Malang, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH
Hasyim Muzdi menyatakan paham Sunni maupun Syiah yang dianut oleh
masyarakat di Madura itu masih menjadi bagian dari Islam.
Kiai
Hasyim menyatakan hal itu di Malang, Sabtu, 1 September. Untuk meredam
sekaligus mengupayakan penyelesaian konflik antara Sunni dengan Syiah di
Sampang, katanya, akhir pekan depan (8/9) dirinya bersama PWNU Jatim
akan ke Sampang.
"Sebaiknya para ulama ini melakukan dakwah yang
isinya bimbingan dan penyuluhan serta argumen-argumen yang benar,
jangan pakai kekerasan. Kelompok minoritas itu kalau dikerasi justru
akan tambah militan," tandasnya.
Dan, tegasnya, yang lebih
penting lagi, ulama yang tidak cocok dengan ulama lain jangan menggaet
umat lainnya agar perbedaan paham ini tetap bisa hidup dan berkembang
secara berdampingan tanpa harus melakukan kekerasan.
"Kita berharap masalah ini secara perlahan bisa dituntaskan dengan baik," tegasnya.
Kiai
Hasyim juga mengakui, masyarakat di Madura cenderung lebih taat kepada
ulama ketimbang ajaran yang termaktub dalam kitab suci (syariat). Oleh
karena itu, peran ulama untuk mendamaikan dua paham yang berselisih ini
sangat penting dan sentral.
"Oleh karena itu, para ulama di
Sampang ini harus didukung dengan berbagai informasi yang lebih luas
agar penyelesaian konflik tersebut lebih obyektif dan proporsional,
apalagi ulama di Madura memiliki peran penting sebagai panutan umat,"
tegasnya.
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,39518-lang,id-c,nasional-t,KH+Hasyim+Muzadi++Syiah+Bagian+dari+Islam-.phpx