investments the world over. The ruling elite relies on the purchase of Western arms and US military bases for protection. The wealth of productive nations is siphoned to enrich the conspicuous consumption of the Saudi ruling family. The ruling elite finances the most fanatical, retrograde, misogynist version of Islam, “Wahhabi” a sect of Sunni Islam.
Saudi Arabia has all the vices and none of the virtues of an oil rich state like Venezuela. The country is governed by a family dictatorship which tolerates no opposition and severely punishes human rights advocates and political dissidents.
Hundreds of billions in oil revenues are controlled by the royal despotism and fuel speculative investments the world over. The ruling elite relies on the purchase of Western arms and US military bases for protection. The wealth of productive nations is siphoned to enrich the conspicuous consumption of the Saudi ruling family. The ruling elite finances the most fanatical, retrograde, misogynist version of Islam, “Wahhabi” a sect of Sunni Islam.
Kamis, 05 Desember 2013
Ilham Kadir dari LPPI Asuhan Said Samad Menghina Ulama Sulsel dan Indonesia Indonesia
Entah apa yang telah merasuki penulis tetap di situs LPPI an Said Samad, Ilham Kadir, hingga kemarin, 4 Desember, beliau menurunkan lagi sebuah tulisan lucu bertajuk “Sai Baba dan Ideologi Syiah Imamiah”. Seakan tak kehabisan akal untuk mencaci maki mazhab Islam Syiah, beliau berusaha mencocok-cocokkan Antara ajaran Sai Baba dari India, dengan salah satu mazhab besar di dalam Islam ini. [lppimakassar.net]
Jika pada tulisan sebelumnya Ilham Kadir menyebut pengikut Syiah sebagai jahil murakkab, bodohnya orang bodoh, atau bodoh kuadrat, kali ini dia menembak orang yang menganggap Syiah itu sebagai bagian dari Islam. Dia mengatakan bahwa kesesatan Syiah sudah sangat terang, seterang mentari di hari cerah, seraya mengatakan bahwa yang mengingkarinya adalah sufaha, kelompok yang sudah mengetahui kebenaran tetapi tetap menolaknya. Dengan demikian, penulis kelahiran Bone Sulsel ini telah menghina ulama seperti AGH Quraish Shihab, AGH Sanusi Baco, Prof Ahmad Sewang, Prof Kamaruddin Amin, AGH Mustamin Arsyad, Prof Ghalib, Sayyid Abdurrahim Assegaf Puang Makka, KH Sahib Karaeng Nompo, dan puluhan ulama di Sulawesi Selatan. Itu belum termasuk ratusan ulama di seluruh Indonesia bahkan ribuan di seluruh dunia.
Jika pada tulisan sebelumnya Ilham Kadir menyebut pengikut Syiah sebagai jahil murakkab, bodohnya orang bodoh, atau bodoh kuadrat, kali ini dia menembak orang yang menganggap Syiah itu sebagai bagian dari Islam. Dia mengatakan bahwa kesesatan Syiah sudah sangat terang, seterang mentari di hari cerah, seraya mengatakan bahwa yang mengingkarinya adalah sufaha, kelompok yang sudah mengetahui kebenaran tetapi tetap menolaknya. Dengan demikian, penulis kelahiran Bone Sulsel ini telah menghina ulama seperti AGH Quraish Shihab, AGH Sanusi Baco, Prof Ahmad Sewang, Prof Kamaruddin Amin, AGH Mustamin Arsyad, Prof Ghalib, Sayyid Abdurrahim Assegaf Puang Makka, KH Sahib Karaeng Nompo, dan puluhan ulama di Sulawesi Selatan. Itu belum termasuk ratusan ulama di seluruh Indonesia bahkan ribuan di seluruh dunia.
Minggu, 28 Juli 2013
Takfiri Front al-Nusra Mutilasi 123 Warga Sipil di Aleppo
Setidaknya 123 orang tewas dibunuh oleh takfiri Front al-Nusra didikan
Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan Israel di utara Aleppo, demikian Kantor
berita resmi SANA melaporkan, Sabtu, 27/07/13.
Kantor berita itu juga mencatat, sebagian besar korban pembantaian yang dilakukan oleh teroris bersenjata di kota Khan al-Assal adalah warga sipil.
Kantor berita itu juga mencatat, sebagian besar korban pembantaian yang dilakukan oleh teroris bersenjata di kota Khan al-Assal adalah warga sipil.
Sabtu, 27 Juli 2013
Front al-Nusra Ekskusi 51 Warga Sipil di Khan al-Assal
Pemberontak takfiri Front al-Nusra Suriah mengekskusi sekitar 51 warga
sipil di Khan al-Assal, di provinsi utara Aleppo. Demikian al-Alam
melaporkan, Sabtu, 27/07/13.
Laporan-laporan media setempat pada hari Jumat, 26/07/13, melaporkan beberapa warga sipil tewas setelah pada Senin sebelumnya kota tersebut jatuh ke tangan para takfiri didikan Arab Saudi, Qatar,Turki, AS dan Eropah. Para korban semua ditembak di kepala.
Laporan-laporan media setempat pada hari Jumat, 26/07/13, melaporkan beberapa warga sipil tewas setelah pada Senin sebelumnya kota tersebut jatuh ke tangan para takfiri didikan Arab Saudi, Qatar,Turki, AS dan Eropah. Para korban semua ditembak di kepala.
Habib Rizieq: ASWAJA Tidak Mudah Mengkafirkan Penganut Mazhab Lain
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab,
mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan untuk mudah mengatakan kafir
pada kelompok natau mazhab tertentu.
“Islam tidak mengajarkan untuk mudah mengatakan kafir pada kelompok atau mazhab tertentu. Jangan mudah mengatakan Murji’ah itu kafir, Mu’tazilah itu kafir, Wahabi kafir, Syiah kafir, dan seterusnya. Hal tersebut bukan ajaran ahlus sunnah wal jamaah,” kata ulama kharismatik yang sering disapa Habib Rizieq kepada Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (21/7).
“Islam tidak mengajarkan untuk mudah mengatakan kafir pada kelompok atau mazhab tertentu. Jangan mudah mengatakan Murji’ah itu kafir, Mu’tazilah itu kafir, Wahabi kafir, Syiah kafir, dan seterusnya. Hal tersebut bukan ajaran ahlus sunnah wal jamaah,” kata ulama kharismatik yang sering disapa Habib Rizieq kepada Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (21/7).
Pangeran Saudi Membelot dari Keluarga Kerajaan al-Saud
Pangeran Khalid bin Farhan Al-Saud mengumumkan pembelotannya dari keluarga kerajaan al-Saud melalui pernyataan resmi dan menyerukan kepada pangeran lainnya memecah keheningan mereka dan mengungkapkan kebenaran demi Allah.
Pangeran Saudi itu menjelaskan penderitaannya di bawah pemerintahan rezim al-Saud dan menggambarkannya sebagai pengalaman pahit yang diungkapkan dalam twitter bersama penulis Mujtahid serta pembangkang Arab Saad al-Faqih, yang saat ini tinggal di London.
Pangeran Saudi itu menjelaskan penderitaannya di bawah pemerintahan rezim al-Saud dan menggambarkannya sebagai pengalaman pahit yang diungkapkan dalam twitter bersama penulis Mujtahid serta pembangkang Arab Saad al-Faqih, yang saat ini tinggal di London.
Aswaja: Rebut Kembali Masjid dari Tangan Wahabi!
Hampir dapat dipastikan, kelompok Wahabi selalu berulah. Tempat ibadah
yang awalnya demikian tenang dengan berbagai kegiatan ala ulama salaf
ternyata dipersoalkan. Untungnya, bisa diredam. Masjid pun akhirnya
kembali ke pangkuan ahlus sunnah waljamaah.
Di mana-mana Wahabi Salafi selalu membuat masalah dalam penyebaran dakwah. Mereka tidak segan memvonis bid’ah dan musyrik secara sembarangan kepada orang beriman yang tidak sepaham.
Oleh karena itu, dakwah mereka harus diluruskan agar tidak menimbulkan pertengkaran dan perpecahan di kalangan umat, dan tidak menjadikan ancaman bagi kehidupan masyarakat berbangsa dan bemegara. Seperti yang dilakukan oleh Petinggi Sarkub, KH. Thobari Syadzily, dalam kunjungannya di tempat kejadian di Perum Pondok Makmur Kotabaru (dekat Kotabumi), Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Di mana-mana Wahabi Salafi selalu membuat masalah dalam penyebaran dakwah. Mereka tidak segan memvonis bid’ah dan musyrik secara sembarangan kepada orang beriman yang tidak sepaham.
Oleh karena itu, dakwah mereka harus diluruskan agar tidak menimbulkan pertengkaran dan perpecahan di kalangan umat, dan tidak menjadikan ancaman bagi kehidupan masyarakat berbangsa dan bemegara. Seperti yang dilakukan oleh Petinggi Sarkub, KH. Thobari Syadzily, dalam kunjungannya di tempat kejadian di Perum Pondok Makmur Kotabaru (dekat Kotabumi), Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Cara NU Mencegah Wahabi Masuk Desa
Apa dan Bagaimana langkah Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren mencegah
pergerakan Wahabi Salafi di Indonesia yang masuk ke kampung-kampung dan
desa?
Islam Times mengutip wawancara yang dilakukan Majalah Risalah NU dengan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana sebenarnya Wahabi di Indonesia?
Itu sebenarnya sudah lama, tapi eksisnya sejak tahun 80-an setelah Arab Saudi membuka LIPIA (Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Arab). Ketika itu direkturnya masih bujangan yang kawin dengan orang Bogor. Kemudian menampakkan kekuatannya, bahkan mereka membuka yayasan-yayasan. Setahu saya ada 12 yayasan yang pertama kali dibentuk.
Islam Times mengutip wawancara yang dilakukan Majalah Risalah NU dengan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana sebenarnya Wahabi di Indonesia?
Itu sebenarnya sudah lama, tapi eksisnya sejak tahun 80-an setelah Arab Saudi membuka LIPIA (Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Arab). Ketika itu direkturnya masih bujangan yang kawin dengan orang Bogor. Kemudian menampakkan kekuatannya, bahkan mereka membuka yayasan-yayasan. Setahu saya ada 12 yayasan yang pertama kali dibentuk.
Gus Yahya Staquf: Wahabi Takfiri Ingin Bentuk Negara Radikal
Gerakan radikalisme Islam (Wahabi-Salafi) memiliki agenda ingin
mengambil alih kekuasaan untuk membentuk negara baru sesuai dengan paham
mereka. Gerakan radikal ini selalu menolak bahkan mengkafirkan orang
Islam di luar kelompoknya.
Hal itu disampaikan Katib Syuriyah PBNU KH Yahya C. Staquf dalam acara dialog publik Nation dan carakter building dengan tema “Peran Pemuda Islam Moderat Dalam Menangkal Radikalisasi Agama” yang diadakan GP Ansor – Fatayat NU bekerjasama dirjen IKP Kementrian Kominfo di Gedung MWCNU Kecamatan Dawe Kudus, Sabtu (27/4).
Gus Yahya, sapaan akrab beliau, menandaskan, radikalisme Islam telah menjadi ancaman yang sangat berbahaya sehingga gerakannya harus dibendung.
Hal itu disampaikan Katib Syuriyah PBNU KH Yahya C. Staquf dalam acara dialog publik Nation dan carakter building dengan tema “Peran Pemuda Islam Moderat Dalam Menangkal Radikalisasi Agama” yang diadakan GP Ansor – Fatayat NU bekerjasama dirjen IKP Kementrian Kominfo di Gedung MWCNU Kecamatan Dawe Kudus, Sabtu (27/4).
Gus Yahya, sapaan akrab beliau, menandaskan, radikalisme Islam telah menjadi ancaman yang sangat berbahaya sehingga gerakannya harus dibendung.
Iran, Syiah dan Fitnah-fitnah Murahan
Sejak 2007 saya berada di Iran. Dipertengahan tahun itu saya pertama
kali menginjakkan kaki di kota Qom. Bukan tanpa informasi. Saya justru
mendapat bekal, Iran itu negeri Syiah. Syiah itu sesat bahkan bukan
bagian dari Islam. Mereka punya Al-Qur'an yang berbeda dengan yang
dibaca kaum muslimin dinegeri muslim lain di dunia. Sehari sebelum
berangkat, Ust. Said Abdushshamad tokoh yang getol mengkampanyekan
gerakan anti Syiah di Makassar menemuiku. Sangat kebetulan, saudara
kandung beliau, bertetanggaan dengan rumah ibuku di Makassar.
Syiah, Kambing Hitam, Bangsa Arab dan Bebek-bebeknya
Orang Arab, kata kolumnis Mesir, Wael Abdel Fattah, punya kambing hitam
favorit untuk setiap ketidaknyamanan dalam hidup mereka. Jika harga
kismis atau harga daging kambing melesat naik seperti punuk unta, atau
jika ada penguasa sebentar-sebentar main tangkap dan penjara, mereka
bakal menimpakannya ke Naksa -- istilah untuk kekalahan memalukan pasukan Arab dalam Perang Enam Hari melawan Israel pada 1967. Bahkan jika ada lelaki Arab yang impoten, mereka pasti menyalahkan Naksa, kata Wael.
Kebohongan TV Al Jazeera dan Persekongkolan Zionis
Media pun bisa menjadi ‘penjahat perang’ jika turut andil dalam
pemberitaan di sebuah negara konflik, dengan menyebarluaskan
berita-berita fitnah yang penuh rekayasa dan kebohongan.
Salah
satu ulama terkemuka di Timur Tengah Syeikh Yusuf Al-Qardhawi, ulama
asal Mesir dan merupakan seorang tokoh Sunni yang terkenal. Beliau
tinggal di Qatar dan menjabat sebagai Dewan Penasehat Syariah di Bank
Islam terbesar, Qatar Islamic Bank. Beliau memiliki hubungan dekat
dengan Emir Qatar.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kumpulan Tulisan
Cari Blog Ini
SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KORBAN KASUS SAMPANG!! KE REKENING BCA NO
375044015
ATAS NAMA
YAYASAN DANA MUSTADH'AFIN
Total Tayangan Halaman
Entri Populer Minggu Ini
-
Kumayl bin Ziyad Nakha’i adalah sahabat pilihan Imam Ali AS. Ketika Imam Ali AS memerintah, (35-40H), Kumayl dilantik menjadi wali kota Ha...
-
Apa yang Dihapus di Masjid Nabawi dan Ditulis di Ka'bah? Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan bahwa kelompok yang kelihatannya ...
-
Menurut Kantor Berita ABNA, berkenaan dengan penghancuran makam suci keturunan Nabi saw Sayyid Abdul Salam al-Asmar di Libya oleh kelom...
-
Melirik Sanggahan-sanggahan terhadap Mahdisme Pertama: mengetahui sanggahan dan isykalan yang ditujukan kepada Mahdawiyah, menjawab, dan ber...
-
Tradisi tahlilan, ziarah kubur, istighotsah, dibaan atau maulidan dan sejenisnya sudah mendarah daging di tengah masyarakat. Namun keti...
-
Bolehkah mengatakan kita kepada sesama Muslim yang tidak sepaham dengan kita, bahwa "mereka telah kafir"? Pada era para sah...
-
Beberapa waktu lalu sempat ribut berita tudingan rohis di sekolah dan masjid sebagai sasaran teroris. Penyebabnya adalah berita di Metro...
-
Media pun bisa menjadi ‘penjahat perang’ jika turut andil dalam pemberitaan di sebuah negara konflik, dengan menyebarluaskan berita-be...
-
Ketika seorang itu jahil dalam ilmu agama, akan lebih terhormat jika ia diam tidak ikut campur berbicara masalah-masalah agama, sebab dapa...
-
Jan 18, 2014 | By Prof. James Petras Saudi Arabia has all the vices and none of the virtues of an oil rich state like Venezuela. ...
Arsip
Label
Al Muqawwamah
(9)
Al-Qur'an
(11)
anti-Islam
(3)
ANTOLOGI ISLAM
(4)
Aqidah
(53)
Bahtsul Masail
(14)
Bangunan Bersejarah
(2)
Belajar Bahasa Persia
(10)
Doa
(4)
Doa Muqatil Ibn Sulayman
(1)
Doa Ziyarah
(1)
Edward Snowden
(1)
Fakta NII.
(3)
Fakta Salafy
(136)
Fatwa Imam Ali Khamenei
(1)
Fatwa Iman Ali Khamenei
(1)
Filsafat
(27)
Fiqh
(14)
Ghadir Khum
(5)
Hadits
(30)
Hari Besar
(4)
Hikmah
(47)
Imamah
(27)
Irfan
(4)
Kata-kata Mutiara
(18)
Kebenaran Yang Hilang
(2)
Keutamaan
(5)
Konspirasi Yahudi
(64)
Krisis Mesir
(6)
Krisis Syiria
(19)
Muhammadiyah
(1)
Mutiara Aimmah
(24)
NU
(11)
Pemalsuan Kitab
(6)
Peradaban
(2)
Protokol Zion
(2)
Psikologi Agama
(2)
Rijal
(63)
Sejarah
(87)
Sejarah Aimmah
(36)
Setan Besar
(1)
Sunniy-Syi'ah
(17)
Tanya-Jawab
(6)
Tempat Bersejarah
(10)
Terorisme
(25)
Tradisi
(8)
Tragedi Sampang
(19)
Ukhuwah Islamiyyah
(24)
Ushul Fiqh
(4)